Sinopsi Film Us and Them, Perpisahan dengan Mantan Terindah Bentuk Versi Terbaik Diri

Candra Kartiko | Lintang Larissya
Sinopsi Film Us and Them, Perpisahan dengan Mantan Terindah Bentuk Versi Terbaik Diri
Poster film 'Us and Them'. (Netflix/llarissya)

Perjalanan cinta anak muda tidak selamanya berjalan mulus dan bahagia, ada masa jatuh dan bangun, ada pula masa ketika sama-sama menyayangi tapi keadaan dan takdir berkata lain.

Cerita tersebut dapat kamu saksikan dalam film China yang rilis pada 28 April 2018 silam. Diarahkan langsung oleh sutradara Rene Liu untuk debutnya di layar lebar setelah sebelumnya menjejaki dunia musik dan akting.

Film yang menggandeng Jing Bo Ran dan Zhou Dong Yu sebagai pemeran utama ini merupakan film populer pada jamannya. Dibuktikan dengan memenangkan empat penghargaan dan meraih 20 nominasi di 10 ajang berbeda, bahkan film ini berhasil mengumpulkan penghasilan sebesar US $ 200 juta di Box Office China saat penayangannya.

Dibungkus sepanjang 120 menit, ‘Us and Them’ beralur maju-mundur yang memperlihatkan kisah cinta dramatis anak muda yang penuh ego.

Berikut sinopsis lengkapnya: 

Cuplikan adegan di film 'Us and Them'. (Netflix)
Cuplikan adegan di film 'Us and Them'. (Netflix)

Fang Xiao Xiao (Zhou Dong Yu) bertemu dengan Lin Jian Qing (Jing Bo Rang) pertama kali saat di kereta saat perayaan malam tahun baru China tahun 2007. Keduanya bekerja di Beijing yang dipenuhi dengan pertaruhan dan berencana pulang ke kampung halaman yang sama. Merasa cocok, Jian Qing, Xiao Xiao, dan kedua teman lainnya bercanda gurau membawa mereka menjadi teman dekat. 

Di tengah perjalanan, kereta harus berhenti karena cuaca yang buruk, empat sahabat itu memutuskan untuk berjalan kaki sampai ke tempat tujuan. 

Xiao Xiao tidak memiliki teman atau keluarga untuk merayakan tahun baru bersama, ia kemudian mendatangi rumah Jian Qing. Di sana ia bertemu dengan keluarga besar laki-laki yang baru ditemuinya hari itu, tapi mereka sudah bergaul dengan dekat. Itu membuat hubungan Xiao Xiao dan keluarga besar Jian Qing, termasuk ayahnya, menjadi sangat dekat layaknya seperi keluarga meskipun Xiao Xiao dan Jian Qing hanya sebatas teman.

Jian Qing selalu ada untuk Xiao Xiao, hal ini karena Jian Qing menyimpan rasa untuk sahabatnya itu. Ia selalu ada saat Xiao Xiao merasa sedih dan terpuruk karena perjalanan cintanya yang selalu berujung perpisahan. Xiao Xiao juga selalu bergantung pada sahabatanya itu setiap ada masalah. Saking dekatnya Xiao Xiao ikut menginap di kamar Jian Qing.

Saat Jian Qing menyatakan cintanya, si sahabat itu memilih untuk tetap berteman, Xiao Xiao bahkan pergi meninggalkan kamar Jian Qing secara diam-diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun membuat Jian Qing sangat terpukul.

Beberapa bulan kemudian Xiao Xiao kembali menemui Jian Qing, tapi ternyata saat itu ia mendapatkan kabar kalau Jian Qing masuk penjara. Sejak saat itu, Xiao Xiao yang menjaga keluarga Jian Qing, ia selalu datang setiap malam perayaan tahun baru dan mengatakan kalau Jian Qing tidak dapat hadir karena pekerjaan. 

Sampai suatu saat keduanya dipertemukan kembali dan jatuh cinta, keduanya menjain hubungan di pertengahan tahun 2008. Meski diselimuti kemiskinan, mereka selalu menikmati setiap detik yang dihabiskan bersama serta melindungi satu sama lain.

Sejak awal tujuan hidup Jian Qing bukanlah menikah, beli rumah, atau menjadi kaya raya, ia bahkan tidak mengetahui apa yang diinginkannya. Ini membuat Xiao Xiao tercekik, tidak ada keinginan berkembang dan tanggung jawab untuk masa depannya. Sementara ketika melihat teman-temannya yang lain sudah sukses dan berhasil meraih mimpi mereka. 

Satu lagi kelemahan Jian Qing yang membuat Xiao Xiao tersiksa, yaitu kontrol emosi yang rendah. Sikapnya yang mudah meledak karena amarah membuat Xiao Xiao memutuskan untuk putus dan tidak mau ketemu dengan Jian Qing lagi. Sikapnya yang belum dewasa itu membuat Xiao Xiao melepaskan cinta sejatinya kala itu.

Setelah perpisahannya dengan Xiao Xiao, Jian Qing mulai memiliki keinginan untuk sukses dan mendapatkan Xiao Xiao kembali. Ia mulai mendesain game lagi yang terinspirasi dari kisah hidupnya, khususnya bercerita tentang dirinya dan Xiao Xiao.

Perlahan gamenya mulai dimainkan banyak orang. Saat sudah berkecukupan, Jian Qing mencari  Xiao Xiao untuk mengajaknya kembali. Mantan kekasihnya itu tidak perlu mengkhawatirkan masa depan lagi karena ia sudah sukses. Tapi Xiao Xiao tidak suka dengan jalan pikiran Jian Qing yang seakan ‘membeli’ harga dirinya, bukan karena ketulusan cinta. Xiao Xiao menolak untuk kembali bersama dan benar-benar meninggalkan Jian Qing.

Cuplikan adegan di film 'Us and Them'. (Netflix)
Cuplikan adegan di film 'Us and Them'. (Netflix)

Sepuluh tahun berlalu, Jian Qing dan Xiao Xiao dipertemukan lagi dalam pesawat saat perjalanan pulang ke kampung halaman untuk merayakan tahun baru China. Lucunya keduanya justru mentertawakan masa lalu yang terdengar konyol saat diputar kembali. Mereka juga mempertanyakan kalau saat itu tidak berpisah apa yang akan terjadi pada hubungan mereka saat ini?

Meskipun menikmati malam bersama dengan cerita konyol dan gelak tawa, tidak dipungkiri Jian Qing dan Xiao Xiao masih merindukan satu sama lain. Jian Qing mengatakan kalau Xiao Xiao adalah mantan terindahnya. Xiao Xiao adalah satu-ssatunya orang yang membuatnya berubah menjadi lebih dewasa.

Saat ini kehidupan Jian Qing sudah sangat sempurna, ia menjadi pembuat game yang sukses dan memiliki keluarga kecil yang harmonis. Di sisi lain Xiao Xiao masih sama, ia menjual apa yang bisa dijual.

Walaupun hubungan mereka tidak berakhir dengan bahagia, Xiao Xiao masih dianggap sebagai keluarga Jian Qing dan akan selalu menjadi bagian dari memori terindah yang akan selalu tersimpan rapat di lubuk hati terdalam. 

Film ini mengajarkan tentang mengikhlaskan sebuah perpisahan untuk membentuk seseorang menjadi versi terbaiknya. 

‘Us and Them’ dapat disaksikan di layanan platform Netflix.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak