Mengenal Lebih Jauh Sosok Jin Dasim dalam Film Pengantin Setan

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Mengenal Lebih Jauh Sosok Jin Dasim dalam Film Pengantin Setan
Poster Film Pengantin Setan (IMDb)

Dalam dunia horor, sosok setan biasanya digambarkan menyeramkan tanpa kompromi—mungkin dengan wajah mengerikan, tubuh yang nggak berbentuk, atau aura jahat yang langsung bikin merinding. Namun, dalam Film Pengantin Setan, Dasim tampil beda. Dia nggak sekadar jin yang menakut-nakuti atau mengancam, tapi juga penuh misteri, bahkan punya sisi "romantis" yang mengubah dinamika ceritanya. Uhuk!

Dasim digambarkan sebagai makhluk seram, tapi tampan saat nggak dalam wujud asli, dan gelap pekat saat menunjukkan jati dirinya, ngeri deh! Dasim sukses jadi karakter antagonis yang nggak hanya menyeramkan, tapi juga memikat (buat si korbannya). Dengan perpaduan ini, Dasim nggak hanya mengancam kehidupan Echa (Erika Carlina) secara fisik, tapi juga secara emosional lho. 

Biasanya, karakter jin dalam cerita horor hanya bertugas sebagai sumber ketakutan. Namun, Jin Dasim membawa pendekatan yang berbeda. Dia digambarkan sebagai makhluk yang punya obsesi tinggi ke Echa. Ada ketertarikan yang membuat Dasim lebih kompleks dibandingkan sekadar makhluk gaib yang datang untuk membalas dendam atau menakut-nakuti manusia.

Pendekatan ini menjadikan Dasim lebih relatable (walau dia tetap makhluk gaib). Rasa ingin memilikinya terhadap Echa menciptakan konflik yang nggak hanya berpusat pada ketakutan, tapi juga pada keinginan, bahkan hasrat. Hal ini jarang ditemukan dalam film horor lokal, sehingga menambahkan daya tarik tersendiri. Ya nggak ya?

Sorotan utama dari karakter Dasim adalah desain visualnya. Saat tampil dalam wujud “manusia,” Dasim memancarkan pesona yang nyaris nggak terbantahkan. Namun, begitu berubah ke wujud aslinya, dia jadi sosok gaib yang menyeramkan, dan hitam pekat, seolah-olah jadi bayangan yang hidup. Meski efek CGI-nya sedikit kurang halus di beberapa bagian, desain karakter Dasim tetap mampu menciptakan atmosfer seramnya. 

Yang menarik, kehadiran Dasim bisa dilihat dari dua perspektif. Di satu sisi, dia adalah ancaman nyata bagi Echa dan Ariel. Namun di sisi lain, Dasim juga bisa dianggap sebagai simbol dari masalah yang lebih dalam dalam pernikahan mereka. Obsesi Dasim terhadap Echa mungkin gambaran dari tekanan emosional dan hubungan yang nggak sehat, menjadikan karakter ini lebih dari sekadar jin biasa.

Gitu deh. Dasim adalah contoh bagaimana antagonis horor bisa dibuat lebih kompleks dan menarik tanpa kehilangan sisi seramnya. Dengan pendekatan yang menggabungkan keinginan, ketakutan, dan misteri, Dasim berhasil menciptakan ancaman yang lebih terasa nyata dan personal buat sang karakter utama.

Jadi, apakah Dasim hanya sekadar jin yang menyeramkan, atau dia sebenarnya cerminan konflik yang lebih dalam? Itu yang membuat karakternya layak untuk dibicarakan, bahkan setelah film selesai.

Film Pengantin Setan masih tayang di bioskop, jadi tontonanlah sebelum turun layar! Selamat nonton ya. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak