Jagad kedirgantaraan nasional kembali menguat. Melansir dari akun twitter @kemhan_RI pada selasa (05/09/2023) lalu menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan mengakusisi pesawat angkut baru pabrikan asal Eropa, yakni Airbus. Detail pesawat baru tersebut merupakan jenis Airbus A330 MRTT (Multi Role Tanker Transport) yang merupakan salah satu pesawat tanker angkut buatan Airbus Group.
Melansir dari situs indomiliter.com, kabar ini sekaligus mengejutkan banyak pihak dimana pihak Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah menyetujui pembelian pesawat angkut lain, yakni Airbus A400M varian angkut dan tanker yang juga buatan pabrikan Airbus Group. Meskipun demikian, melansir dari laman airbus.com, kontrak efektik untuk pembelian pesawat Airbus A330 MRTT masih belum ditandatangani oleh pihak Indonesia dan Airbus.
Dikembangkan dari Body Pesawat Komersil Airbus A330
Pesawat angkut-tanker Airbus A330 MRTT sejatinya merupakan pesawat yang dikembangkan dari jenis pesawat angkut sipil komersil Airbus A330-200. Pesawat ini mulai didesain sejak tahun 2007 silam dan diperkenalkan ke publik pada tahun 2011. Melansir dari situs airbus.com, pesawat Airbus A330 MRTT merupakan pesawat tanker dengan kemampuan angkut logistik generasi baru yang mampu menggantikan peran serta kekurangan banyak varian pesawat tanker di generasi sebelumnya.
Tercatat, sekitar 76 unit pesawat ini telah berhasil diproduksi hingga tahun 2023. Beberapa negara seperti Inggris, Australia, Prancis, Saudi Arabia, Korea Selatan, Spanyol dan beberapa negara barat dan sekutu NATO lainnya banyak yang mengoperasikan jenis pesawat ini. Bahkan, melansir dari situs yang sama, sekitar belasan unit pesawat ini masih dipesan oleh beberapa negara.
Mampu Membawa Sekitar 111 Ton Bahan Bakar
Melansir dari situs airbus.com dan militarytoday.com, pesawat angkut tanker Airbus A330 mampu membawa beban bahan bakar sekitar 65 ton untuk berat standar dan 111 ton untuk muatan maksimal. Hal ini tentunya terbilang cukup besar untuk muatan bahan bakar pesawat sejenisnya. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pengisian bahan bakar di udara dan mampu mengalirkan bahan bakar kepada 2 pesawat sekaligus.
Pesawat ini ditenagai oleh sepasang mesin turbofan Rolls-Royce Trent 772B atau sepasang mesin turbofan General Electric CF6-80E1A4. Mesin tersebut mampu membuat pesawat ini terbang dengan kecepatan maksimal 880 km/jam dan memiliki radius operasi hingga 1.800 km dengan muatan 50 ton bahan bakar cadangan. Pesawat yang dioperasikan oleh 3 orang awak ini mampu membawa sekitar 290 penumpang apabila difungsikan sebagai pesawat angkut atau kargo.
Kemampuan pesawat yang cukup mumpuni ini tentunya dapat mengisi kekosongan di lini pesawat tanker TNI-AU. Sejauh ini, TNI-AU hanya mengoperasikan pesawat tanker KC-130 Hercules yang dirasa belum mampu mengemban misi pengisian bahan bakar di udara bagi armada jet tempur milik TNI-AU.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.