Bedah Buku Takdir Allah Tak Pernah Salah: Ubah Kesedihan Jadi Kebahagiaan

Hikmawan Firdaus | Untung Wahyudi
Bedah Buku Takdir Allah Tak Pernah Salah: Ubah Kesedihan Jadi Kebahagiaan
Sampul buku Takdir Allah Tak Pernah Salah (dok. pribadi/wahyudiuntung)

Jalan hidup tak selalu mulus. Dalam menapaki kehidupan, kita lazim menemukan berbagai tantangan dan rintangan yang mengadang. Tuhan senantiasa menguji manusia dengan aneka cobaan hidup yang mesti ditemui ke mana pun kaki kita melangkah.

Namun, hal tersebut tidak lantas membuat kita berputus asa. Sebagai hamba yang baik, kita harus bisa menjalani romantisme kehidupan yang, jika dijalani dengan sabar, akan senantiasa indah. Demikianlah jalan hidup yang telah ditetapkan. Setiap manusia akan diuji sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Selama tiga tahun terakhir, kita diuji dengan musibah berupa penyebaran wabah yang dikenal dengan Covid-19. Pandemi ini membuat berbagai sektor kehidupan lumpuh. Ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan sektor lainnya turut merasakan dampak dari penyebaran virus yang telah menelan jutaan korban jiwa di seluruh dunia.

Selama penyebaran wabah, semua orang harus berkompromi dengan situasi yang terjadi. Tak sedikit perusahaan yang gulung tikar. Banyak karyawan yang terpaksa dirumahkan karena krisis yang menimpa perusahaan tempat mereka bekerja.

Namun, kita harus yakin bahwa akan ada banyak hikmah di balik musibah yang terjadi. Karena Covid-19, banyak orang yang sebelumnya jauh dari keluarga, harus berdekatan karena peraturan kerja yang harus bekerja dari rumah. Proses belajar-mengajar pun harus dilakukan secara daring. Guru-guru harus mengajar dari rumah dengan perangkat teknologi mutakhir. Orang yang sebelumnya gagap teknologi (gaptek) harus bisa mengoperasikan perangkat handphone pintar di genggaman. 

Hikmah di Balik Musibah

Sabar adalah kunci dari setiap pekerjaan. Ketika ada masalah kita dituntut untuk senantiasa berpegang teguh pada keyakinan bahwa, akan ada kebahagiaan setelah kesedihan. Akan muncul kemudahan setelah datang kesulitan. Karena itu, rintangan dan cobaan hidup adalah sebuah keniscayaan.

Agus Susanto (2018) menyatakan, halangan, rintangan, dan kesulitan dalam hidup itu bisa dianggap penting untuk mencapai sebuah kesuksesan atau kondisi yang lebih baik. Kesulitan menjadi sunnatullah yang berlaku bagi semua makhluk untuk dapat mencapai sesuatu yang lebih tinggi.

Penetapan kesulitan menunjukkan kasih sayang Allah yang sempurna. Semua orang yang mencapai kesuksesan dalam hidup dan dapat menggapai impiannya adalah orang-orang yang telah mengalami berbagai kesulitan dan berhasil melaluinya. Kesulitan adalah fondasi yang kukuh bagi kesuksesan dan kehidupan yang lebih baik (halaman 60).

Ada banyak pengalaman yang dirasakan orang-orang di sekitar kita. Berkat kegigihannya menghadapi segala macam cobaan hidup, seseorang bisa mencapai kesuksesan. Orang yang sebelumnya tidak dihargai oleh orang-orang sekitar karena kemiskinannya, misalnya, saat nasibnya beruntung akhirnya dihormati oleh para tetangganya.

Karena itu, jangan pernah berputus asa dengan ketentuan yang telah ditetapkan Allah Swt. Hari ini mungkin kita mendapatkan kesulitan, tetapi siapa tahu dengan nasib esok hari? Bisa jadi, kita akan menemukan kebahagiaan yang tak dirasakan oleh orang lain karena kesabaran yang terus dipupuk setiap kita mengalami berbagai cobaan hidup.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak