Malmoe: The Secret Mission, film bergenre drama sejarah Korea Selatan tahun 2019 yang ditulis dan disutradarai oleh Eom Yu Na. Film ini dibintangi sederet kenamaan Korea, termasuk Yoo Hae Jin dan Yoon Kye Sang. Malmoe: The Secret Mission berlatarkan tahun 1940-an, era Korea berada di bawah kependudukan Jepang. Saat itu orang Korea dilarang berbicara dalam bahasa mereka sendiri, hal itu memantik keprihatinan Ryu Jung Hwan sehingga nekat membentuk organisasi bawah tanah yang berusaha menerbitkan kamus Bahasa Korea.
Sementara itu, Kim Pan Soo yang telah dipenjara beberapa kali mencuri tas Jung Hwan yang ternyata berisi draf kamus Bahasa Korea, demi membayar biaya sekolah putranya. Pertemuan tidak menyenangkan itu menjadi mula dari gerakan perjuangan keduanya untuk menyelamatkan bahasa dan indentitas bangsa yang coba dihapus oleh penjajah.
Ulasan Film Malmoe: The Secret Mission
Meski film ini bercerita tentang sejarah yang bukan dari bangsa sendiri, saya rasa Bahasa Indonesia bisa kita tuturkan hingga hari ini juga berkat kontribusi orang-orang seperti para tokoh pada film ini. Sebelum mengulas film ini, sudah sepatutnya, rasa hormat yang setinggi-tingginya diberikan kepada sosok-sosok yang berjuang untuk melindungi bahasa bangsa dari para penjajah yang mencoba menghilangkan identitas bangsa jajahannya.
Malmoe: The Secret Mission, film berlatarkan sejarah dengan tema cerita yang unik dan segar. Saya katakan unik dan segar sebab ini kali pertama saya menyaksikan film sejarah di era penjajahan dengan bentuk perjuangan yang berbeda dari film bertema senada. Jika pada sederet film sejarah yang sudah saya saksikan sebelumnya, kerap menampilkan bentuk perjuangan lewat jalur diplomatik dan perjuangan fisik. Maka film satu ini menyuguhkan kisah tentang perjuangan mempertahankan bahasa bangsa dari penjajah.
Selain menawarkan alur cerita yang menarik, film ini juga menghadirkan deretan karakter dengan perwatakan yang kuat. Yoo Hae Jin, aktor veteran satu ini berperan sebagai Kim Pan Soo, ayah dari dua anak yang melakukan pekerjaan halal dan haram demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Di sisi lain ada karakter Ryu Jung Hwan yang diperankan Yoon Kye Sang, cendikiawan yang menjadi penggagas pembuatan kamus Bahasa Korea pertama di era Bahasa Korea dilarang keras oleh penjajah Jepang. Kedua karakter ini bisa dibilang sebagai nyawa di film ini.
Perkembangan hubungan dua karakter ini menjadi penyedap alur cerita, di mana konflik panas, hingga keakraban keduanya menyuguhkan tontonan bromance yang menyenangkan di tengah lika-liku perjalanan mengumpulkan seluruh kata dari penjuru negeri. Sisanya adalah para karakter yang penting untuk kesolidan cerita. Karakter-karakter yang kuat ini pun berhasil dihidupkan oleh para pemain lama industri perfilman Korea yang aktingnya sudah tidak perlu lagi dipertanyakan.
Soal hal teknis seperti penataan sudut kamera, set latar, busana, efek musik dan sebagainya sudah sangat baik dan bersinergi menciptakan atmosfer beragam suasana, terutama keharuan atas aksi patriotik yang dilakukan oleh para pejuang.
Dengan alur cerita dan penjiwaan yang dalam oleh para aktor dan aktrisnya, film ini akan membuat kamu menangis sebab tersentuh oleh gambaran perjuangan dan pengorbanan di balik hadirnya bahasa yang diturunkan dengan bebas hari ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.