Dalam persepakbolaan Indonesia, nama seorang Asnawi Mangkualam Bahar tentu saja sudah tak asing lagi. Selain menjadi salah satu pemain lokal yang paling sukses berkarir abroad, Asnawi juga dikenal sebagai pemain yang memiliki gaya bermain keras dan lugas.
Segala daya upaya akan dilakukan oleh Asnawi demi bisa membawa tim yang dibelanya mendapatkan kemenangan. Sebuah hal yang wajar, karena sebagai seorang pemain sepak bola, dirinya harus selalu menjaga sisi profesionalitas yang merupakan harga mati bagi seorang atlet.
Hal ini pula yang tampak ketika dirinya membela klubnya saat ini, Port FC di ajang AFC Champions League Two. Mungkin, laga ini juga tak ubahnya seperti laga-laga yang dijalani oleh Asnawi bersama Port FC. Namun, jika mengingat lawan yang dihadapi adalah Persib Bandung yang membawa nama Indonesia di pentas sepak bola internasional antar klub, tentunya laga ini menjadi sedikit istimewa.
Bagaimana tidak, Asnawi yang berasal dari Indonesia, harus bertarung demi mengibarkan panji-panji klub asal Thailand yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan bagi persepakbolaan Indonesia. Ironisnya lagi, untuk membawa Port FC menuju kejayaan, Asnawi harus menghadang laju dari Persib Bandung, yang kali ini membawa nama Indonesia di ajang AFC Champions Leagu 2.
Menyadur laman Transfermarkt, Asnawi yang harus bertarung melawan klub asal tanah airnya sendiri, pada akhirnya berhasil mengalahkan sang lawan dengan skor tipis 1-0. Asnawi yang pulang ke tanah air, seolah menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok yang pantas untuk dijadikan contoh perihal profesionalisme seorang pemain sepak bola.
Meskipun menyadari bahwa sang lawan adalah Persib Bandung yang di belakangnya ada panji-panji Merah Putih, namun Asnawi tertap bermain normal, selayaknya saat membela Port FC melawan klub-klub lain.
Bagi Asnawi, melawan Persib Bandung tak ubahnya melawan klub-klub lain. Tak ada rasa sungkan dalam hatinya meskipun harus berjibaku melawan klub yang mewakili tanah airnya sendiri di pentas internasional. Baginya, profesionalisme adalah sebuah hal yang harus dijunjung tinggi, meskipun dirinya nanti harus mendapatkan cemoohan karena dinilai menjadi momok untuk klub wakil negaranya.
Bahkan, menyadur laman Suara.com pada (20/9/2024), profesionalisme yang dijunjung tinggi oleh Asnawi ini bukan hanya sebatas teori belaka. Dalam sebuah momen di pertandingan tersebut, Asnawi tak segan-segan untuk melakukan pelanggaran keras terhadap Dimas Drajat yang tak lain merupakan rekannya di Timnas Indonesia, ketika sang pemain merangsek dan mencoba untuk mengganggu pertahanan timnya.
Sebuah tindakan yang pada akhirnya harus dibayar dengan agak mahal, karena imbas dari pelanggaran tersebut, Asnawi mendapatkan kartu kuning di menit ke-45+2. Sebuah kartu kuning yang sejatinya penuh arti bagi Asnawi dan kita semua, karena dengan kartu kuning itulah Asnawi memberikan pelajaran kepada kita semua, bahwa sikap profesionalisme benar-benar dia jalankan tanpa pandang bulu siapapun lawannya di lapangan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengenang Diogo Jota, Ternyata sang Pemain Pernah Bertarung dengan Penggawa Garuda
-
GegerIsu Naturalisasi, Media Vietnam Berikan Contoh Hukuman yang Bisa Didapatkan Malaysia
-
Diterpa Rumor Naturalisasi Ilegal, Pejabat FAM Ramai-Ramai Berikan Klarifikasi! Panik?
-
Indonesia Sudah Otomatis, Bagaimana Perhitungan Rasio Kelolosan Tim-Tim ASEAN ke AFC U-17?
-
Dihuni 15 Pemain Kaliber Timnas Senior, Gerald Vanenburg Wajib Bawa Kembali Piala AFF U-23
Artikel Terkait
-
Ditonton Shin Tae Yong, Asnawi dan Dimas Drajad Malah Terlibat Keributan
-
Bukan MLS, Maarten Paes Secara Kualitas Memang Layak untuk Bermain di Kompetisi Eropa
-
Ketiban Berkah usai Pilih Timnas Indonesia, Mees Hilgers: Saya Bersyukur
-
Trik Klub Calvin Verdonk Tarik Netizen Indonesia, NEC Nijmegen: Kita Garuda
-
Persib Ditekuk Port FC, Bojan Hodak: Ini Liga Champions, Bung!
Hobi
-
Mengenang Diogo Jota, Ternyata sang Pemain Pernah Bertarung dengan Penggawa Garuda
-
Tips Menguasai Teknik Dasar Futsal: Kunci Bermain Efektif di Lapangan Kecil
-
Lebih Dekat Mengenal Futsal, Lapangan Kecil Penuh Strategi
-
Mauro Zijlstra Selangkah Lagi Bela Indonesia, Naturalisasi Hampir Rampung?
-
Sejarah Futsal: Olahraga Kecil dengan Dampak Besar
Terkini
-
Drama Diaspora Indonesia dalam Film Ali & Ratu Ratu Queens, Penuh Makna!
-
Ulasan Novel The Butcher's Daughter: Kisah Anak Pedagang Daging di London
-
4 Cleanser Lokal Kandungan Glycerin, Rahasia Kulit Kenyal dan Terhidrasi!
-
Gagal Pikat Penonton, Rating Film The Old Guard 2 di Rotten Tomatoes Jeblok
-
Spill Tur Dunia di Tahun 2026, BTS Bersiap Garap Album Baru di US