Mempesona, Pantai Tanjung Aan di Mandalika

Candra Kartiko | Arta Kusuma
Mempesona, Pantai Tanjung Aan di Mandalika
Ilustrasi Pantai Tanjung Aan (unsplash.com)

Pantai Tanjung Aan mempunyai kedalam yang cukup dangkal dengan suara deburan ombak yang tenang sehingga sangat pas jika dugunakan untuk snorkeling dan berenang. Lokasi pantai ini dikelilingi oleh bukit, kamu juga bisa naik ke atas bukit untuk menikmati betapa menawannya Pantai Tanjung Aan.

Pantai ini mempunyai ciri khas yang begitu unik, pasir pantai berwarna putih berbentuk seperti butiran merica yang berasal dari sisa fosil yang telah terurai. Pantai Tanjung Aan berlokasi di Desa Pengembur, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lokasi pantai sekitar 75km dari kota Mataram yangmana jarak ini sama dengan 3km dari Pantai Kuta Lombok. Perjalanan dengan kendaraan pribadi akan menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam. Waktu tempuh ini akan kamu dapatkan ketika berangkat dari Cakranegara. Apabila berangkat dari Sengigi waktu tempuh yang diperlukan sekitar 1 jam 45 menit (72km). Jam operasinal Pantai Tanjung Aan sangatlah fleksibel jadi kamu tidak perlu khawatir untuk mengunjungi pantai ini jam berapapun karena buka 24 jam.

Bagi wisatawan juga tersedia tempat oleh-oleh, warung makan dengan masakan khas Lombok, selain itu terdapat fasilitas gazebo untuk bersantai, tempat penyewaan snorkeling, papan seluncur hingga perahu juga tersedia untuk menelusuri betapa mempesonanya pantai ini. Jika kamu ingin menginap, mereka juga menyediakan penginapan bagi yang ingin bermalam sembari menikmati keindahan lautan lepas. Harga tiket masuk tidaklah dikenakan biaya alias gratis, tetapi kamu perlu menyiapkan budget biaya parkir kendaraan yaitu sebesar Rp10.000 (mobil) dan Rp5.000 (sepeda motor).

Festival Bau Nyale juga dapat kamu nikmati di sini akan tetapi harus mengunjungi Pantai Tanjung Aan pada bulan Februari. Festival ini mengkisahkan seorang puteri Mandalika yang tidak bersedia diperebutkan dan dipersunting para pangeran sehingga memutuskan untuk terjun dari atas bukit. Jasad tubuh dari sang puteri sendiri tidaklah ditemukan, namun warga sekitar mempercayai mitos ini bahwa sang puteri menjelma menjadi “Nyale” yang berarti cacing laut.

Nah itu tadi informasi tentang Pantai Tanjung Aan, semoga informasi ini bermanfaat ya. Jangan lupa untuk selalu menggunakan krim pelindung matahari (sunblock) untuk kulitmu dan siapkan kameramu selalu untuk mengabadikan setiap cerita indahmu di sini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak