Para pecinta film sudah pernah menonton film Dracula Untold yang rilis pada tahun 2014 lalu? Bagi teman-teman yang menyukai sejarah, menonton film ini seperti menyaksikan sebuah kelucuan dan ketidakakuratan sejarah yang coba divisualisasikan dalam film. Iya, bagaimana tidak, dalam film berdurasi 1 jam 32 menit ini, fakta-fakta sejarah yang diangkat berbeda jauh dengan kenyataan sejarah yang kita ketahui. Bahkan, film ini juga diprotes oleh umat islam karena dinilai memutarbalikkan fakta sejarah tentang kesultanan Usmaniyah lho.
Film Dracula Untold sendiri berkisah pada perjalanan hidup Vlad the Impaler yang juga dikenal dalam mitologi drakula (diperankan oleh Luke Evans). Diceritakan, semasa kecil, Vlad dan keluarganya hidup dalam suasana yang nyaman dan penuh dengan kebahagiaan, namun semuanya berubah ketika pada suatu hari, tentara kesultanan Usmani datang menyerang dan mengumpulkan anak-anak untuk dibentuk menjadi pasukan khusus, termasuk pangeran Vlad. Waktu berlalu, dan ketika dewasa, Vlad yang kembali ke kampung halamannya mengobarkan perlawanan kepada kesultanan Usmani kala itu.
Namun sayangnya, film ini sangat jauh dari fakta sejarah, mulai dari penggambaran seorang Mehmed yang di kalangan orang islam sebagai Muhammad Al Fatih atau Muhammad sang Penakluk, hingga pernak-pernik yang dipergunakan dalam film. Seperti contoh, mengambil kritikan dari Arianhord_B di laman IMDb, film ini diibaratkan sebagai film yang memalukan dan dianalogikan dengan seorang guru yang mengajarkan bahwa Beijing, ibu kota China terletak di Alaska. Bagaimana tidak, tahun 1442, ketika terjadi peperangan, Muhammad Al Fatih yang memimpin perang melawan Vlad tersebut diceritakan sudah dewasa. Padahal, dalam kenyataan sejarah, Muhammad Al Fatih kala itu baru berusia 10 tahun, karena ketika menaklukkan Konstantinolel pada tahun 1453, sang sultan berusia 21 tahun. Sebuah fakta sejarah yang sangat amburadul.
Selain itu, kostum, pedang hingga persenjataan yang dipergunakan kubu Usmani juga tak cocok dengan era tersebut. Dan di alur cerita, berbagai kesalahan pun seolah dibuat untuk menutupi fakta sejarah yang sebenarnya. Di film tersebut, Vlad the Impaler digambarkan sebagai sosok yang baik hati, dan tak sekalipun ditunjukkan sisi haus darah dan kebengisannya. Namun di sisi lain, Sultan Usmani justru yang digambarkan sebaliknya. Sebuah hal yang memicu protes umat islam saat itu.
Namun beruntungnya, para penonton bisa mendapatkan informasi yang benar dengan mudahnya mencari informasi di internet saat ini. sebuah hal yang pada akhirya membantu kita untuk belajar menemukan kebenaran sejarah. Dan sisi baiknya adalah, dengan berbagai kesalahan yang ditampilkan dalam film ini, kita jadi penasaran dengan kebenaran sejarah yang ada. Seperti pepatah, film ini seolah menuntun kita untuk mengimplementasikan pepatah “belajarlah dari kesalahan”.
Bagaimana? Ingin menonton film Dracula Untold ini?