Pembalap GasGas, Pedro Acosta, kembali bernasib sial saat menjalani sesi main race MotoGP Jepang 2024, Minggu (6/10/2024). Pasalnya, dia mengalami crash saat sedang berada di P2.
Jatuh dua kali berturut-turut saat berjuang meraih kemenangan, tentu bukan masalah yang bisa dengan mudah diterima bagi seorang pembalap. Apalagi di Motegi kemarin, Acosta sudah memiliki bekal yang sangat bagus, yakni menempati pole position.
Sayangnya, usaha Acosta ini memang dirasa terlalu keras. Fakta menyebutkan bahwa KTM memang tidak lebih cepat daripada Ducati, Acosta yang berusaha menepis kenyataan tersebut harus rela kehilangan dua balapan paling potensial untuk dirinya.
"Saya tidak akan menerima bahwa Ducati lebih baik dari KTM, bahkan jika itu membuat saya lebih sering terjatuh," ungkap Pedro Acosta, dilansir dari laman Motorsport.
Lebih lanjut, Acosta juga menjelaskan bahwa dia ingin membuktikan pada semua orang bahwa dia dan motornya bisa bersaing dengan Ducati, meskipun belum bisa menyamai kualitas Ducati secara keseluruhan.
"Kami tahu bahwa kami belum berada di level Ducati saat ini. Namun, kami melihat bahwa bukan tidak mungkin untuk mencapainya dan bukan berarti mereka tidak tersentuh. Kami telah melihat bahwa kami dapat bersaing dengan mereka," imbuhnya.
Tidak dipungkiri, dua kecelakaan di akhir pekan kemarin membuat Pedro Acosta merasa sedih dan menganggap ini adalah race paling menyedihkan dalam kariernya. Akan tetapi di satu sisi, dia juga merasa bangga karena berhasil tampil kompetitif.
Dengan ini, Acosta mengukuhkan reputasinya sebagai satu-satunya pembalap non-Ducati yang mampu menantang dominasi pabrikan asal Italia tersebut.
Jatuh tidak menjadi masalah baginya, karena untuk saat ini perebutan gelar juara dunia sudah jelas tinggal menyisakan Pecco Bagnaia dan Jorge Martin, maka tidak ada hal yang perlu dilakukan Acosta terkait dengan meraih gelar.
Tugasnya saat ini adalah melihat sejauh mana dia mampu bersaing dengan tim yang paling mendominasi kemenangan tahun ini, walaupun harus mengambil risiko jatuh. Menurutnya, penting bagi KTM untuk memiliki rider yang berada di depan untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang bisa dimanfaatkan untuk balapan selanjutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sprint Race MotoGP Amerika 2025, Pecco Bagnaia Mulai Beri Perlawanan
-
Red Bull Resmi Tukar Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda, Keputusan yang Tepat?
-
Bukan Pecco Bagnaia, Marc Marquez Sebut Adiknya Sebagai Pesaing Utama
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
Artikel Terkait
-
Performa Mentereng Marc Marquez Buat Ducati Kerap Dicurigai Pilih Kasih
-
Usulan Aprilia Kembali Dapat Penolakan, Kemarin Ducati Sekarang Jack Miller
-
Turun Performa, Davide Tardozzi Yakin Pecco Bagnaia Tidak Tertekan
-
Jorge Martin Tenang Sikapi Dominasi Marc Marquez di Awal Musim MotoGP 2025
-
Baru Gabung KTM Pabrikan, Pedro Acosta Bakal Pindah ke Ducati Musim Depan?
Hobi
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
Terkini
-
Review Qodrat 2: Lebih Religius dan Lebih Berani Menebar Teror!
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper