Timnas Indonesia akan kembali melakoni laga matchday ke-5 di babak round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang pada bulan November 2024 ini. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), laga antara Indonesia vs. Jepang tersebut akan dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada tanggal 15 November 2024 mendatang.
Jelang laga tersebut, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong tentunya harus mempersiapkan skuad terbaiknya guna mendapatkan hasil positif di laga kandang nanti. Belum lagi, Shin Tae-yong juga tengah menjadi sorotan pasca gagal membawa poin saat memimpin timnas Indonesia melawan Cina pada bulan Oktober 2024 lalu. Kali ini, Shin Tae-yong ditargetkan mampu meraih poin saat menjamu tim berjuluk “The Samurai’s Blue” tersebut.
Shin Tae-yong sendiri juga menyebut timnas Jepang bukanlah tim yang mudah dikalahkan. Melansir dari laman berita suara.com (01/11/2024), pelatih berusia 54 tahun tersebut akan mempersiapkan skuadnya sebaik mungkin saat melawan Jepang. Akan tetapi, dirinya juga optimis mampu memberikan hasil positif di laga matchday ke-5 nanti.
“Jepang adalah tim yang kuat. Jadi kami berencana membangun tim dengan fokus pada taktik. Tapi tetap saja, bukankah saya punya pengalaman melawan Jepang?. Bukankah bola itu bundar,” ujar Shin Tae-yong.
Laga Melawan Jepang Bisa Jadi Ajang Perbaikan Rekor Bagi Shin Tae-yong
Jelang laga melawan Jepang nanti, Shin Tae-yong selain memiliki target membawa skuad garuda meraih poin, dirinya juga memiliki target pribadi dalam catatan rekornya melawan timnas Jepang di level senior. Melansir dari laman 11v11.com, Shin Tae-yong sudah 2 kali bertemu timnas Jepang saat menjadi pelatih di level senior.
Dari 2 kali bertemu tersebut, Shin Tae-yong meraih 1 hasil kemenangan dan 1 kali menelan kekalahan dari Jepang. Kemenangan diraihnya saat masih menjadi pelatih timnas Korea Selatan pada tahun 2017 silam. Lalu, kekalahan yang diterimanya adalah saat menjadi pelatih timnas Indonesia ketika takluk dari Jepang 1-3 dalam babak grup D Piala Asia 2023 silam.
Kini, Shin Tae-yong berkesempatan memperbaiki rekornya saat berjumpa dengan Jepang sebagai pelatih. Namun, dirinya tentu tahu menghadapi Jepang yang dilatih oleh Hajime Moriyasu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Belum lagi ada perbedaan kualitas antara punggawa timnas Korea Selatan dan Indonesia. Hasil paling realistis tentunya adalah skuad garuda mampu meraih 1 poin atau menahan imbang Jepang di Gelora Bung Karno nantinya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Sea Games 2025: Legenda Timnas Yakin Skuad Garuda Raih Medali Emas, Kenapa?
-
Bertemu Para Suporter Timnas Indonesia, Erick Thohir Coba Pulihkan Kepercayaan Publik
-
Sea Games 2025: Tak Pasti Diperkuat Pemain Diaspora, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia U-23?
Artikel Terkait
-
5 Pemain Lokal yang Layak Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Demi Piala AFF 2024, Kim Sang-sik Berencana ke Indonesia Pantau Timnas Indonesia
-
Ernando Ari Berpotensi Absen, 2 Nama Kiper Ini Bisa Gantikan Posisinya
-
Piala Asia U-17: Seberapa Besar Peluang Pasukan Merah Putih Menembus Piala Dunia?
-
Putaran Final Piala Asia U-23 dan Sektor Tengah yang Bakal Jadi Tumpuan Permainan Pasukan Garuda Muda
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan