Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Marc Marquez (Instagram/@marcmarquez93)
Desyta Rina Marta Guritno

Gelaran MotoGP Catalunya 2025 diprediksi akan menjadi salah satu seri paling penting dalam perjalanan Marc Marquez musim ini. Pasalnya, hasil yang diperoleh di seri ini akan sangat menentukan.

Pembalap andalan Ducati ini tampil begitu memukau sepanjang musim dengan mendominasi kemenangan di 14 balapan pertama. Setiap kali ia turun ke lintasan, publik seolah sudah bisa menebak siapa yang akan berdiri di podium tertinggi.

Namun, memasuki paruh kedua musim, strategi Marquez mulai diarahkan bukan sekadar untuk menambah kemenangan, melainkan mengunci gelar juara dunia.

Bagi Marquez, Catalunya bukan hanya sekadar balapan biasa. Ajang ini adalah kesempatan emas untuk semakin mendekatkan diri pada titel juara dunia.

Jika dia berhasil meraih hasil maksimal akhir pekan ini, jarak poin yang terbuka akan membuat langkahnya meraih trofi juara dunua nyaris mustahil untuk dikejar. Dengan delapan seri tersisa, kemenangan di Catalunya bisa menjadi semacam titik penentu.

Meski begitu, ada catatan khusus yang membuat balapan kali ini terasa menantang. Catalunya bukanlah lintasan yang selalu ramah bagi Marquez. Terakhir kali ia merasakan manisnya kemenangan di sirkuit ini terjadi pada tahun 2019.

Setelah itu, berbagai kendala membuatnya sulit mengulang kesuksesan serupa. Faktor inilah yang menjadikan seri kali ini semakin menarik, mampukah Marquez menaklukkan salah satu trek yang selama bertahun-tahun terasa sulit baginya?

"Ini bukan salah satu trek terbaik saya, setidaknya di atas kertas, bahkan dalam hal hasil," ujar Marc Marquez, dilansir dari laman Crash.

Jika melihat perjalanan musim ini, seharusnya sudah tidak ada lagi keraguan. Marquez berhasil menundukkan sirkuit-sirkuit yang dulu dianggap sebagai kelemahannya. Lihat saja di Qatar, Assen, hingga Red Bull Ring, tiga lintasan yang pernah jadi momok di masa lalu berhasil ia menangkan tahun ini.

Fakta itu membuat banyak pihak merasa yakin bahwa kemenangan di Catalunya bukanlah hal mustahil. Marquez telah membuktikan dirinya mampu menaklukkan batasnya di masa lalu, dan kini hanya perlu melanjutkan tren positif itu.

Namun, rivalnya seperti Pecco Bagnaia, Marco Bezzecchi, hingga Pedro Acosta tentu tidak akan membiarkan Marquez melenggang dengan mudah.

Selain itu, tekanan publik Spanyol juga menjadi faktor tersendiri. Balapan di hadapan pendukung sendiri membawa euforia besar, tapi sekaligus ekspektasi yang bisa menambah beban mental.

"Bagaimanapun, ini adalah balapan kandang saya dan atmosfer yang diciptakan oleh para penggemar selalu unik dan istimewa," lanjutnya.

Bagi Ducati pabrikan, hasil di Catalunya tak kalah krusial. Jika Marquez berhasil tampil gemilang, bukan hanya dirinya yang diuntungkan, Ducati juga berpeluang besar mengunci gelar juara konstruktor untuk keenam kalinya secara beruntun.

Syaratnya, mereka harus unggul minimal 259 poin usai seri ini. Dengan kontribusi konsisten dari Marquez dan rekan setimnya, target itu terasa sangat realistis.

Seri Catalunya seakan menjadi panggung keduanya, ambisi pribadi Marquez menuju gelar juara dunia, dan hasrat Ducati mempertahankan dominasi konstruktor.

Jika dua hal ini berjalan sesuai rencana, maka dunia akan kembali menyaksikan pemandangan seorang Marc Marquez yang berdiri di puncak merayakan gelar ketujuhnya dan Ducati yang semakin mengukuhkan diri sebagai tim terkuat.

Namun, seperti biasa, MotoGP selalu penuh kejutan. Tekanan, kesalahan kecil, atau bahkan faktor cuaca bisa membalikkan segalanya. Marquez mungkin favorit utama, tetapi MotoGP adalah MotoGP, kompetisi ini selalu penuh misteri dan kadang menghadirkan drama tak terduga.

Akhir pekan ini, semua mata akan tertuju pada performa Marc Marquez. Apakah ia mampu mematahkan kutukan Catalunya sejak 2019 dan mempertegas jalannya menuju gelar dunia?