Rasa kecemasan dan kegalauan yang mencengkeram diriku menghambat derap langkah diriku menuju lembaran kehidupan yang sangat cerah dan lebih baik.
Bayangan masa lalu berselimut rasa trauma yang sangat mendalam terasa memasung diriku yang kian tak berkesudahan tanpa akhir.
Seraya kumohon kepada-Nya agar aku diberi kekuatan dalam melawan jeratan trauma yang sangat pedihnya memukul batinku yang sangat terluka.
Rasa trauma sepanjang zaman yang kian tak ada hentinya masih menghantui diriku tanpa ada rasa tenang setitikpun.
Kenangan pahit berpuluh-puluh tahun lamanya yang masih jelas terpatri dalam ingatanku.
Saat aku masih belia kala itu aku menikmati masa beliaku bersama keluargaku yang tercinta dengan suka cita penuh tawa tanpa dirundung rasa duka dan pilu.
Tak disangka segerombolan manusia bersenjata lengkap menghadang rumahku dan menggedor rumahku.
Tiba-tiba dengan sadis mereka memuntahkan peluru-peluru yang berdesing sangat memekakkan telinga.
Peluru-peluru menancap pada kedua orang tuaku.
Mereka dengan ganas dan keji menghabisi nyawa orang yang tak berdosa.
Entah salah apa yang dilakukan kedua orang tuaku hingga kawanan manusia setan tersebut tega membunuh orang yang sangat kucintai.
Hingga getirnya sebuah memori yang masih tersimpan dalam pikiranku yang sampai zaman telah berubah masih belum saja sirna.
Kuingin sekali menghapuskan segala kenangan pilu penuh luka yang sangat memasung ketenangan batinku.
Kuharap masa lalu biarlah sebuah masa lalu penuh kelabu kepahitan menyimpan rasa luka yang amat mendalam penuh pilu hati.Aku tidak ingin mengingatnya kembali.
Cukuplah hanya terkubur dengan sendirinya.
Biarlah aku melepaskan diri dari jerat trauma masa lalu nan kelam untuk melangkah menuju jalan hidup yang baru penuh pelita kebahagiaan sejati tanpa terbayang rasa takut sepanjang masa.