Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Jack Miller (Instagram/@jackmilleraus)

Jack Miller baru saja mencuri perhatian publik balap motor dunia usai mencatatkan hasil gemilang di ajang Suzuka 8 Hours 2025, sebuah balapan ketahanan legendaris yang digelar di Jepang.

Berstatus sebagai pembalap Pramac Yamaha di MotoGP, Miller turun dalam ajang ini bersama dua pembalap lainnya, Andrea Locatelli dan Katsuyuki Nakasuga. Trio ini menunjukkan kerja sama tim yang luar biasa sepanjang balapan dan berhasil membawa Yamaha finis di posisi kedua.

Mereka menuntaskan perlombaan dengan selisih waktu sekitar 34 detik dari tim pemenang, Honda, yang diperkuat oleh Johann Zarco dkk. Meskipun harus puas menjadi runner-up, pencapaian ini tetap terasa spesial bagi Miller.

Pasalnya, ini adalah podium pertamanya di ajang Suzuka 8 Hours setelah pernah nyaris naik podium pada tahun 2017, saat itu ia hanya mampu finis di urutan keempat. Kini, delapan tahun kemudian, ia akhirnya berhasil menginjakkan kaki di atas podium balap ketahanan prestisius tersebut lagi.

Dalam wawancara usai balapan, Miller tak menutup rasa bangganya atas pencapaian tim. Ia mengakui bahwa persaingan di lintasan sangat ketat, para rival pun tampil tangguh hingga akhir. Namun, ia menilai posisi kedua tetap merupakan hasil yang sangat layak diapresiasi.

"Tentu saja saya ingin menang, tapi, aduh! kami menghadapi pesaing yang kuat. Tetap saja, posisi kedua itu menyenangkan. Hari itu luar biasa bagi saya, bagi Nakasuga-san, dan bahi Locatelli," ujar Miller, dilansir dari laman Crash.

Selain itu, Miller secara terbuka menyatakan ketertarikannya untuk kembali mengikuti Suzuka 8 Hours di masa mendatang, bahkan dengan target yang lebih tinggi, yakni menjadi juara. Ungkapan ini mengisyaratkan betapa ia menikmati kebersamaan dan proyek bersama Yamaha.

"Kerja seluruh tim sangat mengesankan, dan para penggemar menyambut kami dengan hangat. Saya sangat ingin berpartisipasi dalam 8 Hours lagi sebagai pembalap Yamaha dan meraih trofi besar itu," katanya.

Pernyataan tersebut juga menimbulkan spekulasi mengenai masa depannya di MotoGP. Saat ini, Miller memang berada di ujung masa kontraknya bersama Pramac Yamaha.

Belum ada keputusan final dari tim mengenai siapa yang akan mengisi kursi kedua tahun depan untuk mendampingi Toprak Razgatlioglu di garasi Pramac. Jack Miller dan Miguel Oliveira menjadi dua kandidat utama yang sedang bersaing untuk merebut posisi tersebut.

Bila melihat performa Miller di Suzuka dan dedikasinya terhadap Yamaha, ia jelas memberikan sinyal kuat bahwa dirinya ingin melanjutkan kebersamaan ini lebih jauh. Ia juga menunjukkan antusiasme dan performa yang menjanjikan baik di MotoGP maupun Suzuka 8 Hours, yang tentu menjadi nilai lebih dalam penilaian manajemen.

Di sisi lain, Miguel Oliveira juga punya pengalaman dan potensi yang tak bisa diremehkan. Namun, cederanya beberapa waktu lalu membuat Oliveira absen cukup lama, sehingga hasil yang dia peroleh tak sesuai dengan yang diharapkan.

Pramac sendiri masih menunda pengumuman terkait siapa yang akan mereka pertahankan untuk musim depan. Situasi ini membuat masa depan Miller sedikit menggantung, namun pencapaiannya di Suzuka bisa jadi menjadi pertimbangan penting dalam proses evaluasi.

Apalagi, jika Miller mampu menjaga performanya di MotoGP untuk tetap positif, peluangnya untuk tetap bersama Yamaha akan semakin besar.

Dengan banyaknya peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi, baik di ajang MotoGP maupun Suzuka 8 Hours, berita soal masa depan Jack Miller menjadi salah satu topik yang paling menarik untuk diikuti.

Nah, kalau menurut kalian, setelah penampilan dalam 12 seri MotoGP ditambah dengan Suzuka 8 Hours, apakah Jack Miller layak untuk dipertahankan di Pramac musim depan?

Desyta Rina Marta Guritno