Timnas Indonesia yang beberapa waktu lalu sukses membuat sejarah dengan mengalahkan Arab Saudi 2-0 di matchday ke-6 babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 zona Asia memang menjadikan skuad garuda banyak mendapatkan sanjungan dari berbagai pihak. Namun, bukan berarti tak ada yang perlu dibenahi dari tim nasional saat ini, Hal itulah yang setidaknya dinilai dari mantan penyerang timnas Indonesia, Titus Bonai.
Melansir dari wawancaranya di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal, mantan penyerang timnas Indonesia di era 2010-2015 ini menyebut ada perbedaan yang cukup mencolok di timnas Indonesia pada saat dulu dan sekarang. Menurutnya, di zaman dahulu timnas Indonesia sangat kesusahan mencari pemain bertahan yang memiliki kualitas baik. Rata-rata pemain yang tersedia berposisi sebagai striker atau winger.
Hal ini justru berbanding terbalik saat ini. Banyak pemain tim nasional yang berposisi sebagai pemain bertahan atau bek. Namun, di lini striker timnas Indonesia seakan-akan belum menemukan penyerang yang bisa menjadi ujung tombak utama skuad garuda di lini depan.
“Timnas sekarang luar biasa. Pengamatan saya, lini depan mungkin ada kekurangan, belum dapat chemistry di kedua sayap yang bisa membuat bek lawan kewalahan. Dengan skill, umpan-umpan terobosan dari kedua sayap, di sini saya lihat belum berjalan baik. Pertahanan bagus, tengah juga, tinggal penyelesaian mencetak gol saja. Dulu kita mencari belakang di timnas itu susah setengah mati dengan banyaknya pemain depan, dan sekarang situasinya terbalik,” ujar Titus Bonai.
Hal yang diutarakan oleh pemain yang telah pensiun dari dunia sepakbola tersebut memang ada benarnya. Pasalnya, hingga saat ini timnas Indonesia kesusahan mencari striker yang cukup tajam di lini depan. Mulai dari pemain liga lokal hingga darah keturunan tak ada yang mampu dianggap sebagai penyerang tajam yang bisa membahayakan lini pertahanan lawan.
Naturalisasi Ole Romeny Jadi Kunci Tajamnya Lini Depan Timnas Indonesia?
Sadar dengan kekurangan di timnas Indonesia, PSSI baru-baru ini menyebut akan menaturalisasi salah satu pemain keturunan, yakni Ole Romeny. Melansir dari akun instagram ketua umum PSSI, Erick Thiohir (@erickthohir), penyerang berusia 24 tahun yang berkarir bersama FC Utrecht tersebut diharapkan mampu menjadi jawaban atas kurangnya lini depan timnas Indonesia sejauh ini.
Hingga saat ini, PSSI diketahui telah menaturalisasi 3 orang yang berposisi sebagai penyerang, yakni Rafael Struick, Ragnar Oratmangoen dan Jens Raven.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Marc Klok Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia, Ini 3 Dampak Positifnya!
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Timnas U-17 Gelar TC di Bulgaria, Kode akan Banyak Pemain Keturunan Gabung?
-
Maarten Paes Cedera dan Tak Bisa Bela Timnas, 4 Pemain Ini Siap Gantikan!
-
Gabung FC Utrecht, Ini Harapan Punggawa Timnas, Claudia Scheunemann
Artikel Terkait
-
Dipecat Setelah Gagal Kalahkan Timnas Indonesia, Roberto Mancini: Itu adalah Kesalahan
-
Giliran Malaysia Tuduh Indonesia Kerdilkan Piala AFF karena Kirim Tim Muda
-
Menebak Siapa yang Layak Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia di AFF Cup 2024
-
Hadapi Pemain Senior di AFF Cup 2024, Pemain Muda Timnas Akui Tak Gentar!
-
Ini Kata-kata Sihir Shin Tae-yong yang Bikin Timnas Bisa Atasi Arab
Hobi
-
Dua Clean Sheet, Nadeo Argawinata Siap Jaga Momentum Apik Borneo FC
-
Erick Thohir Konfirmasi Nasib Miliano Jonathans di FIFA Matchday September
-
Harry Kane Menggila, Bayern Munchen Gasak Leipzig Lewat Gol Setengah Lusin
-
Persib Bandung Sambangi Markas PSIM Yogyakarta dengan Semangat Bangkit
-
Absennya Cole Palmer dan Bukti Ketidakbergantungan Chelsea
Terkini
-
Paradoks Pengetahuan: Semakin Banyak Membaca, Semakin Merasa Bodoh
-
4 OOTD Jo A Ram yang Simpel dan Stylish, Ide Buat Pecinta Gaya Playful
-
Saat Film Berani dan Lantang Membahas Amyotrophic Lateral Sclerosis
-
Meme, Maskulinitas, dan Feminitas: Ketika Humor Jadi Alat Kontrol Sosial
-
5 Rekomendasi Drama China Kostum Mao Zijun, Ada Fox Spirit Matchmaker