Film Land of Happiness: Ketika Vonis Sebenarnya Sudah Ditentukan Sejak Awal

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Film Land of Happiness: Ketika Vonis Sebenarnya Sudah Ditentukan Sejak Awal
Poster Film Land of Happiness (Instagram/ cgv.id)

Film Land of Happiness yang tayang sejak 4 September 2024 di bioskop-bioskop Indonesia, merupakan film terakhir Lee Sun-kyun yang dibuat dengan segenap hati dan jadi penutup manis dalam debut aktingnya. Film ini membawa penonton dalam dunia hukum terburuk dan intrik politik licik pada masanya. Menariknya, Choo Chang-min yang pernah bikin Film Lost in Love dan Film Masquerade duduk di kursi sutradara. 

Perlu kamu ketahui, film ini mengambil inspirasi dari kisah nyata Tae Yoon-ki—pengacara terkenal yang membela seorang perwira dalam kasus pembunuhan Presiden Park Chung Hee. Namun, dalam Film Land of Happiness, terdapat improvisasi dengan memberikan sentuhan dramatis dan beberapa perubahan dalam proses kreatifnya. 

Dalam Film Land of Happiness, kisah berpusat pada Jung In-hoo (CHO Jung-seok), sosok pengacara yang berjuang keras untuk membela kliennya, Park Tae-joo (Lee Sun-kyun), diduga terlibat dalam pembunuhan presiden. Dengan tekanan internal dan eksternal yang berat, Jung In-hoo harus menghadapi tantangan besar untuk memastikan persidangan berjalan adil, meskipun banyak orang percaya hukuman sudah ditentukan sejak awal.

Ulasan:

Awalnya kukira film ini nggak akan menyuguhkan sesuatu yang bikin aku betah duduk di kursi bioskop selama dua jam, pun sebenarnya sejak awal sudah memasang ekspektasi rendah, juga legowo bila filmnya buruk karena aku datang ke bioskop cuma demi melihat film terakhir mendiang Lee Sun-kyun. Namun, ternyata aku salah besar.

Yang paling kusukai ada pada musik latarnya. Iringan musik nggak cuma sebagai pengiring, tapi juga elemen penting yang memperkuat suasana hati dan ketegangan sepanjang durasi bergulir. Serius deh, musiknya berhasil menggabungkan perasaan penonton dengan cerita yang lagi berlangsung. Pokoknya ‘berasa’ thrilling gitu. 

Bahkan untuk pembukaan film, aku sudah dibuat terpana. Lebih-lebih ketika ada momen-momen emosional, itu juga berhasil tersampaikan dengan cukup baik, kendatipun rasanya masih kayak setengah-setengah. 

Ya gimana ya? Nggak tahu kenapa, aku merasa, Film Land of Happiness seperti dilema pada identitasnya. Jadi begini, dengan menggabungkan drama politik yang intens dan momen-momen menguras emosi, Film Land of Happiness, entah mengapa terasa kayak kehilangan fokus. Jadi seperti terpecah antara mau jadi ‘drama politik murni’ atau ‘full drama yang sepenuhnya emosional’. Serba nanggung gitu. Momen-momen sedihnya ada, tapi rasa-rasanya kurang menjerat.

Namun, tetap ya, Film Land of Happiness itu memikat dengan kualitas produksi yang nggak tanggung-tanggung. Lihat saja ‘desain set’ yang diperlihatkan, salah satunya set di pengadilan; megah, klasik, tapi juga terlihat mahal. Bahkan penampilan Lee Sun-kyun sebagai Park Tae-joo dan CHO Jung-seok yang memerankan Jung In-hoo sangat mencuri perhatian, dan berhasil bikin karakter-karakter mereka hidup juga mampu meyakinkan penonton. 

Skor dariku: 8/10. Jika film ini masih ada di bioskop terdekatmu, jangan ragu nonton. Selamat nonton ya. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak