Anjloknya ranking FIFA Malaysia ternyata membuat gundah beberapa mantan peseoak bola Malaysia. Salah satunya muncul dari Azlan Johar. Dia mengakui kagum dengan langkah naturalisasi yang dilakukan Indonesia dan meminta FAM (PSSI-nya Malaysia) meniru.
“Kita sekarang tidak hanya perlu menekan tombol panik, tapi semua orang perlu menyadari bahwa kita masih perlu belajar tentang persiapan, kita perlu tahu tentang persiapan yang matang,” ujar Azlan Johar dikutip dari media Malaysia, Berita Harian, pada Senin (8/4/2024).
Kalimat itu yang diucapkan Azlan Johar menanggapi hasil minor Harimau Malaya belakangan ini. dalam 5 pertandingan terakhir, timnas Malaysia sama sekali tidak meraih kemenangan. Mereka kalah 4 kali, dan hanya imbang sekali saat berhadapan dengan Korea Selatan.
Ironisnya hasil imbang tersebut yang selalu mereka dengung-dengungkan. Padahal hasil imbang tersebut merupakan salah satu strategi Korea Selatan untuk menghindari Jepang dalam Piala Asia 2023.
“Kita istirahat, tim lain kerja keras. Kita lihat Indonesia, sebelum Kualifikasi Piala Dunia mereka berada di bawah kita, tapi tiba-tiba mereka bangkit dan mengalahkan Vietnam, tim yang peringkatnya lebih baik dari mereka,” lanjutnya.
Apa yang disampaikan mantan pemain ini adalah sesuatu yang nyata. Dia memuji langkah Indonesia, tidak seperti sebagian warga Malaysia yang justru sirik dengan pencapaian Indonesia sehingga muncul komentar yang aneh-aneh.
Malaysia sendiri sebenarnya sudah lama melakukan program naturalisasi. Bahkan dalam Piala Asia 2023 mereka membawa 14 pemain naturalisasi, namun hasilnya nihil. Mereka tidak pernah meraih kemenangan dan tersingkir dari ajang tersebut.
Berbeda dengan apa yang dilakukan Indonesia. Para pemain naturalisasi tersebut memberikan kontribusi bagi timnas, bahkan hingga ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sehingga lebih jauh lagi mampu mengangkat ranking Indonesia menjadi 134 dunia.
Hal ini dimungkinkan langkah naturalisasi Indonesia jauh lebih jelas arahnya. Mereka yang disasar dilihat dari garis keturunan dan usia emas yang mereka miliki. Hal ini yang tidak dilakukan oleh Malaysia.
Akhirnya saat harus terjun di ajang penting, mereka tidak mampu tampil optimal. Apalagi selama ini para pemain naturalisasi Malaysia hanya bermain di liga domestik. Maka tidak heran jika hasilnya pun minor.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
-
Profil Lengkap Wang Yudong, 'Lamine Yamal dari China' yang Siap Hadapi Timnas Indonesia di SUGBK
-
Prediksi Negara Tetangga: Timnas Indonesia Dikalahkan China
-
Blak-blakan! Media Jepang Kritik Pedas Program Naturalisasi Timnas Indonesia
-
Minus Kevin Diks dan Dean James, Siapa Pengganti di Timnas Indonesia? Ini Bocorannya
Hobi
-
AFF Womens Championship U-19 2025: Indonesia Tergabung di Grup Neraka
-
Kau Pergi, Tapi Tak Pernah Hilang: Doa dan Cinta untuk Doni Monardo
-
Jika Umumkan Pensiun dari Sepakbola, Ramadhan Sananta Ingin Geluti Dunia Ini!
-
Performa Meningkat Tajam, Fabio Quartararo Tetap Membumi di GP Le Mans 2025
-
Punya Riwayat Buruk di Le Mans, Pecco Bagnaia Optimis Raih Hasil Maksimal
Terkini
-
Sinopsis Series I Love 'A Lot Of' You, Comeback Akting Nanon Korapat!
-
Terserah atau Pasrah? Raisa Tanyakan Nasib Hubungan Cinta di Lagu Terbaru
-
Meningkatkan Skor SINTA, Psikologi Universitas Jambi Gelar Workshop Khusus
-
GEF SGP Gandeng Ghent University dalam Program Ketahanan Pangan dan Ekologi
-
Review Film When Marnie Was There: Menghanyutkan dan Menyentuh