Pertemuan Penuh Rasa Haru

Tri Apriyani | Rico Andreano
Pertemuan Penuh Rasa Haru
Ilustrasi pasangan (pexels/NATASHA LOIS)

Tak terduga akhirnya kita bertemu setelah sekian lama tersekat ruang dan waktu yang kian lama tak tertahakan lagi dengan rasa penuh kerinduan dan haru bercampur tangis yang sangat luar biasa.

Tangis haru pecah saat kita berjumpa dan menyapa dirimu di penjemputan bandara yang sudah tak sabar ingin bertemu dengan dirimu berhias rasa penasaran akan dirimu yang sekarang dengan berdebar-debar kencang jantungku bercampur galau sepanjang malam.

Akhirnya kita dipersatukan juga dalam sebuah pertemuan yang tak disangka-sangka sebelumnya. Jantungku yang berdebar-debar sangat kencang akhirnya menjadi tenang kembali dan rasa lega yang merangkulku. Rasa rinduku kian terobati saat dirimu menampakkan batang hidungmu yang kesekian kalinya setelah belasan tahun kita terakhir berjumpa.

Kau bukan hanya sahabat biasa. Jauh lebih dari seorang sahabat biasa. Bak seperti saudara sendiri yang selalu bersamaku setiap waktu tanpa ada rasa penat yang mencekik diri kita berdua.

Bak pelita yang menyinari kegelapan, kau hadir dengan berbagai petuah-petuah berharga yang selalu menjadi haluan hidupku agar tak mudah terombang-ambing dalam hidup dan tak tersesat oleh salahnya jalan hidup yang ditempuh.

Sahabat sungguh kau merupakan anugerah yang sangat berharga yang tak ada lagi bandingannya dengan siapapun. Kau adalah satu jiwa yang tak akan bisa terpisahkan dari aku meski kita saling berjarak satu sama lain. Kini segala kesuksesan telah kau raih dengan kegigihanmu dan sikap pantang menyerah.

Sehingga kutaruh rasa hormat pada dirimu. Meski kau telah menggenggam semua kesuksesan, tapi kau tak pernah melupakan jati dirimu sesungguhnya.

Dirimu adalah dirimu yang masih seperti dulu lagi saat kita masih berkawan baik kala masa belia hingga masa dewasa saat ini.

Kau tak pernah melupakanku dengan menyempatkan diri tuk bertemu dengan aku. Kuharap pertemuan kita berdua bukanlah sebuah akhir dari sebuah pertemuan yang mempersatukan kita.

Kuharap ini adalah awal dari pertemuan kita berdua yang tak lekas kunjung berlalu begitu saja. Semoga kita kan terus bertemu selama-lamanya sepanjang hidup penuh sejuta memori manis nan indah.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak