Mengerjakan sesuatu dengan fokus yang tinggi mungkin masih menjadi tantangan yang umum dijumpai di antara kebanyakan orang.
Terlebih dengan mereka yang memang telah didiagnosis mengalami gangguan pemusatan perhatian, atau yang dikenal dengan istilah medis ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Namun, saya menemukan salah satu buku yang menarik tentang bagaimana orang-orang dengan ADHD ternyata bisa memiliki produktivitas yang dapat melampaui orang-orang biasa.
Buku dengan judul 'Faster Than Normal' ini ditulis oleh Peter Shankman yang merupakan seorang penulis sekaligus pengusaha yang begitu produktif.
Di sela-sela kesibukannya, ia masih sempat untuk menjadi olahragawan, penerjun payung, pembicara, dan founder dari beberapa komunitas.
Bagaimana bisa seseorang dengan kecenderungan untuk sulit memusatkan perhatian ternyata bisa mengerjakan banyak hal di atas?
Terlebih, orang dengan ADHD sangat rentan dengan perubahan mood saat bekerja. Terkadang ia bisa menjadi sangat bersemangat, tapi beberapa menit kemudian seolah-olah enggan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai.
Nah, di dalam buku ini Peter Shankman memaparkan beberapa strategi dan rahasia tentang bagaimana ia memaksimalkan potensi yang ia miliki menjadi sebuah kekuatan alih-alih terperangkap dalam kekurangannya sendiri.
Meskipun buku ini ditulis oleh orang yang mengalami ADHD, dan tampaknya memang sangat cocok untuk dibaca oleh mereka yang mengalaminya juga, namun pendekatan-pendekatan praktis yang dipaparkan oleh penulis masih sangat relevan jika diaplikasikan oleh masyarakat secara umum.
Misalnya bagaimana seseorang dengan ADHD menjadikan aspek perasaan sebagai sesuatu yang paling penting di atas segalanya. Bagi Peter, yang terpenting menurutnya adalah sensasi perasaan bahagia dan puas saat berhasil mengerjakan sesuatu.
Jadi, salah satu tips ketika hendak menetapkan tujuan adalah mengejar perasaan bahagia dan puas saat berhasil menyelesaikannya.
Tidak sekadar berorientasi pada jenis aktivitas yang sering kali menyurutkan semangat ketika mengingat betapa berat beban pekerjaan yang harus dituntaskan.
Selain tips di atas, ada banyak panduan tentang produktivitas lainnya yang bisa kita pelajari dalam buku ini.
Hal yang saya sukai adalah bagaimana penulis membagikan tips seputar produktivitas lewat sudut pandang orang dengan ADHD yang terkesan antimainstream.
Berbagai tips yang dipaparkan juga sangat mudah dipraktikkan oleh siapa saja. Pemaparan dan gaya bahasa yang digunakan dalam buku ini juga sangat komunikatif. Saya juga sangat nyaman dengan kualitas terjemahan yang mudah dipahami.
Satu kekurangan yang mungkin sedikit mengganggu adalah adanya beberapa kesalahan penulisan. Namun, terlepas dari hal tersebut, buku ini tetap menarik untuk disimak.
Jika kamu adalah seseorang dengan ADHD, ataupun orang biasa yang sekadar ingin tahu tentang rahasia produktivitas antimainstream dari pengidap ADHD, buku ini layak untuk masuk di daftar bacaanmu!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS