Ulasan Film Pearl Harbor: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Persahabatan

Hernawan | Fachry Fadillah
Ulasan Film Pearl Harbor: Kisah Tentang Perang, Cinta, dan Persahabatan
Poster Film Pearl Harbor (IMDb)

Kita semua pasti tahu bahwasanya Perang Dunia II merupakan sebuah perang paling mematikan yang pernah menimpa umat manusia. Sebab sebagaimana yang kita ketahui, perang tersebut telah menelan jutaan jiwa manusia dan tidak hanya berkecamuk di Eropa, tetapi juga berkecamuk hingga ke dataran Asia dan Pasifik.

Berbicara tentang Perang Dunia II, pada kesempatan ini saya akan mengulas sebuah film yang memiliki latar belakang Perang Dunia II, tepatnya di wilayah di Pasifik, yang menandai dimulainya keterlibatan Amerika Serikat ke dalam perang paling mematikan tersebut. Penasaran dengan film yang akan saya ulas? Mari, baca artikel ini sampai tuntas!

Film berlatar belakang Perang Dunia II yang akan saya ulas pada kesempatan kali ini ialah sebuah film yang disutradarai oleh Michael Bay, yang berjudul Pearl Harbor. Adapun film ini pertama kali dirilis di Amerika Serikat pada tahun 2001, dan didistribusikan oleh Touchstone Pictures.

Sementara itu, film yang diambil berdasarkan kisah nyata Serangan Pearl Harbor ini pun dibintangi oleh berbagai aktor ternama Amerika Serikat, antara lain ialah Ben Affleck, Josh Hartnett, Kate Beckinsale, Alec Baldwin, Jaime King, Sarah Gardner, dan lain sebagainya. Kendatipun demikian, meskipun latar belakang film ini diambil berdasarkan kisah nyata Serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, fokus utama dalam film ini tidak hanya tentang perang. Lebih daripada itu, film ini juga memusatkan alur ceritanya kepada aspek romansa, yang menitikberatkan alur ceritanya pada cinta segitiga antara dua penerbang tempur Angkatan Darat Amerika Serikat dengan seorang perawat militer Amerika Serikat.

Film Pearl Harbor ini bermula dari kisah persahabatan antara dua bocah laki-laki yang bercita-cita menjadi penerbang andal, yaitu Rafe (diperankan oleh Ben Affleck) dan Danny (diperankan oleh Josh Hartnett). Kemudian, ketika beranjak dewasa, keduanya sama-sama mendaftar di Akademi Angkatan Darat Amerika Serikat khusus untuk calon penerbang. Namun, sebelum lulus dan mendapatkan izin terbang, keduanya diharuskan untuk melaksanakan beberapa tes, salah satunya ialah tes kesehatan.

Rafe, yang merasa memiliki masalah kesehatan mata, mencoba untuk merayu Evelyn (diperankan oleh Kate Beckinsale) yang merupakan seorang perawat militer sekaligus testor kesehatan mata di akademi tersebut. Setelah merayu dan membujuk Evelyn dengan mengatakan bahwa dirinya telah bercita-cita menjadi penerbang andal sedari kecil, Rafe akhirnya dinyatakan lulus tes kesehatan mata oleh Evelyn. Lalu, sebagai bentuk terima kasih kepada Evelyn, Rafe mengajak Evelyn minum-minum setelah Evelyn pulang bertugas; dan tak lama setelah itu, keduanya pun menjalin hubungan asmara.

Lanjut cerita, ketika Rafe dan Danny sudah dilantik menjadi perwira muda dan sudah mendapatkan izin terbang, keduanya dipanggil oleh Letkol Doolittle (diperankan oleh Alec Baldwin) di pangkalan udara Angkatan Darat Amerika Serikat. Setelah ditegur karena menerbangkan pesawat tempur secara ugal-ugalan pada saat latihan, keduanya ditanyai oleh Letkol Doolittle tentang kesediaan mereka untuk membantu Royal Air Force (Angkatan Udara Britania Raya) dalam perang melawan Nazi Jerman di wilayah Inggris.

Namun, misi tersebut bersifat sukarela, dan hanya salah satu dari mereka yang akan diberangkatkan ke Inggris. Akhirnya, untuk melindungi Danny dari tugas yang berbahaya, Rafe menyerahkan diri untuk ikut bertempur dengan Angkatan Udara Britania Raya melawan Nazi Jerman, meskipun Danny sangat tidak setuju. Lalu, beberapa hari kemudian, Rafe berpamitan kepada kekasihnya, Evelyn; juga kepada sahabatnya, Danny, untuk diberangkatkan ke Inggris.

Sementara itu, tak lama kemudian, Evelyn yang merupakan seorang perawat militer dipindahtugaskan ke sebuah rumah sakit di wilayah Pasifik, tepatnya di Pearl Harbor, bersama rekan-rekan seangkatannya; dan Danny pun ditugaskan ke salah satu skuadron udara yang terdapat di pangkalan angkatan udara di Pearl Harbor bersama rekan-rekannya seangkatannya.

Selama beberapa bulan di dalam penugasan, Rafe dan Evelyn saling berkirim surat. Hingga beberapa tahun kemudian, Rafe dikabarkan meninggal dunia dalam pertempuran udara melawan Nazi Jerman. Sebagai sahabat dari Rafe, Danny pun mencoba menghibur Evelyn agar Evelyn tidak terus-menerus bersedih. Akan tetapi, kedekatan mereka berdua berujung pada perasaan saling cinta, meskipun Evelyn telah mencoba untuk mempertahankan cintanya kepada Rafe.

Akhirnya, setelah Danny mengajak Evelyn melihat matahari terbenam dari atas langit Pearl Harbor dengan menggunakan pesawat tempur, mereka berdua melakukan hubungan asmara. Sementara itu, Rafe yang ternyata belum gugur dan kembali menemui Evelyn, menjadi sangat kecewa dan marah. Akhirnya, Rafe dan Danny bertengkar di sebuah kedai minum di Pearl Harbor pada malam hari, sebelum esok paginya Pearl Harbor digempur habis-habisan oleh Angkatan Udara Kekaisaran Jepang.

Menyadari bahwa mereka tengah diserang, Rafe dan Danny ikut bertempur melawan pasukan udara Kekaisaran Jepang dan terpaksa harus melupakan konflik di antara mereka berdua untuk sementara. Hingga akhirnya, Danny harus mengorbankan nyawanya untuk melindungi Rafe ketika mereka terkepung oleh bala tentara Jepang dalam serangan balasan beberapa bulan kemudian; dan memaksa Rafe untuk menggantikan Danny sebagai ayah bagi anak yang tengah dikandung oleh Evelyn.

Berdasarkan sinopsis film Pearl Harbor di atas, tentu kita dapat menyimpulkan bahwasanya film ini tidak semata-mata memusatkan alur ceritanya terhadap perang. Lebih daripada itu, film ini pun memusatkan alur ceritanya terhadap hubungan asmara dan persahabatan, sehingga konflik yang terjadi dalam film ini menjadi lebih kompleks dan bervariasi.

Beberapa kelebihan yang terdapat dalam film Pearl Harbor ini, menurut saya, antara lain ialah alur ceritanya yang bervariasi dan sangat emosional. Sebab sebagaimana yang kita ketahui, film Pearl Harbor ini tidak hanya memusatkan alur ceritanya terhadap perang, melainkan juga memusatkan alur ceritanya terhadap kisah asmara dan persahabatan. Oleh sebab itu, film ini tidak hanya menampilkan kengerian-kengerian yang diakibatkan oleh perang; melainkan juga menampilkan adegan-adegan romansa dan persahabatan yang dapat menggugah rasa keterharuan, kebahagiaan, dan kesedihan kita.

Selain itu, kelebihan lain yang terdapat dalam film Pearl Harbor ini, menurut saya, antara lain ialah latar tempat dan visualisasinya yang sangat sesuai dengan tema cerita dalam film ini. Sehingga meskipun kejadian Serangan Pearl Harbor sudah berlalu dalam waktu enam puluh tahun sebelum perilisan film ini, dalam film ini semuanya tampak seperti aslinya dan berjalan dengan sangat dramatis. Menurut saya, film Pearl Harbor ini sangat cocok untuk kalian saksikan, karena alur ceritanya yang bervariasi dan sangat emosional, serta gambaran filmnya yang tampak seperti kejadian aslinya.

Nah, itu tadi merupakan sedikit ulasan mengenai sebuah film dengan latar belakang Perang Dunia II yang berjudul Pearl Harbor. Adapun ulasan ini merupakan ulasan saya pribadi, berdasarkan film tersebut. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian tertarik untuk menyaksikan film tersebut?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak