"Built to Last" karya Erin Hahn adalah sebuah novel romantis yang memikat hati, menghadirkan kisah cinta, kesempatan kedua, dan perjalanan menemukan jati diri. Novel ini berfokus pada dua mantan bintang anak-anak, Shelby Springfield dan Cameron Riggs, yang bertemu kembali setelah bertahun-tahun berpisah. Dengan latar dunia hiburan dan renovasi rumah, cerita ini berhasil menyentuh hati pembaca melalui hubungan yang hangat dan realistis antara kedua tokohnya.
Shelby Springfield adalah karakter utama yang kuat namun penuh kompleksitas. Setelah bertahun-tahun menjadi bintang cilik yang hidup di bawah bayang-bayang ketenaran, Shelby akhirnya memutuskan untuk meninggalkan dunia hiburan demi mengejar kehidupan yang lebih bermakna. Pilihan ini membawa Shelby menjadi seorang ahli renovasi rumah, sebuah profesi yang memberinya kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya sekaligus melepaskan diri dari tekanan dunia selebriti. Perjalanan Shelby menjadi refleksi yang mendalam tentang pentingnya menemukan makna hidup di luar ekspektasi orang lain.
Cameron Riggs, di sisi lain, adalah sosok yang penuh pesona dan memiliki hati yang tulus. Kembalinya Cameron ke kehidupan Shelby setelah sekian lama memberikan dinamika menarik dalam cerita. Hubungan mereka tidak hanya dibangun di atas romansa, tetapi juga persahabatan yang solid dan saling mendukung. Cameron bukan hanya cinta masa lalu Shelby, tetapi juga seseorang yang memahaminya dengan sangat dalam. Kehadirannya menambah dimensi emosional pada cerita ini.
Tema kesempatan kedua menjadi inti dari novel ini. Shelby dan Cameron dipertemukan kembali untuk bekerja dalam sebuah acara renovasi rumah, yang memaksa mereka untuk menghadapi kenangan masa lalu sekaligus menjajaki kemungkinan masa depan bersama. Erin dengan cerdas menggambarkan bagaimana kedua karakter ini berjuang mengatasi luka lama dan ketidakpastian, sambil perlahan membangun kembali hubungan mereka.
Selain romansa, novel ini juga menawarkan pandangan menarik tentang dunia hiburan. Hahn mengeksplorasi dampak ketenaran pada individu, terutama pada anak-anak, melalui pengalaman Shelby. Kritik terhadap industri hiburan disampaikan secara halus namun efektif, menyoroti bagaimana ketenaran dapat membentuk dan terkadang menghancurkan identitas seseorang.
Gaya penulisan Erin sangat mudah dicerna dan penuh dengan dialog yang hidup. Chemistry antara Shelby dan Cameron dibangun secara perlahan namun meyakinkan, membuat pembaca terlibat secara emosional dalam perjalanan mereka. Deskripsi yang mendetail tentang proses renovasi rumah juga memberikan elemen segar dalam cerita, menjadikannya lebih dari sekadar novel romantis biasa.
Meski ceritanya cenderung ringan, Built to Last tidak luput dari momen-momen yang penuh makna. Novel ini menekankan pentingnya memaafkan diri sendiri dan orang lain, serta keberanian untuk melangkah maju meskipun masa lalu meninggalkan bekas luka. Pesan-pesan ini disampaikan melalui pengalaman Shelby dan Cameron, yang masing-masing memiliki perjuangan pribadi.
Secara keseluruhan, "Built to Last" adalah novel yang menghibur sekaligus penuh makna. Dengan karakter yang kuat, hubungan yang emosional, dan tema yang relevan, Erin Hahn berhasil menciptakan kisah cinta yang tak hanya menggetarkan hati, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk menghargai kesempatan kedua dalam hidup. Bagi penggemar cerita romansa dengan latar yang unik, novel ini adalah pilihan yang sangat layak untuk dibaca.
Identitas Buku
Judul: Built to Last
Penulis: Erin Hahn
Penerbit: Griffin
Tanggal Terbit: 18 Oktober 2022
Tebal: 328 Halaman