Percayalah, film horor sampai detik ini masih menjadi primadona dan selalu menjadi magnet tersendiri bagi para penikmatnya. Salah satu film horor terbaru yang berhasil mencuri perhatian adalah "Menjelang Ajal". Film ini sudah tayang di berbagai bioskop Tanah Air tercinta sejak 30 April 2024.
Film yang disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu memiliki alur cerita yang berfokus pada karakter utama, Sekar, yang diperankan dengan brutal oleh Shareefa Daanish. Sekar itu ibu tunggal yang berjuang menghidupi ketiga anaknya dengan mengelola warung makan. Namun, demi keuntungan yang cepat, dia terjerumus dalam penggunaan ilmu hitam sebagai media penglaris makanan jualannya, yang berdampak mengerikan pada kehidupan dan anak-anaknya. Ngeri banget, ya. Untuk tahu lebih banyak, lanjut baca sampai akhir, atau kamu bisa menonton filmnya terlebih dahulu.
Ulasan:
Aku nonton sejak beberapa hari lalu, tapi memang baru bisa fokus mengulasnya sekarang ini. Jujur saja, aku nggak bawa ekspektasi berlebihan. Pokoknya, se-mengecewakan apa pun filmnya nanti, itu nggak akan bikin ‘nyesek’ karena sejak awal sudah mempersiapkan diri.
Namun, nggak disangka-sangka, "Menjelang Ajal" punya visual yang cukup nyaman dipandang. Dan, kelihatan banget, Sutradara Hadrah bisa menciptakan suasana yang menegangkan melalui penggunaan jumpscare tepat waktu. Kendatipun ada yang agak berlebihan, nggak terlalu ganggu kok. Ditambah lagi dengan akting dari Shareefa Daanish yang mampu menghidupkan karakter Sekar dengan begitu kuat.
Oh, iya. Sayangnya film ini ada beberapa kelemahan. Satu di antaranya: kurangnya latar belakang dan motivasi Sekar. Sebagai contoh: Ada penampakan rumah besar, yang didiami oleh Sekar dan anak-anaknya. Bagiku, itu nggak cukup kuat untuk mengikat empati penonton, terutama dalam konteks ekonomi yang menjadi motivasi utama Sekar pakai penglaris. Yakali, ekonomi pas-pasan, rumahnya kok lumayan mentereng. Eh.
Nggak cuma itu. Judulnya juga agak kurang sesuai dengan esensi film. Terlepas ada elemen-elemen yang mengarah pada tema "menjelang ajal", tapi itu hanya di akhir-akhir film. Sementara itu, dari awal hingga menuju akhir, isinya sepanjang durasi tentang tindakan Sekar dalam menjalani penglaris makanan dan segala akibatnya. Kayaknya kalau ganti judul itu lebih bagus.
Terus lagi, dalam "Menjelang Ajal", Sutradara Hadrah Daeng Ratu tampak seperti mengulangi beberapa adegan dari film-film sebelumnya yang pernah dia garap. Itu, lho, adegan di kuburan yang dipenuhi dengan banyak pocong. Scene itu mengingatkan aku pada kejadian dalam Film Pemandi Jenazah yang Hadrah sutradarai.
Akan tetapi, aku cukup suka sisi dramatis dalam "Menjelang Ajal" yang terasa sangat kental, biarpun agak lebay. Meskipun demikian, hal ini bisa dianggap sebagai ciri khas dari genre horor Indonesia yang seringkali menggabungkan elemen-elemen dramatis dengan suasana mencekam dan menegangkan.
Keberadaan sisi dramatis yang kuat juga dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam menciptakan suasana yang intens. Meskipun terkadang terkesan berlebihan, tapi hal ini juga bisa menjadi bagian dari daya tarik film horor.
Maka dari itu, meskipun ada beberapa adegan yang terasa familier, "Menjelang Ajal" tetap punya daya tarik dan oke-oke saja buat ditonton. Bahkan, bagi para penggemar akting Shareefa Daanish, "Menjelang Ajal" bisa dianggap sebagai showcase dari kemampuan aktingnya yang brutal. Meskipun nggak meninggalkan kesan terlalu dalam, film ini tetap bisa jadi pilihan untuk menghabiskan waktu luang bagi para penggemar genre horor.
Skor dariku secara subjektif untuk "Menjelang Ajal" adalah 6,5/10. Ya, ini film horor yang memiliki potensi, tapi memang nggak sepenuhnya mampu memenuhi ekspektasi, meski aku nggak bawa ekspektasi berlebihan. Kamu jangan lupa nonton mumpung masih tayang di bioskop.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.