Hayuning Ratri Hapsari | Desyta Rina Marta Guritno
Miguel Oliveira (Instagram/@migueloliveira)
Desyta Rina Marta Guritno

Pramac Yamaha akhirnya menjawab pertanyaan mengenai susunan pembalap mereka untuk MotoGP musim 2026. Setelah melalui proses evaluasi yang cukup ketat, tim satelit Yamaha itu memastikan bahwa Jack Miller yang akan menjadi rekan setim Toprak Razgatlioglu.

Keputusan ini sekaligus mengakhiri tanda tanya besar soal siapa yang akan mengisi kursi terakhir di tim, yang sejak awal memang diperebutkan oleh Jack Miller dan Miguel Oliveira.

Sejak isu pergantian line-up bergulir, banyak pihak sebenarnya sudah memprediksi Miller akan menjadi pilihan utama. Bukan tanpa alasan, pembalap asal Australia itu dinilai tampil lebih konsisten dan mampu memberi masukan teknis yang sangat berguna bagi tim.

Di sepanjang musim 2025, Miller memang menunjukkan peningkatan performa yang stabil, sementara Oliveira harus berjuang keras menghadapi serangkaian kendala fisik yang menghambat potensinya. Hal inilah yang akhirnya menjadi pertimbangan utama manajemen apakah kursi musim depan layak diberikan kepadanya.

Bagi Miguel Oliveira, kabar ini tentu saja mengecewakan. Dia menjadi pihak yang harus tersisih dari proyek besar Pramac bersama Yamaha. Padahal, Oliveira sempat berharap bisa menjadi bagian dari rencana jangka panjang tim.

Sayangnya, cedera yang membuatnya harus absen di beberapa seri mengakibatkan Oliveira tidak dapat tampil pada level terbaik, terutama di momen-momen krusial saat tim melakukan penilaian. Situasi tersebut menjadi titik lemah yang sulit untuk dihindari.

"Saya tahu ada keputusan yang tertunda, tetapi keputusan ini mengejutkan secara keseluruhan. Ketika saya memutuskan untuk bergabung pada tahun 2024 (untuk tahun 2025), proyek ini memiliki kontrak satu tahun plus satu tahun, dengan klausul kinerja di pertengahan musim tahun pertama. Idenya adalah untuk mendapatkan dua pebalap berpengalaman di tim (Yamaha) kedua, hanya untuk mencoba mendapatkan masukan dan membantu transisi proyek," ujar Oliveira, dilansir dari laman Motorsport. 

Meski berat hati, Oliveira tidak menunjukkan sikap negatif. Ia justru mengakui bahwa keputusan tim bisa dipahami. Dari sudut pandangnya, Pramac berhak memilih pembalap yang berpotensi dapat memberikan hasil yang lebih baik di musim mendatang.

Dia juga menyadari bahwa cedera memang membuatnya tidak bisa memberikan bukti atas kapasitasnya. Dengan demikian, posisi Miller di samping Razgatlioglu dianggap lebih logis.

"Saya yakin (keputusan) itu dikondisikan oleh dua momen kunci. Momen pertama adalah cedera, di mana saya kembali terlalu terlambat di musim ini, ketika keputusan tentang pembalap kedua (Razgatlioglu) sudah dibuat untuk Pramac," akunya.

Di satu sisi, Oliveira mengungkapkan penyesalannya karena tidak dapat berbuat banyak. Di saat tim fokus untuk melakukan penilaian terhadap dirinya dan Miller, pembalap asal Portugal ini juga baru pulih dari cedera sehingga tak mampu memberikan yang terbaik.

"Saya merasa seperti mata rantai yang paling lemah karena saya baru saja mengalami cedera dan setiap perlombaan mengharuskan saya untuk 'buktikan diri Anda, tunjukkan kepada kami kemampuan Anda'. Tidak apa-apa untuk merasa tertekan, tapi tekanan seperti itu agak.... Saya tidak ingin mengatakan tidak adil, bukan wewenang saya untuk menilai, tapi memang seperti itu," katanya menyesal.

Pada akhirnya, keputusan ini menggambarkan realita kerasnya persaingan dunia MotoGP yang tidak hanya terjadi di dalam, tetapi juga di luar lintasan, termasuk kasus perebutan tempat di sebuah tim seperti ini.

Miguel Oliveira menjadi korban dari kondisi yang tidak mendukung, sementara Jack Miller pantas mendapatkan posisi ini karena sesuai dengan hasil dari konsistensi dan kerja kerasnya. Musim 2026 pun diprediksi akan menjadi panggung menarik bagi Pramac Yamaha dengan duet anyar yang siap bersaing di papan atas.