Pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional atau yang biasa disingkat sebagai Hardiknas. Hari ini diperingati sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan pendidikan yang telah berjuang untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Namun, pada tahun ini, tampaknya peringatan Hardiknas memiliki makna yang lebih mendalam lagi karena tantangan pendidikan di era digital semakin kompleks. Pendidikan inklusif menjadi salah satu isu yang mendesak segera direspon demi membangun generasi yang setara.
BACA JUGA: Hardiknas 2023 dan Cita-cita Ki Hajar Dewantara yang Masih Terus Terbengkalai
Semua memahami, bahwa pendidikan inklusif adalah pendidikan yang tidak membedakan dan membatasi peserta didiknya. Misalnya, antara anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus dengan anak-anak lainnya.
Hal ini memungkinkan setiap anak untuk memperoleh hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Namun, di era digital seperti sekarang ini, belum semua sekolah mampu menyediakan infrastruktur dan layanan pendidikan inklusif.
BACA JUGA: Terhubung Secara Online, Tapi Mengapa Orang Masih Merasa Kesepian?
Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak untuk mewujudkan pendidikan inklusif di era digital. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam rangka menyediakan infrastruktur dan layanan pendidikan yang tidak membeda-bedakan. Salah satu contohnya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Namun, upaya mewujudkan pendidikan inklusif tidak hanya dilakukan oleh pemangku kepentingan di atas. Seyogianya setiap individu berperan aktif memajukan pendidikan yang ramah bagi setiap orang. Contohnya dengan menjadi sukarelawan yang mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus, atau dengan membagikan informasi tentang pendidikan inklusif kepada masyarakat.
BACA JUGA: May Day dan Era Digital, Bagaimana Nasib Buruh di Masa Mendatang?
Dalam rangka mewujudkan pendidikan inklusif di era digital, peran teknologi juga dinilai urgen. Teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Misalnya, pembelajaran daring dan aplikasi pembelajaran khusus yang dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus agar mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak lainnya.
Melalui upaya bersama dari semua pihak dan pemanfaatan teknologi yang tepat, kita dapat mewujudkan pendidikan inklusif di era digital. Hal ini akan membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas dan setara dengan anak-anak lainnya. Sehingga, kita bisa membangun generasi yang lebih respek terhadap keberagaman.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sudah Tahu Well Being? Ini Cara Mewujudkannya agar Hidupmu Jadi Lebih Baik
-
Mengulik Polemik Iuran Tapera yang Diprotes Banyak Pekerja
-
7 Cara Menghadapi Orang Sombong Menurut Psikolog Klinis, Hadapi dengan Santai!
-
Orang Tua Harus Waspada, Apa Saja yang Diserap Anak dari Menonton Gadget?
-
Tidak Harus Karier dan Finansial, 8 Hal Ini Bisa Dijadikan Resolusi Tahun 2024
Artikel Terkait
-
Pendidikan Mentereng Hasto Kristiyanto: Berani Bongkar Skenario Jokowi Jegal Anies
-
Pendidikan Adik Irish Bella Sean Ivan Ria de Beule, Diduga Bikin Konten Flexing Mobil Mewah Kakak Ipar
-
4 Rekomendasi Jurusan Kuliah untuk Kamu yang Punya IQ Tinggi, Mau Coba?
-
Pendidikan Najwa Shihab Vs Farhat Abbas, Sesama Sarjana Hukum Tapi Beda Kelas
-
Wapres Gibran ke Mendikdasmen: Zonasi Sekolah Harus Dihilangkan!
Kolom
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
Indonesia ke Piala Dunia: Mimpi Besar yang Layak Diperjuangkan
-
Wapres Minta Sistem Zonasi Dihapuskan, Apa Tanggapan Masyarakat?
-
Ilusi Uang Cepat: Judi Online dan Realitas yang Menghancurkan
-
Dukungan Jokowi dalam Pilkada Jakarta: Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua