Perjalanan Timnas Indonesia U-20 resmi berakhir hanya di tiga laga saja. Bersaing dengan Iran, Uzbekistan dan Yaman, anak asuh Indra Sjafri tersebut harus puas berada di peringkat ketiga di bawah Iran dan Uzbekistan.
Akhir yang cepat dari sebuah perjalanan di China kali ini tentunya menyisakan banyak kekecewaan. Tak hanya di pihak pemain, pelatih, ataupun federasi, para pendukung Pasukan Garuda Nusantara pun harus memendam rasa sedih dengan hasil minor ini.
Selain karena akhir yang mengecewakan dari tim kesayangannya, hal ini juga dikarenakan "janji" seorang Indra Sjafri yang tak terpenuhi hingga kepulangan skuat mereka dari gelaran.
Sebelumnya, ketika menjalani mini turnamen empat negara di akhir bulan Januari 2025 lalu, coach Indra menyatakan bahwa dirinya tak akan menampilkan kekuatan terbaik timnya di turnamen. Alasan takut terpantau oleh lawan membuat coach Indra memilih untuk menyimpan kekuatan utamanya saat itu.
"Kami ingin tim tampil lebih baik dan lebih padu. Tapi tentu saja, kami tidak akan menampilkan kekuatan penuh karena ini disiarkan langsung dan pasti akan dipantau oleh lawan," ujar pelatih berdarah Sumatera Barat tersebut sepertimana dilansir kantor berita resmi Indonesia, Antara (26/1/2025).
Namun sayangnya, hingga mereka pulang dari China, apa yang dijanjikan oleh coach Indra tersebut sama sekali tak muncul dalam diri anak asuhnya.
Mungkin di benak para pendukung Timnas Indonesia, ketika Indra Sjafri melontarkan kalimat itu, mereka membayangkan sebuah permainan impresif, menarik nan menjanjikan hasil positif.
Namun sayangnya, angan-angan yang ada di benak para pendukung Timnas Indonesia itu tak menjadi kenyataan, dan hanya menjadi sebatas bayang-bayang yang tak tentu wujudnya serta rupanya.
Dalam tiga laga yang dijalani, melawan Iran, Uzbekistan dan Yaman, sama sekali tak ada kejutan berarti yang ditampilkan Pasukan Garuda Nusantara.
Alih-alih memenangi pertarungan melawan tim-tim kuat selayak Iran dan Uzbekistan, untuk sekadar mencuri poin dari Yaman yang memiliki kualitas setara dengan mereka pun Dony Tri Pamungkas beserta kolega harus kelimpungan dan bersusah payah.
Dan ujungnya adalah, kekecewaan mendalam pada para suporter, di mana mereka sedari awal turnamen sudah mengharapkan penampilan yang "lebih" dari anak asuh Indra Sjafri ini.
Secara, sang pelatih sendiri yang menyatakan bahwa dirinya memang menyimpan kekuatan ketika laga uji coba lalu dan akan mengeluarkan sepenuhnya ketika turnamen yang sesungguhnya dimulai.
Baca Juga
-
2 Alasan Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo adalah Keputusan yang Tepat bagi sang Pemain
-
Jay Idzes dan Akhir dari Saga Transfer Dirinya yang Benar-Benar di Luar Dugaan
-
Ulsan Hyundai: Raksasa yang Sedang Sakit dan Coba Disembuhkan oleh Shin Tae-yong
-
Eks Pelatih Timnas Malaysia Tolak Pemecatan dari Pihak Klub, Tak Terima Digantikan STY?
-
Jadi Satu-Satunya Pelatih Lokal di Super League, Hendri Susilo Punya Segudang Pengalaman
Artikel Terkait
-
Mulai Dapatkan Kepercayaan, Sandy Walsh Sejatinya Jalani Debut Penuh dengan Pertaruhan
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Punya Harga Diri! Sangkutan kepada Shin Tae-yong Dibayar Lunas
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
-
Emil Audero: Saya Gak Tahu Manfaat Bela Timnas Indonesia
Hobi
-
BRI Super League: Marc Klok Optimis Menang, Semen Padang Bisa Beri Kejutan?
-
Ai Ogura Hadapi Debut MotoGP dengan Tantangan, Hasilnya Kurang Memuaskan?
-
Paul Munster Bakal Evaluasi Finishing Bhayangkara FC usai Dibekuk Borneo FC
-
Sering Menang, Lando Norris Anggap Paruh Pertama Musim Ini 'Tidak Baik'
-
RGG Umumkan Stranger Than Heaven, Judul Baru Pengganti Project Century
Terkini
-
Ulasan Novel Pretty Prita: Terbangun Menjadi Seorang Perempuan
-
Potret Perdana Joe Taslim di Film Mortal Kombat II, Misterius dan Mematikan
-
4 Inspirasi Gaya Outfit Cowok Kekinian ala Kim Seong Jeong, Mudah Ditiru!
-
5 Gaya Kasual ala S.Coups SEVENTEEN untuk Inspirasi OOTD Anti-Boring
-
Naruto Jadi Anime Paling Banyak Ditonton di Netflix pada Paruh Pertama 2025