Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi

Sekar Anindyah Lamase | aisyah khurin
Novel The New Girl: Sisi Gelap Draycott Academy yang Penuh Diskriminasi
Novel The New Girl (goodreads.com)

The New Girl” merupakan sebuah novel bergenre thriller remaja karya Jesse Q. Sutanto yang menyoroti perjalanan seorang siswi bernama Lia Setiawan. Lia adalah pelari jarak menengah berbakat yang mendapatkan kesempatan langka berupa beasiswa penuh di Draycott Academy, sebuah sekolah elite yang terkenal. Berasal dari keluarga sederhana, Lia memasuki dunia baru yang dipenuhi dengan siswa dari kalangan berada dan penuh pengaruh.

Namun, sejak awal kedatangannya, ia merasakan ada sesuatu yang janggal dan mengganggu di balik gemerlapnya sekolah tersebut. Pada hari pertamanya di Draycott, Lia menjadi saksi atas peristiwa mengejutkan seorang siswi digiring paksa oleh pihak keamanan sekolah, sementara orang-orang di sekitarnya bersikap seolah hal itu tak pernah terjadi.

Insiden tersebut menjadi sinyal bahwa Draycott menyembunyikan banyak hal. Selain itu, Lia harus menghadapi tekanan akademik yang luar biasa, terutama dari seorang guru Bahasa Inggris bernama Mr. Werner, yang dikenal licik dan hanya memberikan nilai bagus kepada mereka yang mampu menyuapnya.

Saat berusaha bertahan, Lia malah menjadi sasaran utama di aplikasi gosip anonim sekolah yang dikenal dengan sebutan Draycott Dirt. Aplikasi ini menyebarkan rumor dan aib para siswa, menciptakan lingkungan yang tidak ramah dan penuh intimidasi. Selain harus menahan tekanan tersebut, Lia juga berselisih dengan kelompok siswa populer yang dipimpin oleh Mandy, seseorang yang merasa tersaingi karena kehadiran Lia di tim atletik sekolah.

Salah satu daya tarik novel ini terletak pada unsur budaya yang dibawa oleh karakter utama. Sebagai keturunan Indonesia, Lia membawa identitas unik yang jarang ditemui dalam novel remaja Amerika. Persahabatannya dengan Danny, siswa lain yang berasal dari latar belakang serupa menambah warna pada kisah, sekaligus menyentuh isu-isu sosial seperti ketimpangan ras dan status sosial.

Seiring berjalannya cerita, Lia mulai membongkar tabir gelap yang menyelimuti Draycott. Ia menemukan bahwa praktik curang di sekolah tidak berhenti pada manipulasi nilai, melainkan juga menjalar hingga ke penyalahgunaan narkoba dan tindakan kriminal lainnya. Ketika salah satu peristiwa tragis terjadi, sebuah kematian misterius, Lia sadar bahwa dirinya telah terseret terlalu dalam ke dalam skema berbahaya yang terjadi di balik dinding akademi prestisius itu.

Meskipun premis cerita cukup kuat, namun pembaca merasa karakter-karakter di dalamnya tidak sepenuhnya meyakinkan. Keputusan yang dibuat Lia kadang-kadang terasa tergesa-gesa atau tidak logis, meski dapat dimaklumi mengingat tekanan luar biasa yang ia hadapi sebagai outsider di lingkungan baru.

Walau begitu, gaya penulisan Jesse Q. Sutanto cukup menghibur. Ia memadukan humor sarkastik dan ironi dalam narasi yang gelap, menciptakan nuansa cerita yang tajam namun tetap menyenangkan untuk diikuti. Meskipun mengangkat tema berat seperti kekerasan verbal, sistem pendidikan yang korup, hingga rasisme terselubung, alur cerita tetap terasa dinamis dan tidak membosankan.

Novel ini juga berhasil menyentuh beragam isu sosial yang penting, mulai dari ketimpangan ekonomi hingga diskriminasi yang dialami oleh siswa dari keluarga tidak mampu. Melalui tokoh-tokoh di Draycott, pembaca diajak untuk merenungi sejauh mana pengaruh status dan kekuasaan dalam menentukan nasib seseorang.

Secara keseluruhan, “The New Girl” menyuguhkan campuran antara ketegangan misteri, drama remaja yang tajam, dan kritik sosial yang relevan. Meski tidak sempurna, novel ini tetap menawarkan pengalaman membaca yang intens dan mengajak pembaca berpikir lebih jauh tentang realitas di balik institusi-institusi prestisius.

Bagi yang menyukai cerita dengan tema perjuangan individu menghadapi sistem yang tidak adil, novel ini bisa menjadi pilihan menarik. Namun, pembaca juga perlu siap menghadapi beberapa adegan dan tema yang mungkin terasa menekan secara emosional.

Identitas Buku

Judul: The New Girl

Penulis: Jesse Q. Sutanto

Penerbit: Sourcebooks Fire

Tanggal Terbit: 1 Februari 2022

Tebal: 368 Halaman

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak