Ulasan Buku Tru and Nelle, Awal Persahabatan Dua Penulis Besar

Hayuning Ratri Hapsari | Rie Kusuma
Ulasan Buku Tru and Nelle, Awal Persahabatan Dua Penulis Besar
Ilustrasi novel Tru & Nelle (Tokopedia/Ahmad_Barokah)

Akhirnya, saya berkesempatan membaca novel yang sudah lama menjadi incaran saya dan akan mencoba mengulasnya. Novel ini diangkat dari kisah nyata tentang dua orang sahabat, yang kelak menjadi penulis terkenal dan diakui dunia dengan karya-karya besarnya. Mereka adalah Truman Capote dan "Nelle" Harper Lee.

Truman Capote terkenal dengan karya-karya klasiknya, antara lain: In Cold Blood, Breakfast at Tiffany's', The Grass Harp, dan lain sebagainya. Truman Capote juga banyak menulis cerita-cerita pendek selain novel dan novela.

Di akhir hidupnya, Capote menulis novel panjang yang tak sempat terselesaikan. Ia kemudian hanya merilis satu buah buku kutipan, Answered Prayer, sebagai karya terakhir.

Adapun Harper Lee merilis dua novel seumur hidupnya, Go Set A Watchman (karya ini tersimpan selama 55 tahun sebelum akhirnya diterbitkan) dan To Kill A Mockingbird.

Novel To Kill A Mockingbird meraih penghargaan Pulitzer (1961) dan menjadi buku yang paling dicintai dalam sejarah sastra Amerika Serikat. Pada tahun 1999, buku ini terpilih sebagai "Best Novel of the Century" dalam jajak pendapat oleh Library Journal.

Novel Tru and Nelle yang ditulis oleh G. Neri bercerita tentang masa kecil Truman Capote dan Nelle Harper Lee yang bersahabat dan tinggal di kota Monroeville, Alabama.

Tru, tinggal di rumah para sepupunya setelah dititipkan oleh kedua orang tuanya yang telah berpisah dan tinggal di New Orleans.

Tru, yang selalu berpakaian rapi dan bersih untuk ukuran Monroeville, sering kali dianggap aneh oleh anak-anak di lingkungan mereka.

Sebaliknya Nelle, ia terlalu tomboi dengan celana monyet, rambut pendek, dan wajah yang selalu kotor, hingga kerap disangka anak laki-laki.

Namun, perbedaan mereka ternyata disatukan oleh buku-buku. Tru kerap meminjami Nelle buku-buku koleksinya. Di lain waktu Nelle memberikan Tru kamus, yang sebenarnya hadiah dari sang ayah untuk Nelle.

Tru dan Nelle sering bermain detektif-detektifan. Mereka bahkan mencoba memecahkan kasus pelemparan batu dan pencurian yang terjadi di kota Monroeville. Di atas rumah pohon yang menjadi markas mereka, bersama seorang teman lain, Big Boy, mereka merencanakan aksi mereka.

Peran detektif yang semula hanya main-main menjadi serius, ketika Tru harus berhadapan dengan Boss, salah seorang anak yang ditakuti di Monroeville, dan dihajar habis-habisan olehnya.

Bersama Little Bit dan Nelle, Tru masuk "liang ular", dikejar-kejar puluhan anggota Ku Klux Klan saat mereka tak sengaja mengintip kegiatan mereka.

Sejumlah aksi lain akhirnya berhasil membuat Tru dan Nelle menemukan orang yang melakukan pelemparan batu dan pencurian, yaitu Sonny Boular, yang masih bertetangga dengan mereka.

Ayah Nelle yang seorang pengacara, A.C Lee, yang menangani kasus tersebut, kemudian memberikan mesin tik miliknya kepada Tru dan Nelle. A.C Lee meminta mereka menghentikan aksi detektif-detektifan yang terlalu berbahaya dan meminta mereka menulis cerita saja.

Tru yang memang gemar membumbui pengalamannya sehari-hari dan menceritakannya pada Sook, perempuan tua yang merupakan sepupunya, tentu saja menerima pemberian itu dengan senang hati.

Bersama Nelle, Tru bergantian menulis cerita. Terkadang Tru mendikte dan Nelle menuliskannya. Lain waktu Tru mengetik, Nelle yang mengarang cerita.

Persahabatan mereka berlanjut, meski akhirnya Tru harus pindah karena ibunya, Lillie Mae, menjemputnya untuk tinggal bersama dirinya dan suami barunya di New York.

Membaca Tru & Nelle, memberikan arti tersendiri bagi saya saat membaca kembali karya-karya besar mereka. Dua penulis besar yang mengawali awal kesukaan menulis dari mesin tik pemberian ayah Nelle.

Dalam novel ini saya juga menemukan sejumlah buku bacaan mereka di masa kecil, yang sepertinya menginspirasi mereka untuk 'berpetualang', antara lain:

- Petualangan Sherlock Holmes: Misteri Gambar Orang Menari.
- Kisah Petualangan Rover Boys: Misteri Kapal Selam yang Rusak.
- Petualangan Sherlock Holmes: Si Lelaki Merangkak.
- Petualangan Sherlock Holmes: Pegawai Kantor Bursa.

Sebagai penutup ulasan, saya sertakan dua kutipan menarik yang menyentuh hati saya dari para sepupu, ketika orang tua Tru, Lillie Mae, dan Archulus Persons meninggalkannya.

"Selama aku hidup dan mengurus rumah ini, kau akan tetap memiliki atap di atas kepalamu, Anak Muda. Kau tidak akan kekurangan pakaian di badan ataupun makan di perutmu. Ibumu tidak pantas menerima cintamu. ~Jenny (hlm 55)

"Kehidupan ini bagaikan bukit terjal yang harus didaki, Little Chappie. Tapi jika jalan yang kau lewati terlalu curam, kau hanya perlu berlutut dan terus maju. Cepat atau lambat, kau akan berhasil melewatinya." ~Bud (hlm 55)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak