Review Film 'The Most Beautiful Girl in the World', Worth It Buat Ditonton?

Hayuning Ratri Hapsari | Della Dwi S.
Review Film 'The Most Beautiful Girl in the World', Worth It Buat Ditonton?
Poster film The Most Beautiful Girl in The World (x/netflixid)

Kalau kamu lagi nyari tontonan yang ringan, seru, dan bisa bikin senyum sendiri, ‘The Most Beautiful Girl in the World’ bisa jadi pilihan yang pas! 

Film ini hadir pas banget di momen Valentine kemarin dan membawa angin segar buat genre romcom Indonesia. Dengan cerita yang ringan tapi tetap berisi, film ini sukses menghibur tanpa terasa klise. Gak usah lama-lama lagi, yuk langsung kepoin filmnya!

Sinopsis ‘The Most Beautiful Girl in the World’

Film ini mengikuti kisah Reuben Wiraatmadja (Reza Rahadian), seorang playboy kaya raya yang juga calon pewaris perusahaan stasiun televisi.

Setelah kematian sang ayah, Reuben harus memenuhi satu syarat penting untuk mendapatkan warisan dari almarhum ayahnya, di mana dia harus menikahi “wanita tercantik di dunia”.

Reuben yang nggak pernah paham kenapa ayahnya begitu terobsesi dengan rating acara TV akhirnya harus mengambil langkah ekstrem. Dia pun memutuskan untuk menghidupkan kembali reality show kencan dengan dirinya sebagai tokoh utama. 

Dalam prosesnya, dia bekerja sama dengan Kiara (Sheila Dara), seorang produser yang blak-blakan dan punya prinsip kuat dalam dunia pertelevisian. Awalnya mereka sering berdebat, tapi lama-lama hubungan profesional mereka berkembang ke arah yang lebih dalam.

Ulasan ‘The Most Beautiful Girl in the World’

Sesuai genrenya, film ini menyajikan cerita romantis yang dibalut dengan komedi segar. Meskipun menggunakan trope enemies to lovers yang udah sering dipakai, dinamika antara Reuben dan Kiara terasa seru dan nggak membosankan. Chemistry antara Reza dan Sheila juga dapet banget, bikin penonton betah ngikutin perjalanan mereka.

Yang bikin film ini makin menarik adalah adanya sentilan halus tentang industri pertelevisian dan isu-isu perempuan yang masih relevan sampai sekarang. 

Lewat karakter Reuben dan Kiara yang punya pandangan berbeda soal dunia hiburan, kita bisa melihat bagaimana industri ini bekerja di balik layar—termasuk betapa pentingnya rating dan ekspektasi pasar terhadap tontonan.

Dari segi alur, film ini dimulai dengan adegan yang ringan dan mengalir begitu saja. Tapi, di awal terasa agak lambat, sementara di bagian akhir justru terasa terburu-buru. 

Perkembangan hubungan Reuben dan Kiara terasa terlalu cepat di bagian klimaks, jadi kurang dapet eksplorasi yang lebih dalam.

Meski begitu, yang bikin menarik adalah film ini nggak berakhir dengan cara yang klise. Alih-alih menyuguhkan happy ending ala dongeng, film ini justru lebih fokus pada pertumbuhan karakter masing-masing.

Secara keseluruhan dengan hadirnya ‘The Most Beautiful Girl in the World’, rasanya kembali menghidupkan genre romcom di Indonesia. 

Film ini menawarkan cerita cinta yang ringan tapi tetap menyentuh, plus komedi yang bikin betah sampai akhir. 

Jadi, buat kamu yang kangen dengan romcom berkualitas, film ini wajib masuk daftar tontonan! Langsung tonton aja di Netflix sekarang! 

Rating Pribadi: 7/10

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak