Aroma Sentra Kuliner Ikan Asap, Magnet Pengendara Jalur Pantura Probolinggo

Hernawan | Moch Alfa Alfiansyah
Aroma Sentra Kuliner Ikan Asap, Magnet Pengendara Jalur Pantura Probolinggo
Kawasan Sentra Ikan Asap Probolinggo (Dok. Pribadi/alfaalfnsyh)

Melintasi jalur Pantura tak ubahnya time traveller yang menemui banyak perbedaan geografis dan budaya. Jalur sepanjang lebih dari 1300 kilometer ini melintasi banyak daerah dengan karakteristik dan keunikannya masing-masing.

Salah satu daerah populer yang dilintasi jalur Pantura adalah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Di sini, para pengendara biasanya melalui jalur Pantura untuk menuju atau pulang dari Banyuwangi atau bahkan menyeberang ke Pulau Bali.

Sepanjang jalur Pantura yang melintasi Probolinggo, terdapat sebuah spot yang cukup unik, yakni sentra kuliner ikan asap. Berlokasi di Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, para pengendara akan mendapatkan godaan besar ketika melintas di sini.

Bagaimana tidak, di sentra kuliner ikan asap ini terdapat puluhan pedagang yang menjajakan dagangannya dengan langsung membakar ikan di lapak-lapak sepanjang bahu jalan. Sontak saja, kepulan asap tersebut menghasilkan aroma smoky yang harum dan menggoda, ditambah lagi dengan pemandangan ikan-ikan asap yang telah matang seolah menjadikan tempat ini memiliki magnet kuat yang menyeret pengendara untuk berlabuh dan mencicipinya.

Hal yang istimewa dari sentra ikan asap ini adalah ikan-ikan yang ditawarkan adalah ikan-ikan segar yang langsung diambil dari nelayan setempat. Wajar saja, pusat kuliner yang pernah disinggahi Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah ini memang berada persis di daerah pesisir yang sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Hal tersebut juga dikuatkan dengan Probolinggo yang terkenal sebagai daerah penghasil ikan laut terbesar di Jawa Timur.

Terdapat berbagai pilihan ikan asap yang disajikan di pusat kuliner yang lokasinya tak jauh dengan Pantai Bentar ini, mulai dari ikan Kakap, Kerapu, Dorang, Mata Miring, Putihan, Tongkol dan lain-lain. Sebelum diasapi, ikan-ikan tersebut terlebih dulu dibumbui dengan kecap, bawang, dan rempah-rempah lainnya sehingga menghasilkan aroma yang tak bisa ditahan.

Biasanya, ikan asap tersebut disantap dengan sambal terasi, sambal kecap, dan lalapan yang menjadi partner tak terpisahkan. Sambal tersebut memiliki rasa “medok” yang kemudian berpadu dengan gurihnya daging ikan asap yang bumbunya telah meresap dengan sempurna.

Dari 50-an penjual ikan asap, salah satu yang paling terkenal adalah Bu Ju’. Wanita bernama asli Juhairiyah itu memiliki kedai yang telah berdiri sejak tahun 2018 yang terus berkembang hingga kini menjadi salah satu bagian dari Pondok Desa (Pondes).

Kedainya menjajakan banyak jenis ikan dengan ukuran yang bervariasi dengan harga yang dipatok mulai Rp25.000,00 hingga Rp85.000,00. Harga tersebut sangatlah terjangkau karena sudah termasuk nasi, sambel, dan lalapannya. Disamping itu, tersedia juga ikan asap dengan ukuran besar yang bisa dinikmati sampai lima orang. Plusnya lagi, para pelanggan juga bisa request bumbu ikan asap saat dibakar sesuai selera.

Sebagai warung favorit, Ikan Asap Bu Ju’ bisa menghabikan puluhan kilogram ikan dalam sehari. Kedainya yang buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 3 dini hari ini pun menjadi favorit para pengendara untuk sekadar melepas penat sambil ditengah hiruk pikuknya jalur Pantura menikmati sedapnya cita rasa dari ikan asap khas Probolinggo ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak