MotoGP musim 2025 bisa disebut sebagai momen kebangkitan Marc Marquez. Setelah bertahun-tahun dihantui cedera dan performa yang naik-turun, kini ia kembali menunjukkan kemampuannya sebagai pembalap dengan 8 gelar juara dunia.
Secara statistik, jelas Maquez bukan hanya unggul di balapan utama, tapi juga hampir selalu tak terbendung di sprint race. Musim ini, Marc Marquez sudah memenangkan 23 dari 28 balapan yang sudah dilaksanakan. Tak hanya itu, dia juga menjadi pembalap dengan raihan pole position terbanyak.
Atas hasil yang luar biasa ini, 455 poin sudah dia koleksi, unggul jauh 175 angka dari rival terdekatnya, yang tak lain adalah adiknya sendiri, Alex Marquez. Hasil ini memungkinkan Marquez mengunci gelar juara dunia lebih cepat, meskipun seluruh rangkaian seri MotoGP musim ini belum berakhir.
Kemenangan demi kemenangan ini tentu jadi sumber kebahagiaan besar bagi Marc dan juga para penggemarnya. Apalagi, perjalanan panjangnya untuk bisa kembali ke papan atas bukan hal mudah.
Bertahun-tahun sebelumnya ia harus berjuang dengan kondisi fisik yang rapuh dan motor yang tak kompetitif, dia bahkan sempat diragukan apakah bisa kembali ke level terbaik. Kini, comeback spektakuler ini terasa seperti jawaban bahwa Marc Marquez masih belum habis.
Namun, di balik euforia tersebut, tidak sedikit yang menilai dominasi Marquez membuat MotoGP terasa monoton. Setiap seri seakan sudah bisa ditebak pemenangnya, sehingga keseruan dan ketegangan dalam kompetisi sedikit berkurang.
Meski begitu, Carmelo Ezpeleta selaku CEO MotoGP memiliki sudut pandang berbeda. Menurutnya, olahraga ini adalah tentang siapa yang terbaik, maka dialah yang menang. Jika Marc bisa mendominasi, itu berarti hasil kerja kerasnya layak diapresiasi dan bukan untuk dipersoalkan.
"Tentu saja tidak, ini adalah kejuaraan dunia dan pembalap terbaiklah yang menang. Satu-satunya cara Marquez akan berhenti menang adalah jika ada pebalap lain yang datang dan yakin bisa mengalahkannya dan punya kemampuan untuk melakukannya. Kami tidak akan pernah menghentikan seorang pembalap pun untuk menang," ujar Ezpeleta, dilansir dari laman Motorsport.
Ezpeleta juga mengingatkan bahwa MotoGP sudah punya regulasi khusus berupa sistem konsesi untuk memberikan keuntungan tambahan bagi tim yang masih tertinggal. Hasil dari kebijakan ini adalah berkembangnya tim Aprilia yang perlahan mampu menembus barisan depan.
"Saat itu, kami memberikan konsesi, dan pabrikan seperti Aprilia telah mengambil langkah maju yang besar. Secara pribadi, saya yakin regulasi teknis baru untuk tahun 2027 akan mengubah skenario, tapi kita lihat saja nanti," katanya.
Seperti biasa, setiap membahas pencapaian Marc Marquez selalu ada pihak yang membanding-bandingkannya dengan pembalap lain, termasuk Valentino Rossi. Seperti yang kita tahu, publik masih sering mengaitkan keduanya karena konflik dan rivalitas di masa lalu,
Ezpeleta sendiri menolak untuk membandingkan prestasi Marquez dengan siapa pun, baginya setiap era punya bintang dengan ceritanya masing-masing. Dia menilai apa yang diraih Marquez musim ini adalah hasil dari kerja keras yang luar biasa dan semangat yang tidak semua orang mampu lakukan.
"Saya tidak suka membuat perbandingan. Valentino memenangkan banyak gelar dan meraih banyak prestasi, di awal dan kemudian memperpanjang kariernya. Mereka berdua adalah juara yang hebat, dan membandingkan keduanya hanya akan menambah 'kekacauan' seputar angka-angka ini," tambahnya.
Terlepas dari apa yang dicapai Marc Marquez musim ini dan berbagai pendapat yang muncul, The Baby Alien memang layak berada di posisi yang sekarang. Kerja keras, kesabaran, dan semangatnya selama kurang lebih 4 tahun berbuah manis, lebih-lebih jika dia bisa menamatkan musim ini dengan meraih gelar ketujuhnya di ajang MotoGP.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
-
Terdepak dari Pramac, Miguel Oliveira: Keputusan Ini Mengejutkan Saya
-
Puasa Menang Sejak 2019, Bisakah Marc Marquez Raih Poin Penuh di MotoGP Catalunya?
Artikel Terkait
-
Jack Miller dan Pramac Yamaha Tetap Bersama di MotoGP 2026
-
Puasa Menang Sejak 2019, Bisakah Marc Marquez Raih Poin Penuh di MotoGP Catalunya?
-
Alami Paceklik, Alex Marquez Tetap Anggap Pecco Bagnaia Sebagai Ancaman
-
Resmi, 3 Pembalap Ini Teken Kontrak Baru Jelang MotoGP Catalunya 2025
-
Pertamina Enduro VR46 Racing Team Perpanjang Kontrak Morbidelli di MotoGP
Hobi
-
Statistik 3 Pelatih Gerbong Belanda yang Dipecat PSSI, Ada yang Catatkan Prestasi Unik!
-
Di Balik Pemecatan Patrick Kluivert, Ternyata Ada Sosok Pelatih yang Ketiban Durian Runtuh!
-
Tak Bisa Dipungkiri, Dipecatnya Patrick Kluivert Jadi Efek Domino di Timnas
-
Fakta Mengenaskan Kluivert: Spesialis Dipecat dalam Durasi Singkat, Belum Layak Melatih?
-
Tatap Piala Dunia U-17, Putu Panji Siap Jalankan Game Plan Pelatih
Terkini
-
4 Night Cream Collagen untuk Anti-Aging, Ampuh Hempas Garis Halus dan Kerutan
-
Novel Dealing with Mr. Lawyer: Seatap, Tak Selalu Sependapat
-
"Bakat Menggonggong", Eksperimen Narasi yang Cerdas dan Penuh Nyinyiran
-
4 Gaya Seungkwan SEVENTEEN Bikin Kemeja Jadi OOTD Trendy dan Nggak Monoton!
-
The Boss on My Bed: Ketika Kuasa dan Cinta Bertabrakan