Merenungi Makna dan Hikmah Shalat dalam Buku Buat Apa Shalat?!

Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Merenungi Makna dan Hikmah Shalat dalam Buku Buat Apa Shalat?!
Buku "Buat Apa Shalat?!" (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Bicara tentang amal ibadah, tentu beragam jenisnya. Mulai yang wajib hingga yang sunah. Semua amal ibadah adalah baik untuk diamalkan. Terlebih shalat lima waktu yang merupakan ibadah wajib bagi umat Islam yang berakal dan sudah baligh.

Shalat adalah ibadah terbaik. Sebagaimana diungkapkan oleh Haidar Bagir dalam buku berjudul Buat Apa Shalat?! (Mizan, 2021), meski semua ibadah kepada Allah adalah baik, shalat adalah ibadah yang terbaik. Demikian dinyatakan oleh Al-Quran, hadis, dan ungkapan para ulama dan sufi. Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baiknya amal adalah shalat pada waktunya.” Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Sesungguhnya, amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah shalat.”

Imam Ja’far Al-Shadiq menyatakan: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya shalat itu merupakan anugerah Allah untuk manusia, sebagai penghalang dan pemisah (dari keburukan). Oleh karena itu, sesiapa yang ingin mengetahui sejauh mana manfaat shalatnya, hendaklah ia memperhatikan apakah shalatnya mampu menjadi penghalang dan pemisah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Shalat yang diterima (oleh Allah) adalah hanya sejauh yang mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar” (halaman 50-51).

Dalam menjalani kehidupan yang penuh lika-liku ini, terkadang kita akan berhadapan dengan persoalan pelik yang membuat hati menjadi tidak tenang, gundah, gelisah, dan perasaan-perasaan sejenisnya. Sebenarnya, setiap persoalan datang bersama kemudahan-kemudahannya. 

Tuga kita adalah berusaha mencari kemudahan itu, seraya tidak mengabaikan perintah-Nya. Saat persoalan sedang rumit dipecahkan, mendekatlah pada Allah, sedekat-sedekatnya, misalnya melakukan iktikaf di masjid, mendirikan shalat berjamaah dan memperbanyak shalat sunah lainnya.

“Jika menghadapi problem filosofis yang tak dapat kupecahkan... biasanya aku akan pergi ke masjid untuk beriktikaf di dalamnya. Maka, kalau tidak di masjid itu aku mendapatkan pemecahannya, ia biasanya akan datang dalam mimpiku,” ungkapan ini keluar dari Ibn Sina, seorang filosof dan ahli ilmu kedokteran Islam. Agar orang tak salah paham, begitu hebatnya keahlian kedokteran Ibn Sina sehingga ensiklopedia kedokteran yang ditulisnya, berjudul Al-Qanun fi Al-Thibb, dipakai di universitas-universitas Eropa hingga abad ke-18, bahkan ke-19 (halaman 78).

Melalui buku Buat Apa Shalat?! karya Haidar Bagir ini, umat Islam dapat menambah wawasan yang cukup luas dan berharga tentang seputar makna shalat dan hikmahnya. Buku yang sangat layak untuk dibaca. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak