10 Rekomendasi Buku Seru di iPusnas, Mulai dari Cerpen hingga Esai

Hernawan | Eko Saputra
10 Rekomendasi Buku Seru di iPusnas, Mulai dari Cerpen hingga Esai
Ilustrasi baca buku elektronik (pixabay).

Saat ini, untuk dapat mengakses buku bacaan tidak lagi menyulitkan. Sebab sudah tersedia buku digital yang memberi banyak kemudahan. Namun, seperti buku fisik yang tidak semuanya legal, buku digital juga ada yang bajakan. Oleh karena itu, kamu harus pandai-pandai dalam memilih.

Salah satu tempat baca buku digital yang legal ialah aplikasi iPusnas. Aplikasi ini menyediakan puluhan ribu judul buku yang dapat diakses secara gratis. Nah, dari sekian banyak buku, tentu kamu bingung mau baca buku yang mana. Berikut ini rekomendasi 10 buku yang sebaiknya kamu baca lebih dulu. 

1. Saksi Mata - Seno Gumira Ajidarma

Saksi mata itu datang tanpa mata. Itulah kalimat pertama dalam cerpen 'Saksi Mata' yang menjadi cerita pembuka dalam buku ini. Kumpulan cerpen karangan Seno Gumira Ajidarma ini terdiri dari 16 cerpen, yang mana semuanya pernah diterbitkan sebelumnya di koran dan majalah, dalam rentang waktu 1992 sampai 1997. 

Seno Gumira Ajidarma memotret situasi pada masa itu dengan baik dalam cerita-ceritanya yang bertemakan perjuangan dan penindasan. Sangat sesuai dengan adagium 'ketika jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara'. 

2. Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan

Ingin mendapat pengalaman membaca yang berbeda? Inilah bukunya. Cantik Itu Luka merupakan novel pertama Eka Kurniawan. Ditulis dengan cara yang tidak biasa, alur yang maju-mundur tiba-tiba, dan karakter tiap-tiap tokoh yang 'gila'. 

Novel yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa ini mengisahkan tentang Dewi Ayu, seorang pelacur dengan tiga anak yang semuanya berparas cantik. Ketika melahirkan anak keempat, ia berharap mendapatkan perempuan buruk rupa. Itulah yang terjadi, meski ia memberi nama Si Cantik. 

Cerita sudah menarik bahkan sejak kalimat pertama; Sore hari di akhir pekan bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburan setelah dua puluh satu tahun kematian. 

3. The Alchemist - Paulo Coelho

Penulis asal Brazil ini menyajikan kisah petualangan menarik tentang seorang anak lelaki bernama Santiago, dalam upayanya mencari harta karun. Bermula dari mimpi yang datang berulangkali saat ia tidur di reruntuhan gereja, si gembala ini akhirnya rela menjual domba-dombanya untuk memperoleh uang dan meneruskan perjalanan. 

Petunjuk demi petunjuk membawanya dari Spanyol menuju Tangier, mengarungi gurun pasir, sampai akhirnya tiba di Piramida Mesir. Perjalanan panjang mempertemukan dirinya dengan Sang Alkemis yang dicari-cari. Darinya si anak belajar banyak hal tentang mimpi, harapan, dan keteguhan hati. 

Buku ini sangat direkomendasikan buat kamu yang masih ragu-ragu dalam mengejar cita-cita.

4. Law of Attraction - Michael J. Losier

Law of Attraction atau Hukum Tarik Menarik merupakan sebuah teori yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang kita pikirkan dengan perhatian penuh akan kembali kepada diri kita, baik itu pikiran negatif maupun positif. 

Jika kita memikirkan haI-hal baik, maka kebaikan akan datang pada kita. Sebaliknya, jika yang kita pikirkan hal-hal buruk, maka keburukanlah yang akan menghampiri. 

Teori Law of Attraction ini tidak pernah absen dalam buku-buku motivasi manapun karena kebenarannya yang teruji. Di dalam buku karya Michael J. Losier ini akan dijelaskan Iangkah-Iangkah menciptakan pikiran positif dan melepaskan pikiran negatif. Buku ini sangat pas buat kamu yang sulit mengendalikan pikiran. 

5. Sherlock Holmes - Sir Arthur Conan Doyle

Penggemar cerita bertema kriminal tentu tidak asing lagi dengan detektif ternama Sherlock Holmes. Buku karangan penulis Britania Raya, Sir Arthur Conan Doyle ini merupakan buku serial yang terdiri dari sembilan buku. 

Buku pertama, A Study in Scarlet yang terbit tahun 1887 bercerita tentang awal mula pertemuan Sherlock Holmes dengan Dr. Watson, yang kelak akan membantu Sherlock dalam menangani kasus, sekaligus sebagai satu-satunya teman. 

Petualangan menarik sekaligus menegangkan yang mereka alami berlanjut dalam buku-buku berikutnya; The Sign of Four (1890), The Adventures of Sherlock Holmes (1892), The Memoirs of Sherlock Holmes (1893), The Hound of The Baskervi/le (1902), The Return of Sherlock Holmes (1905), The Valley of Fear (1914), His Last Bow(1917), dan The Case Book of Sherlock Holmes (1925). 

Di aplikasi iPusnas, kamu bisa membaca sembilan bukunya secara terpisah atau yang digabungkan menjadi dua buku koleksi. 

6. Supernova - Dee Lestari

Tema buku seperti apa yang kamu gemari? Fantasi? Spiritual? Sains? Mitos? Filsafat? Budaya? Semua dapat kamu temukan dalam serial Supernova. Novel karangan Dee Lestari ini memang selalu dinanti-nanti pembaca dalam setiap serinya. 

Hadir sepanjang 15 tahun sejak terbit pertama kali pada 2001, serial Supernova terdiri dari enam buku yaitu Supernova: Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh (2001), Supernova: Akar (2002), Supernova: Petir (2003), Supernova: Partikel (2012), Supernova: Gelombang (2014), dan Supernova: Inteligensi Embun Pagi (2016). 

Yang menarik dari Supernova ini ialah penggambaran tokohnya yang hidup. Setiap tokoh memiliki karakter dan keunikannya sendiri. Saat membacanya, kita merasa bukan Dee yang bercerita, melainkan tokoh itu sendiri. 

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca karena akan memperkaya sudut pandang kita terhadap banyak hal. 

7. Sayap-sayap Patah - Kahlil Gibran

Sayap-sayap Patah bercerita kisah percintaan antara tokoh aku dan perempuan yang dicintainya. Namun, seperti kisah cinta pada umumnya, mereka dipaksa berpisah oleh nasib dan takdir. 

Tema yang diangkat Kahlil Gibran sebenarnya bukanlah tema yang unik, bahkan umum. Namun, novel ini menjadi besar dan dibahas di mana-mana karena kemampuan penulis asal Lebanon ini dalam merangkai kata-kata puitis yang penuh metafora. 

Novel yang diterjemahkan Sapardi Djoko Damono ini kerap disebut sebagai otobiografi Kahlil Gibran sendiri. 

8. Catatan Pinggir - Goenawan Mohamad

Catatan Pinggir merupakan salah satu rubrik mingguan di Majalah Tempo. Di rubrik itulah Goenawan Mohamad menulis esai-esainya sejak 1976 sampai hari ini. Kemudian esai tersebut dibukukan dan diberi judul Catatan Pinggir 1, Catatan Pinggir 2, dan seterusnya hingga Catatan Pinggir 13.

Tema yang diangkat Goenawan Mohamad dalam esai-esainya mencangkup banyak hal mulai dari Sejarah, Agama, Filsafat, Moralitas, Politik, hingga Sastra dan Film. Buku ini sangat direkomendasikan buat kamu yang ingin membaca sejarah dalam sudut pandang seorang jurnalis. 

9. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan - Soe Hok Gie

Tak ada yang tak kenal Soe Hok Gie, aktivis pecinta alam yang meninggal di usia muda dalam pendakiannya di Gunung Semeru. Orang-orang di Persimpangan Kiri Jalan diambil dari skripsinya untuk mendapatkan gelar sarjana Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Judul asli skripsinya ialah Simpang Kiri dari Sebuah Jalan: Kisah Pemberontakan Madiun September 1948. 

Dalam buku ini, Gie membahas peristiwa yang terjadi sebelum, saat berlangsung, dan dampak pemberontakan di Madiun pada 1948 serta tokoh-tokoh yang terlibat. Buku ini bukan hanya mengajak kita mengenal sejarah lebih dalam, tapi juga membawa kita untuk berpikir Iebih kritis. 


10. Bilang Begini, Maksudnya Begitu - Sapardi Djoko Damono

Buku karya sastrawan Sapardi Djoko Damono ini bukanlah novel atau kumpulan puisi seperti kebanyakan karyanya. Buku ini merupakan buku Apresiasi Puisi, namun tidak juga disebut sebagai teori sastra. 

Bilang Begini, Maksudnya Begitu terdiri dari sebelas bagian. Sapardi membahas puisi sebagai bunyi, puisi sebagai berita dan cerita, dan masih banyak lagi. Disertai pula contoh-contoh puisi dari penyair ternama seperti Chairil Anwar dan Goenawan Mohamad. 


***


Itulah 10 rekomendasi buku di aplikasi iPusnas, mulai dari cerpen, novel, esai hingga buku pengembangan diri. Jadi, buku mana saja yang sudah kamu baca? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak