Selepas menyelesaikan pertarungan ketat di fase penyisihan grup, Timnas Indonesia kini mulai bersiap untuk kembali berduel di babak 16 besar gelaran.
Australia yang menjadi pemuncak klasemen akhir grup B, akan menjadi lawan tangguh yang harus dihadapi oleh Pasukan Merah Putih.
Kembali menjalani pertarungan, tentu menyisakan sebuah pertanyaan tersendiri bagi para pencinta Timnas Indonesia terkait para pemain yang akan diturunkan nanti.
Pasalnya, dalam tiga permainan di fase penyisihan grup, beberapa pemain masih belum diturunkan oleh sang pelatih.
Satu nama yang menjadi rahasia besar adalah, Ramadhan Sananta. Meskipun menunjukkan performa yang cukup bagus di liga domestik dan Timnas Indonesia kelompok umur, namun pemain asal Persis Solo tersebut belum sekalipun mendapatkan menit bermain dari coach Shin.
Tampaknya, rasa penasaran dari para pencinta Timnas Indonesia tersebut sampai pula ke Nova Arianto. Mantan bek Persib Bandung yang juga anggota staff kepelatihan Timnas Indonesia tersebut membeberkan bahwa beberapa waktu lalu dirinya mendapatkan desakan untuk memainkan Sananta.
Namun, mantan penggawa Timnas Indonesia tersebut justru menjadikan desakan itu sebagai jalan untuk memberi penjelasan kepada publik terkait mengapa masih ada beberapa pemain yang belum dimainkan oleh coach Shin.
"Silakan memberikan masukan yang positif, bukan menggurui karena pastinya di luar, orang yang tidak tahu kenapa si pemain tidak diturunkan dan taktik apa yang akan dipakai pelatih," ujar Nova Arianto sepertimana menyadur informasi dari akun TikTok m.ikifahrijal pada Minggu (28/01/2024).
Dari yang dikemukakan oleh Nova Arianto, dapat disimpulkan bahwa setidaknya ada dua barometer yang dipakai oleh coach Shin untuk menentukan seorang pemain akan diturunkan atau tidak.
Yang pertama adalah terkait kondisi pemain, dan yang kedua adalah taktik atau strategi yang akan dijalankan sang pelatih. Jadi bisa dikatakan coach Shin hanya akan memainkan sang pemain yang tengah dalam kondisi terbaiknya, serta disesuaikan dengan taktik yang akan dia jalankan saat menghadapi tim lawan.
Dan bisa dipastikan, dua hal itu tak akan diketahui oleh mereka yang berada di luar lingkungan kepelatihan Timnas Indonesia, sehingga mereka hanya bisa menebak-nebak atau bahkan menggurui tim pelatih.
Nah, sekarang sudah semakin jelas bukan mengapa Sananta dan para pemain favorit teman-teman belum dimainkan oleh coach Shin?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
-
Bek Australia Tak Mau Pandang Remeh Timnas Indonesia, yang Penting Jangan Bikin Blunder Receh
-
Piala Asia 2023: Sebut Indonesia Tidak Fair Play, Media Vietnam Disebut Tidak Berkaca
-
Mesin Gol Australia Tak Bakal Kasih Ampun ke Timnas Indonesia, Sudah Tahu Kelemahan Skuad Garuda
-
Berlaga di Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Indonesia Berpotensi Panen Poin!
-
Perbandingan Timnas Indonesia dan Australia, Pasukan Garuda Kalah Segala Aspek, Bisakah Menang?
Hobi
-
Kata-Kata Ivar Jenner usai Timnas Indonesia Kandas di Fase Grup SEA Games
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
Terkini
-
Virgoun Tanggapi Isu Rujuk dengan Inara Rusli, Tolak Mentah-Mentah?
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Sekolah Darurat Pembullyan, Kritik Film Dokumenter 'Bully'
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
6 HP Rp 7-10 Jutaan Terbaik 2025: Mana yang Masih Worth It Dibeli di 2026?