Diacuhkah, Namun Bernilai

Munirah | Hadid Aulia
Diacuhkah, Namun Bernilai
Ilustrasi Diabaikan. (pixabay.com)

Tidak perduli ambil satu atau dua, yang penting kau memilikinya

Tidak ada yang salah, Kau bebas mendapatkannya

Memilih apa yang kau inginkan, dan semua itu bisa kau raih

Selembar, dua lembar bahkan berlembar-lembar rela kau keluarkan

Untuk dapatkan aku

Tak masalah, biarkan saja menumpuk di ruang-ruang yang kau inginkan

Satu, dua susun, rela kau tata dengan rapih

Ada saatnya untuk digunakan, ada saatnya pula untuk didiamkan dan dibuang!

Saat kau tak lagi menginginkannya, atau tidak lagi membutuhkannya

Kau buang ketempat dimana saja yang kau inginkan

Mungkin bagimu, itu sudah tak berguna. Usang, bau dan tak ada nilainya

Bahkan, sering kali kau abaikan akan hal itu

Hingga pada akhirnya menumpuk, dan kau kembali ingin untuk membuangnya

Buang saja diriku ini!

Sirnahkan saja, hilangkan dari hadapanmu!

Aku bisa berbahaya jika tidak dikelola dengan baik

Masih adakah mereka yang bijak untuk mengadopsi diriku

Sudah usang, bau dan tak bernilai ini?

Untung saja, masih ada mereka yang perduli denganku

Namun itu bukanlah dirimu

Mereka tau, ada sesuatu dari usang dan baunya diriku ini

Tidak seperti dirimu, yang telah mentelantarkan aku

Tangan lihai mereka, mampu menyulapku

Tangan mungil mereka, mampu menjadikanku kembali berharga

Tangan mereka telah membuatku kembali banyak diinginkan oleh banyak orang

Yaa, memang dulu aku sudah usang, bau bahkan tidak bernilai

Butuh waktu untuk bangkit. Namun kini, aku mampu kembali ber-elok ria

Kembali tersusun rapi, dan mengundang para raja untuk kembali membawaku pergi untuk pulang kepangkuannya

Aku adalah Limbah

Berbahaya jika tidak dikelola, dan akan kembali bernilai ditangan yang bijaksana

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak