Ulasan Novel Harry Potter 6: Misteri Buku Milik Pangeran Berdarah-Campuran

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ulasan Novel Harry Potter 6: Misteri Buku Milik Pangeran Berdarah-Campuran
Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran (gramedia.com)

Harry Potter dan kawan-kawan sudah memasuki tahun keenam mereka belajar di sekolah sihir Hogwarts. Setelah melalui berbagai petualangan yang seru dan mendebarkan, masih banyak kejadian-kejadian lainnya yang menanti mereka di depan.

Bagaimana kemajuan persiapa Harry untuk menghadapi Voldemort, musuh bebuyutannya? Benarkah Ron dan Hermione memiliki perasaan satu sama lain? 

Identitas Buku

Judul Buku: Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran

Penulis: J.K. Rowling

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman: 816 Halaman 

Sinopsis Novel Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran

Harry yang di tahun keenamnya di Hogwarts diangkat jadi kapten tim Quidditch Gryffindor heran sekali, mendadak Quidditch jadi sangat populer. Banyak sekali anak yang mendaftar ingin masuk tim, bahkan sampai ada anak-anak Hufflepuff dan Ravenclaw yang menyeludup. Tetapi, seperti kata Hermione, 

“Bukan Quidditch yang ngetop, tapi kau! Kau belum pernah semenarik ini, dan jujur saja, kau belum pernah sekeren ini. Seluruh dunia sihir harus mengakui kau benar soal Voldemort telah kembali dan bahwa kau telah menghadapinya dua kali dalam dua tahun terakhir ini dan berhasil selamat dalam dua-duanya. Dan sekarang mereka menyebutmu ‘Sang Terpilih’, nah, coba, tidak bisakah kau melihat kenapa orang terpesona olehmu?”

Harry mengira cita-citanya untuk menjadi Auror telah kandas, karena nilai Ramuannya tidak mencukupi. Namun dia keliru. Tahun ini Snape tidak lagi mengajar Ramuan, dan Harry menjadi yang paling pintar dalam kelas Ramuan, berkat Pangeran Berdarah-Campuran!

Ulasan Novel Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran

Perjalanan Harry dan kawan-kawan semakin seru di tahun keenam mereka bersekolah di Hogwarts. Harry kembali berhasil menarik perhatian orang di sekitarnya setelah sukses membuktikan perkataannya bahwa Voldemort telah kembali.

Ia diberi julukan ‘Sang Terpilih’. Harry jadi semakin populer setelah diangkat jadi kapten tim Quidditch Gryffindor. Ceritanya tentu saja jadi semakin seru dan menegangkan, sayangnya tidak ada adegan langsung Harry Potter dan Voldemort berhadapan dan saling serang seperti di buku kelima.

Meski demikian, melalui pelajaran privatnya bersama Dumbledore, Harry jadi mengetahui banyak cerita di masa lalu yang berhubungan dengan asal-usul musuh bebuyutannya, yakni Voldemort. Sangat menarik ternyata masa lalu yang dimiliki penyihir paling terkenal kejam dan ditakuti ini.

Hubungan antara Ron dan Hermione juga rupanya mengalami kemajuan, meski awalnya dibumbui adegan-adegan kekanakan saat mereka masih saling denial terhadap perasaan masing-masing. Seakan tidak mau kalah, Harry dan Ginny juga berlayar!

Cerita petualangan Harry di buku keenam ini tentu saja berbeda dibandingkan buku-buku sebelumnya karena kini ia hampir memasuki usia dewasa. Mulai muncul perlawanan-perlawanan dan pergolakan batin layaknya seorang remaja menuju dewasa.

Namun, sikapnya yang keras kepala dan gigih membuat ia tetap menjadi Harry yang dikenal pembaca. Karakter Hermione dan Ron juga tidak berubah, tetap menjadi sahabat baik Harry dalam berbagai situasi dan kondisi, meski keduanya sempat saling mendiamkan karena Ron berkencan dengan cewek lain dan membuat Hermione cemburu.

Ending novel ini sepertinya menjadi ending paling menyedihkan sejauh ini. Aku sempat berharap apa yang terjadi menjelang halaman akhir hanya sebuah trik untuk mengelabui musuh, rupanya bukan demikian. Salah satu tokoh penting dan paling dekat dengan Harry harus menyusul kedua orang tuanya yang sudah lama meninggalkan dunia ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak