Ikuti Petualangan Poirot Mencari Pelaku Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa!

Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Melinda Sari
Ikuti Petualangan Poirot Mencari Pelaku Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa!
Cover buku Agatha Christie (Twitter/@danlainlainbuku)

Kisah tentang pembunuhan tragis memang selalu seru untuk diikuti, apalagi jika kisah ini ditulis oleh penulis wanita yang terkenal dengan gelar Ratu Cerita Kriminal, Agatha Christie.

Pada buku ini, pembaca akan diajak untuk menyelami kisah di pondokan mahasiswa dengan berbagai watak para manusia muda. 

Identitas Buku:

Judul Buku: Hickory Dickory Dock

Judul Versi Bahasa Indonesia: Pembunuhan di Pondokan Mahasiswa 

Penulis: Agatha Christie

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama 3

Jumlah Halaman: 20 Halaman

Cetakan Keempat, April 2013

BACA JUGA: Seram dan Menegangkan, Ini 5 Rekomendasi Novel Agatha Christie Berlatarkan Pantai

Ulasan Buku: 

'Sepatu pesta (hanya sebelah), gelang (imitasi), cincin berlian (ditemukan dalam piring sup), kotak bedak, lipstik, stetoskop, giwang, pemantik, celana panjang, bola-bola lampu listrik, sekotak coklat, syal sutra, tas ransel, bubuk boraks, garam mandi, buku resep masakan.'

Semua barang itu dinyatakan hilang dari pondokan mahasiswa di Hickory Road! Siapa dalang dibalik hilangnya barang-barang yang tidak terlalu penting (kecuali cincin berlian) ini?

Berbicara tentang pondokan, tentu saja kita akan berjumpa dengan berbagai anak muda dengan latar belakang, watak, serta kepribadian yang berbeda. Di sini, ada terlalu banyak kemungkinan untuk mencari satu orang yang menjadi dalang.

M. Poirot kembali beraksi dengan pemikiran khasnya untuk menangani kasus ini. Jalan berpikirnya yang berbeda itu berhasil mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di pondokan mahasiswa itu. Ternyata ada lebih dari satu orang yang mencuri barang-barang tersebut. 

BACA JUGA: 5 Pelajaran Hidup dari Karya Agatha Christie, Ratu Novel Kriminal Paling Tersohor di Dunia

Bermodalkan pemikirannya tentang sebuah ransel yang ditemukan tercabik-cabik, M. Poirot kembali membuktikan kelihaiannya dalam memecahkan masalah. Meskipun tiga orang sudah menjadi korban, pada akhirnya ia tetap bisa membuktikan pelaku sebenarnya.

Aku pribadi sebagai pembaca lumayan suka dengan alurnya, terasa mengalir. Namun, entah kenapa rasanya ada yang kurang jika dibandingkan karya Agatha Christie lainnya. Semacam kurang 'nendang'. Mungkin karena salah satu pelaku utamanya sudah menunjukkan gelagat aneh sejak awal cerita. 

Namun, jika ditelusuri lebih lanjut, cerita ini memang menghadirkan kesan tersendiri karena menyinggung tentang beberapa kondisi psikologis seperti kleptoman.

Cerita tentang pembunuhan yang terjadi di pondokan mahasiswa ini bisa kamu baca melalui Gramedia Digital atau meminjam di perpustakaan terdekat. Kamu juga bisa membelinya di toko buku kesayanganmu!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak