Dramatis! Feast Hadirkan Lagu Penuh Haru tentang Orang Tua Bertajuk 'Nina'

Sekar Anindyah Lamase | Sherly Azizah
Dramatis! Feast Hadirkan Lagu Penuh Haru tentang Orang Tua Bertajuk 'Nina'
Feast (Instagram/ffeastt)

Feast kembali dengan lagu yang begitu emosional dan menyentuh hati, "Nina", sebuah karya yang menampilkan sisi lain dari band yang biasanya dikenal dengan musik keras.

Kali ini, mereka membawa tema keluarga, kasih sayang, dan perpisahan yang tak bisa dihindari. Lagu ini bukan sekadar lagu tentang orang tua dan anak, tetapi sebuah janji yang abadi—janji untuk selalu melindungi, meskipun jarak dan waktu menjadi penghalang.

Sejak baris pertama, lagu ini membawa kita masuk ke dalam perasaan seorang ayah yang harus meninggalkan anaknya sementara waktu demi bekerja. "Saat engkau tertidur, aku pergi menghibur. Beda kota pisah raga bukan masalahku." Lirik ini menyiratkan sebuah kisah yang begitu dekat dengan realitas banyak orang tua, terutama mereka yang harus merantau untuk mencari nafkah. Meski berjauhan, cinta mereka tetap ada dan tidak berkurang sedikit pun.

Namun, seiring lagu berjalan, kita mulai memahami bahwa ada ketakutan yang lebih besar di balik lirik ini, ketakutan akan waktu yang tak bisa dihentikan. "Saat engkau dewasa, dan aku kian menua. Jika ku berpulang lebih awal, tidak apa." Ini bukan hanya sekadar perpisahan sementara, tetapi juga refleksi bahwa setiap orang tua sadar mereka tidak akan selamanya ada untuk anak-anak mereka.

Lagu ini tidak hanya menggambarkan jarak fisik antara orang tua dan anak, tetapi juga kesadaran bahwa suatu hari nanti, mereka harus berpisah untuk selamanya. Namun, alih-alih menjadi lagu yang menyedihkan, "Nina" justru terasa seperti sebuah pesan yang menenangkan. Orang tua mungkin akan pergi, tetapi cinta dan didikan mereka akan selalu ada dalam diri sang anak.

Bagian lirik "tumbuh lebih baik, cari panggilanmu. Jadi lebih baik dibanding diriku," menjadi semacam amanat yang begitu kuat. Ini bukan sekadar harapan, tetapi bentuk cinta yang paling tulus dari seorang ayah—melihat anaknya tumbuh menjadi lebih baik dari dirinya.

Salah satu alasan mengapa lagu ini begitu menyentuh adalah karena banyak orang bisa merasakannya langsung. Bagi anak-anak yang tumbuh dengan orang tua yang sering bepergian, lagu ini terasa seperti refleksi dari kehidupan mereka sendiri.

Sementara itu, bagi para orang tua, lagu ini bisa menjadi pengingat akan besarnya tanggung jawab yang mereka pikul untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.

"Nina" bukan sekadar lagu biasa, tetapi surat cinta dari seorang ayah kepada anaknya. Ini adalah pengingat bahwa meskipun waktu terus berjalan dan perpisahan mungkin tak bisa dihindari, cinta orang tua adalah sesuatu yang tidak akan pernah hilang. Feast berhasil menyampaikan pesan ini dengan begitu indah—bukan dengan kata-kata yang berlebihan, tetapi dengan ketulusan yang bisa dirasakan oleh siapa saja yang mendengarnya.

Jadi, jika kamu belum mendengarkan "Nina", siapkan hatimu. Lagu ini bukan hanya akan membuatmu merenung, tetapi juga menghargai setiap momen bersama orang-orang yang kamu cintai.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak