Kehadiran gadget dan terpaparnya anak-anak dengan screen-time berlebihan saat ini menjadi masalah yang kerap dihadapi oleh orang tua.
Salah satu solusi untuk mengatasinya adalah dengan mengganti screen-time tersebut dengan momen membaca buku, khususnya yang dilakukan sebelum tidur.
Salah satu buku bacaan yang bisa menjadi sarana untuk membiasakan anak dengan aktivitas membaca buku adalah buku anak yang ditulis oleh Stella Ernes berjudul 'Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi.'
Buku ini memuat 4 kumpulan cerita pengantar tidur yang bisa dibacakan oleh orang tua kepada anak saat menemani momen sebelum tidur. Yakni cerita berjudul Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, Peri Mimpi dan Pewarna Mimpi, Poppy Tidak Bisa Tidur, dan Pesta Ulat Gigi.
Pada cerita Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi, mengisahkan tentang Nenek Mipo dan hobi merajutnya. Di sela-sela proses merajut, Nenek Mipo suka melakukannya sambil mendongeng.
Saat mendongeng, ternyata serat-serat kain rajutan ikut mendengarkan dongeng Nenek Mipo.
Maka saat hasil rajutan Nenek Mipo dikenakan oleh anak-anak ketika mereka sementara tertidur, anak-anak tersebut akan bermimpi tentang dongeng-dongeng Nenek Mipo yang menyenangkan.
Cerita kedua adalah tentang Peri Mimpi dan Pewarna Mimpi yang mengisahkan tentang para peri yang mengumpulkan teman-temannya untuk saling membantu memberikan warna pada mimpi anak-anak.
Alkisah pada zaman dahulu, semua mimpi itu tidak berwarna. Hanya ada warna hitam dan putih. Oleh karena itu, lama kelamaan anak-anak enggan untuk bermimpi.
Mengetahui hal tersebut, peri mimpi menjadi sedih. Ia pun mengundang temannya, peri pelangi untuk membantunya memberi warna pada mimpi anak-anak.
Sejak saat itu, semua mimpi pun memiliki warna. Anak-anak menjadi senang untuk tidur dan bermimpi indah.
Kisah ketiga adalah tentang Poppy yang tidak bisa tidur meskipun ia telah melakukan berbagai cara agar mengantuk.
Saat memutuskan untuk kembali ke tempat tidur, tiba-tiba matanya tak sengaja menangkap pemandangan unik di kebun kecil di bawah jendelanya. Ia melihat makhluk kecil serupa kentang yang sedang menari sambil memainkan musik.
Poppy terus mendengarkan nyanyian dan menonton mereka sampai pada akhirnya ia tertidur lelap.
Adapun kisah ketiga menceritakan tentang Gio yang punya kebiasaan makan makanan manis sebelum tidur dan malas menyikat gigi.
Pada suatu hari ia bermimpi melihat sekumpulan ulat yang sedang bekerja dan terlihat sibuk di atas gigi-giginya sendiri. Karena ketakutan, Gio terbangun dan bergegas menyikat gigi. Sejak saat itu, Gio pun menjadi rajin menyikat giginya.
Secara umum, keempat kisah di atas lumayan sederhana tapi tetap menarik. Cerita-ceritanya juga mampu membangkitkan imajinasi anak-anak.
Bagian yang saya suka dari buku cerita Stella Ernes ini adalah ide cerita yang tidak monoton dan gambar ilustrasi yang eye-catching. Bagi saya, kisah tentang serat-serat kain yang bisa mendengarkan ucapan manusia di kisah Nenek Mipo, peri mimpi dan peri pelangi, kentang-kentang yang bisa menari, serta ulat-ulat yang menyerang gigi Gio saat tertidur adalah ide yang out of the box.
Semua elemen yang dimasukkan dalam cerita saling membangun satu sama lain membentuk satu kesatuan.
Gambar-gambarnya juga lucu. Sekilas terlihat seperti desain gambar 3D yang tentunya akan semakin menarik minat anak-anak untuk membaca buku.
Jadi, bagi kamu yang saat ini sedang mencari buku cerita anak yang menarik sebagai pengantar tidur, buku ini bisa menjadi salah satu rekomendasi bacaan!
Identitas Buku
Judul: Nenek Mipo Sang Perajut Mimpi
Penulis: Stella Ernes
Penerbit: Kanisius
Tahun Terbit: 2015
Tebal: 41 Halaman