Review Take a Trip Down Memory Lane: Mengarungi Lautan Nostalgia dan Cinta

Rendy Adrikni Sadikin | Muhamad Ali
Review Take a Trip Down Memory Lane: Mengarungi Lautan Nostalgia dan Cinta
Buku Take a Trip Down Memory Lane karya Ayu Dewi.(Dokumentasi Pribadi/Muhamad Ali)

Pada bulan April tahun 2022, penerbit Elex Media Komputindo mempersembahkan sebuah karya sastra yang menggetarkan hati pembaca, "Take a Trip Down Memory Lane" karya Ayu Dewi.

Dengan judul yang menarik perhatian, novel ini mengajak pembaca untuk merenung tentang kenangan masa lalu yang mengharukan dan perjalanan cinta yang tak terlupakan.

Dalam sinopsisnya, kita diperkenalkan pada tokoh utama, Galih Fajar, seorang pekerja serabutan yang mendadak menemukan pekerjaan tetap sebagai pengantar surat.

Namun, nasib membawanya pada satu hari yang tak terduga ketika ia harus mengantarkan surat ke alamat teman-teman SMP-nya yang sudah lama tak ada kabar.

Dalam proses ini, Galih tidak hanya dihadapkan pada tugas sehari-hari sebagai pengantar surat, tetapi juga dibawa dalam perjalanan nostalgia yang membawa kenangan masa lalu yang terkubur.

Jejak-jejak masa lalu yang terpatri di rumah-rumah teman-temannya membawa Galih larut dalam nostalgia yang mendalam.

Setiap sudut rumah mengingatkannya pada kenangan manis dan pahit dari masa lalu yang terlupakan. Namun, di tengah-tengah kenangan itu, Galih tak disangka akan dipertemukan kembali dengan cinta pertamanya.

Dalam perjalanan yang penuh emosi ini, Ayu Dewi mengajak pembaca untuk merenung tentang perjalanan hidup yang tak selalu lurus.

Dari kejutan-kejutan tak terduga hingga pertemuan-pertemuan yang memicu kenangan, Galih dipaksa untuk menghadapi kembali bagian-bagian dari masa lalunya yang sudah lama terlupakan.

Pertanyaan-pertanyaan tentang takdir, cinta, dan arti dari kenangan hidup pun muncul, menggugah hati dan pikiran pembaca.

Sebagai seorang penulis yang juga bekerja sebagai pegawai BUMN, Ayu Dewi telah berhasil menghadirkan sebuah cerita yang memukau dengan gaya penulisan yang ringan namun menggugah.

Dengan menggabungkan unsur sastra klasik dan populer, ia berhasil menciptakan sebuah karya yang membangkitkan rasa penasaran dan keingintahuan pembaca.

Dengan 232 halaman, buku ini menawarkan pengalaman membaca yang memikat. Setiap halaman mengalir begitu lancar, membawa pembaca terbawa dalam aliran kenangan dan emosi yang mengharukan.

Bahasa yang digunakan Ayu Dewi pun mengalir dengan indah, memperkuat pengalaman membaca dan menggugah imajinasi pembaca.

"Takes a Trip Down Memory Lane" bukan sekadar sebuah cerita romantis. Lebih dari itu, ia juga merupakan sebuah perjalanan introspeksi tentang arti cinta, kenangan, dan takdir.

Melalui kisah Galih Fajar, pembaca diajak untuk merenung tentang kehidupan dan memahami bahwa masa lalu dan masa depan tidak selalu berjalan sejajar.

Setelah selesai dibaca, novel ini meninggalkan kesan yang mendalam dalam pikiran pembaca. Kisah Galih Fajar dan perjalanannya membawa kita untuk mengenang kembali momen-momen berharga dalam hidup, serta merenung tentang bagaimana kenangan masa lalu dapat membentuk dan memengaruhi kita dalam perjalanan hidup kita yang tak terelakkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak