Jangan Hina Kekurangan Sesama dalam Buku Dongeng Guru Baru di Sekolah Badut

Ayu Nabila | Fathorrozi 🖊️
Jangan Hina Kekurangan Sesama dalam Buku Dongeng Guru Baru di Sekolah Badut
Buku Guru Baru di Sekolah Badut (iPusnas)

Buku Guru Baru di Sekolah Badut ini tergolong buku dongeng yang lumayan tebal. Terdiri dari 102 halaman dan memuat 10 judul, yaitu Lili Si Lidah Terbalik, Rumah dari Peri Gigi, Hilangnya Pensil Botti, Hadiah untuk Sang Putri, Sendok Kayu Nona Buryam, Jo Si Hantu Pemalu, Putri Tertawa, Hilangnya Unta dari Sebuah Lukisan, Miu Si Peri Raksasa, dan Guru Baru di Sekolah Badut.

Kumpulan dongeng yang tersaji di dalam buku terbitan Bhuana Ilmu Populer ini mengandung sarat hikmah dan pelajaran bagi kehidupan. Pendidikan budi pekerti menjadi sorotan utama dalam dongeng ini. Anak-anak pembaca dongeng ini akan disadarkan untuk bersopan santun dan memahami kekurangan orang lain.

Berlaku sopan santun kepada orang lain, terlebih kepada yang lebih tua dari kita, dapat ditemukan dalam dongeng bertajuk Lili Si Lidah Terbalik. Awal mula Lili memiliki lidah terbalik, sebab ia selalu memarahi orang yang berbicara tidak jelas kepadanya.

Nyonya Karen seringkali kena marah Lili karena selalu berbicara gagap. Sebab, kebiasaan buruk Lili yang terus mengomel kepada setiap orang yang bicara gagap kepadanya, membuat banyak orang tersinggung. Hingga pada suatu waktu, Lili mengomel kepada perempuan tua yang meminta minuman kepada Lili namun kena damprat gara-gara bicara kurang jelas.

Tak tahunya, perempuan tua itu adalah penyihir sakti yang bisa merapalkan matra dan membuat lidah Lili terbalik. Mantra yang dibaca penyihir sakti itu terbukti. Akibatnya, lidah Lili menjadi terbalik, dan setiap kali berbicara dengan orang lain, ia selalu kena marah.

Lili bersedih hati, sepanjang hari ia menangis sebab berbicara tidak jelas dan dimarahi orang. Lili sadar bahwa tindakan sebelumnya yang ia perlakukan kepada orang lain, menjadikan mereka murung dan pilu. 

Untung Lili ditolong oleh Nyonya Karen yang tahu obat penawar bagi lidah yang kena kutukan. Nyonya Karen melesat masuk ke dalam hutan mencari mawar ungu yang kemudian direbus dan air rebusannya diminumkan ke Lili. Sontak, lidah Lili yang terbalik bisa kembali normal. Ia pun dapat berbicara jelas seperti sedia kala.

Pesan yang tersirat dalam dongeng ini adalah jika engkau tersinggung saat diolok-olok orang lain, maka janganlah mengolok-olok. Coba bayangkan jika orang lain mengolok-olok dirimu. Tentu tak akan senang. Maka, mulai sekarang, sayangilah orang lain dengan segala kekurangannya. Selamat membaca!

Identitas Buku

Judul: Guru Baru di Sekolah Badut

Penulis: Dian Kristiani

Penerbit: Bhuana Ilmu Populer

Cetakan: I, 2013

Tebal: 102 Halaman

ISBN: 978-603-249-506-9

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak