4 Wisata Candi di Klaten, Tak Kalah Indah dengan Borobudur di Magelang

Ayu Nabila | Muhamad Farrel
4 Wisata Candi di Klaten, Tak Kalah Indah dengan Borobudur di Magelang
Candi Plaosan (DocPribadi/farrel)

Candi adalah situs peninggalan sejarah yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu-Buddha di masa lalu. Indonesia, khususnya di Pulau Jawa terdapat banyak situs candi kuno dikarenakan dulunya berdiri banyak kerajaan yang bercorak keagamaan Hindu maupun Buddha. Ketika mendengar kata "Candi", orang-orang pasti akan teringat dengan Jogja atau Magelang karena disanalah lokasi banyak candi-candi yang megah dan terkenal seperti Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon yang terletak di Kab. Magelang, Jawa Tengah dan Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sambisari yang berada di Sleman, D.I Yogyakarta.

Klaten merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Provinsi D.I Yogyakarta, ternyata juga memiliki beberapa warisan peninggalan candi yang tak kalah indah. Beberapa diantaranya terletak tidak jauh dari Candi Prambanan yang terkenal itu. Berikut 4 rekomendasi wisata candi yang bisa dikunjungi ketika kalian sedang berada di Klaten, Jawa Tengah.

1. Candi Sewu

Candi Sewu (unplash.com/apryan widodo)
Candi Sewu (unplash.com/apryan widodo)

Terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Candi Sewu adalah situs candi yang bercorak agama Buddha dibangun sekitar abad 8 Masehi. Ini dibuktikan dengan ditemukannya Prasasti Manjusrigrha di dekat reruntuhan Candi Sewu yang berangka tahun 714 Saka (792 M) yang menerangkan tentang pembangunan bangunan suci untuk menyimpan arca manjusri yang tidak lain adalah Candi Sewu itu sendiri.

Kata "Sewu" yang berarti "Seribu" dalam Bahasa Jawa diberikan oleh penduduk sekitar karena terdapat banyak sekali reruntuhan candi di kompleks Candi Sewu ini. Walaupun sebenarnya jumlah aslinya adalah sebanyak 249 candi. Selain itu, hanya bangunan candi induk dan beberapa candi perwara saja yang berhasil dipugar. Sehingga masih terdapat banyak reruntuhan candi yang berserakan menunggu untuk dipugar juga.

Walaupun Candi ini memang belum lengkap, tetapi kita dapat melihat betapa megahnya bangunan warisan nenek moyang kita yang sudah berumur ratusan tahun ini. Bayangkan saja jika 249 candi tersebut masih utuh. Pasti sangat indah dan megah sekali ya. Candi ini juga sering disebut sebagai kompleks Candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Magelang. Candi Sewu hanya berjarak sekitar 800 meter ke utara Candi Prambanan. Tapi uniknya terletak di Provinsi yang berbeda walaupun punya nama kecamatan yang sama. Yaitu Kecamatan Prambanan.

Sekedar informasi, terdapat dua kecamatan yang memiliki nama Prambanan. Ada yang terletak di Provinsi D.I Yogyakarta yang menjadi lokasi Candi Prambanan. Dan satunya lagi di Provinsi Jawa Tengah yang menjadi lokasi Candi Sewu.

Harga tiket masuk ke Candi Sewu (2023)

Anak-anak = Rp. 25.000

Dewasa = Rp. 50.000

2. Candi Sojiwan

Candi Sojiwan (Instagram/klatenphotograph)
Candi Sojiwan (Instagram/klatenphotograph)

Candi Sojiwan atau Sajiwan merupakan Candi Buddha yang berlokasi di Dukuh Kalongan, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Terdiri dari sebuah bangunan candi induk, stupa perwara, dan arca dwarapala yang kini sudah agak rusak. Diperkirakan candi ini dibangun sekitar abad 9-10 Masehi. Di candi ini kita dapat menikmati keindahan relief pada kaki candi. Relief tersebut diambil dari kisah Pancatantra atau Jataka yang memuat berbagai kisah-kisah binatang atau yang sering kita kenal sebagai cerita fabel.

BACA JUGA: Transformasi Hidup dengan Buku "The Psychology of Money"

Terdapat 19 relief di kaki candi ini.Tapi hanya sekitar 12 relief yang memuat adegan cerita fabel. Beberapa diantaranya adalah kisah "dua ekor angsa menerbangkan kura-kura", "perlombaan antara garuda dan kura-kura", "buaya dan kera", "gajah dan kambing", dan lain sebagainya. Kisah-kisah dari fabel tersebut mengandung banyak pengajaran dan nilai moral yang patut diteladani. Wah, ternyata sejak zaman dulu nenek moyang kita telah mengenal dongeng-dongeng yang sarat akan pengajaran dan nilai-nilai moral kehidupan.

Harga tiket masuk ke Candi Sojiwan (2023)

Anak-anak : Rp. 2.000

Dewasa : Rp. 8.000

3. Candi Plaosan

Candi Plaosan (dok.pribadi/farrel)
Candi Plaosan (dok.pribadi/farrel)

Tahukah kalian, jika cinta beda agama sudah terjadi sejak zaman jawa kuno loh. Salah satu wujud dari kisah cinta tersebut adalah Candi Plaosan yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Merupakan sebuah Kompleks Candi Buddha dari abad 9 Masehi yang dibangun bersama-sama oleh Raja Kerajaan Medang dan permaisurinya. Raja tersebut ialah Rakai Pikatan yang beragama Hindu dan Istrinya Pramodawardhani yang beragama Buddha.

Pernikahan mereka juga sekaligus menyatukan dua Wangsa berbeda yang sering berseteru yaitu Wangsa Sanjaya (Hindu) dan Wangsa Syailendra (Buddha). Candi ini terbagi menjadi dua, yaitu Kompleks Candi Plaosan Lor (di utara) dan Kompleks Candi Plaosan Kidul (di selatan).

~ Kompleks Candi Plaosan Lor

Merupakan kompleks yang lebih sering dikunjungi karena kompleksnya lebih luas dan lengkap. Memiliki dua bangunan candi induk yang sering disebut candi kembar, karena memiliki luas dan bentuk yang sama. Tetapi terdapat perbedaan pada reliefnya. Relief di candi induk utara menggambarkan sosok tokoh-tokoh wanita, sementara di candi induk selatan reliefnya menggambarkan sosok tokoh-tokoh pria.

Kedua candi induk tersebut aslinya dikelilingi oleh 50 candi perwara dan 116 stupa perwara yang sekarang hanya tersisa beberapa saja yang berhasil dipugar. Di sebelah utara terdapat bangunan terbuka yang disebut mandapa tempat diletakkannya beberapa arca Buddha. Harga tiket masuk umum kesini adalah Rp. 5.000 (2023).

~ Kompleks Candi Plaosan Kidul

Kompleks ini lebih sepi dan kurang dikenal wisatawan. Disini tidak terdapat candi induk yang besar seperti di kompleks utara. Hanya terdapat candi perwara dan stupa perwara. Beberapa candi perwara telah dipugar. Tapi sebagian besar masih berupa reruntuhan. Untuk masuk kesini gratis atau tidak dikenai biaya masuk.

Terdapat sisa-sisa struktur parit kuno berbentuk persegi panjang yang di masa lalu mengelilingi kedua kompleks Candi Plaosan. Sisa struktur parit tersebut masih bisa kita lihat di bagian timur dan barat candi. Dan jika kalian ingin membeli makanan atau jajanan, di sebelah selatan Candi Plaosan Lor biasanya terdapat juga beberapa pedagang makanan dan cenderamata yang bisa kalian kunjungi.

BACA JUGA: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Alam di Tuban, Cocok Dikunjungi Saat Liburan

4. Candi Merak

Candi Merak (Instagram/kabarklaten)
Candi Merak (Instagram/kabarklaten)

Candi Merak merupakan candi bercorak agama Hindu yang lokasinya berada di Dukuh Candi, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Diperkirakan dibangun antara abad 8-10 Masehi pada zaman Kerajaan Medang atau Mataram Kuno. Kompleks Candi Merak terdiri dari sebuah bangunan candi induk yang berdiri utuh karena telah dipugar dan diiringi 3 candi perwara di depannya yang kini hanya menyisakan reruntuhan pondasinya saja.

Di bagian pipi tangga candi induk dihiasi oleh ornamen kalamakara yang indah. di bagian tubuh candi terdapat 5 relung yang salah satu relungnya berisi arca Durga Mahisasuramardini. Bagian atap candi terdiri dari 3 tingkat dan berbentuk bujur sangkar. Terdapat juga relief berbagai motif geometris dan tumbuhan pada candi ini.

Nama "merak" sepertinya diambil karena terdapat banyak sarang burung merak di wilayah sekitar candi. Candi ini memang tidak sepopuler candi-candi yang telah dibahas sebelumnya. Bentuknya juga lebih mungil dan kompleks candinya pun tidak luas. Tidak ditemukan banyak informasi mengenai asal usul, siapa, dan untuk apa candi ini dibangun selain untuk tempat ibadah orang-orang terdahulu.

Harga tiket masuk ke Candi Merak adalah Rp. 5.000 (2023).

Itulah tadi 4 rekomendasi tempat wisata candi bersejarah yang dapat kalian kunjungi ketika sedang berada di Kabupaten Klaten. Tidak kalah indah dan megah dengan Candi Borobudur di Magelang Kan. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah seolah membangkitkan ingatan terhadap nenek moyang kita di masa lampau. Semoga segala peninggalan sejarah ini tetap dapat lestari agar bisa diwariskan hingga anak cucu kita kelak.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak