Ulasan Buku '100 Resep Sehat Cara Nabi', Sehat Ala Rasulullah

Candra Kartiko | Ratnani Latifah
Ulasan Buku '100 Resep Sehat Cara Nabi', Sehat Ala Rasulullah
Cover Buku 100 Resep Sehat Cara Nabi. (Dokumen Pribadi/Ratnani Latifah)

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab : 21) (hal viii)

Rasulullah merupakan teladan terbaik baik kita semua. Apa yang beliau ucapkan dan lakukan sangat patut untuk kita contoh dan amalkan. Salah satunya adalah untuk meraih nikmat kesehatan. Siapa yang tidak ingin sehat? Semua orang tentu ingin memiliki tubuh yang sehat dan bugar. Mengapa? Karena sehat itu penting. Jika kita memiliki tubuh yang sehat, tentu kita dapat beribadah dengan lancar, aktivitas pun dapat kita kerjakan tanpa hambatan. 

Hanya saja di antara nikmat yang sering kita sepelekan adalah nikmat sehat. Lalu bagaimana cara kita menjaga kesehatan ala Rasulullah? Buku100 Resep Sehat Cara Nabi” bisa menjadi bacaan yang tepat. Di sini penulis tidak hanya mengajak kita untuk memiliki tubuh sehat. Tetapi kita akan diajak untuk mencontoh sehat ala Rasulullah dalam segala bidang. Apa saja itu? Semua terungkap dari lima bab pokok yang dipaparkan penulis. 

Bab pertama, penulis akan membahas bagaimana cara kita memiliki tubuh sehat ala Rasulullah.  Ada 41 pembahasan yang dibahas dengan ringkas tetapi sarat makna. Di antaranya  agar tubuh kita sehat, kita dianjurkan untuk memulai makan dengan membaca basmalah. Membaca basmalah sebelum makan merupakan salah satu cara kita mensyukuri nikmat dari Allah juga sebagai sarana berserah kepada Allah. Dengan berserah kepada Allah, kita akan dijauhkan dari segala marabahaya yang tidak terduga, dan jika kita makan secukupnya, selain lapar kita terobati, tubuh pun menjadi lebih sehat. 

Anjuran lainnya adalah membiasakan mencuci tangan sebelum makan. Kita tidak tahu kuman dan bakteri apa saja yang menempel di tangan setelah melakukan berbagai aktivitas. Maka benar jika kita dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu agar kuman dan kotoran itu luruh dan hilang.  Tidak hanya Rasulullah, menurut penelitian mencuci tangan ternyata lebih efektif dibandingkan obat dan vaksin untuk menghentikan flu. Jadi sering mencuci tangan apalagi sebelum makan, tentu akan menyehatkan tubuh. 

Selanjutnya dibahas pula nasihat bagi kita untuk makan secukupnya. Dalam surah Al-A’raf ayat 31 Allah telah mengingatkan,“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (hal 9).

Perlu kita ketahui terlalu banyak makan ternyata berdampak pada  kualitas kesehatan kita. Jika makan kekenyangan maka berat badan akan bertambah, rasa malas akan timbul, kita jadi mudah mengantuk dan malas beribadah.

Dalam salah satu hadis Rasulullah menjelaskan, “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekadar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk napas.” (hal 9)

Sedangkan menurut kesehatan, makan berlebihan dapat menyebabkan  darah tinggi, jantung, diabetes dan stroke. Selain itu kita juga dianjurkan untuk tidak memakan makanan haram, mengonsumsi madu, minum air putih yang cukup, tidur cukup, menghindari begadang dan banyak lagi.

Bab kedua, kita akan diajak untuk memperoleh kesehatan mental.  Artinya kita dapat memiliki hati dan batin yang tenteram. Di antaranya kita harus memiliki sikap malu. Memiliki rasa malu akan membuat kita terhindar dari sikap tercela. Rasa malu akan menuntun kita untuk melakukan hal yang baik dan bermanfaat. Sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah, bahwa malu tidak akan mendatangkan kecuali kebaikan.  

Selain harus memiliki rasa malu, agar hati kita tenang dan tenteram, kita dianjurkan menikah. Menikah dapat menjaga pandangan dan membuat kita terjaga dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama. Tetapi dengan syarat kita memang sudah mampu. Satu lagi agar kita hidup tenang, jadilah diri sendiri. Jangan  haus pujian orang lain. Karena pujian selain membuat kita gembira juga dapat mendatangkan bencana. 

Selain itu tentu saja masih ada beberapa resep sehat mental yang dapat kita temukan dalam buku ini. Misalnya dengan memiliki sikap sabar, mau memaafkan, dan optimis.

Bab ketiga, kita akan menemukan resep untuk memiliki sipritual yang sehat atau jiwa yang sehat. Memiliki jiwa yang sehat akan membuat kita semakin dekat dan cinta kepada Allah. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan berwudu. Mengapa? Karena wudu dapat membantu mengembalikan kesegaran tubuh dalam diri kita. Menurut berbagai penelitian wudu dapat membuat tubuh lebih sehat dan mengurangi  saraf-saraf yang kaku. Karena itu pula ketika marah, kita dianjurkan untuk wudu. Agar emosi kita padam dan lebih stabil.

 Lalu menjalankan salat wajib tepat waktu. Kita tentu tahu salat merupakan kewajiban bagi umat Islam. Salat tepat waktu akan mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang disiplin. Ketika kita terbiasa hidup disiplin, hal itu dapat membuat kita memiliki kesehatan yang lebih prima dan tentu saja semakin dekat pada Allah. Tidak kalah penting, agar jiwa kita selalu sehat, maka kita harus memperbanyak sedekah, rajin salat malam, rajin berdoa, banyak berzikir, dan jangan lupa bersyukur.

Bab keempat, kita akan diajak memahami bagaimana memiliki emosi yang sehat. Siapa yang sering marah dan tidak dapat mengendalikan diri? Maka bab ini sangat penting untuk kita resapi.  Agar emosi kita sehat, kita sesekali diperbolehkan untuk bercanda. Ternyata bercanda merupakan salah satu metode relaksasi yang cukup efektif untuk merefresh pikiran dan menstabilkan emosi. (hal 162) Dan menurut penelitian bercanda dapat membantu kita terhindari dari stres. Yang terpenting dalam bercanda kita harus tetap mengedepankan adab yang baik. 

Selanjutnya kita harus belajar meredam amarah. Marah itu boleh tetapi jangan mudah marah karena hal-hal sepele. Terlalu sering marah ternyata berdampak buruk bagi kesehatan hati dan emosi, lho. Selain itu, agar emosi tetap sehat  di antaranya kita harus menghindari permusuhan dan stop iri hati.

Bab kelima, pada bab terakhir ini kita akan diajak menjaga kesehatan pikiran kita. Apa maksudnya. Sebagai manusia kita tentu tidak hanya harus memiliki tubuh yang sehat saja. Tetapi pikiran—intelektual juga harus kita jaga agar tetap sehat. Salah satu caranya adalah  dengan rajin membaca. Sudah menjadi berita umum membaca akan membuat wawasan kita semakin bertambah.  Dan membaca merupakan wahyu pertama yang Allah turunkan.  Selain membaca agar intelektual kita semakin terasah, kita dapat membiasakan diri untuk menulis—yang ternyata dapat menjadi solusi menjaga keseimbangan mental dan meningkatkan kreativitas otak. 

Selain itu masih banyak resep-resep lain yang disiapkan penulis, yang akan membuat wawasan kita bertambah. Secara keseluruhan buku ini sangat menarik dan sangat kaya. Tak hanya mengambil hukum dari Al-Quran dan Hadis, penulis juga melengkapi buku ini dengan jurnal-jurnal penelitian yang berhubungan dengan kesehatan.  Yang paling saya sukai dari buku ini adalah, penulis menjelaskan materinya dengan singkat dan tidak membingungkan. Sehingga buku ini sangat mudah dicerna. Gaya penulisannya pun santai, tidak menggurui, dan nyaman dibaca. 

Judul               : 100 Resep Sehat Cara Nabi

Penulis             : Abdillah F. Hasan

Penerbit           : Quanta 

Tebal               : 218 halaman 

ISBN               : 978-623-00-0200-7

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak