Negara-negara G7, Uni Eropa, dan Australia resmi membatasi harga minyak laut Rusia. Kebijakan tersebut resmi diberlakukan pada Senin (5/12/2022).
Pada Jumat (2/12/2022) negara-negara G7, Uni Eropa, dan Australia juga telah lebih dulu menyetujui batas harga minyak Rusia sebesar 60 dolar Amerika atau sekitar Rp 923.523 per barel. Itu berarti, Rusia tidak boleh menjual minyaknya melebihi batas harga yang telah ditetapkan.
Menyadur Al Jazeera, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menekan perekonomian Rusia agar dapat mengurangi biaya operasi militernya kepada Ukraina. Pasalnya, pembatasan harga minyak tersebut akan membuat Rusia lebih sulit untuk menjual minyaknya dengan harga yang tinggi.
Selain itu, sebagian besar pendapatan Rusia juga diperoleh dari hasil ekspor minyak ke seluruh dunia, terutama ke Eropa. Itu berarti, pembatasan harga minyak tersebut akan memberi dampak buruk bagi perekonomian Rusia. Akibatnya, Rusia juga akan kesulitan memperoleh dana untuk membiayai perang. Oleh karena itu, negara-negara G7, Uni Eropa, dan Australia berharap kebijakan tersebut dapat menghentikan perang antara Rusia dan Ukraina.
1. Volodymyr Zelenskyy kurang puas
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa upaya pembatasan harga minyak Rusia merupakan upaya yang sia-sia. Ia menilai bahwa jumlah batas harga yang telah ditetapkan terlalu besar. Pasalnya, dengan batasan harga minyak yang telah ditetapkan, Rusia masih akan memperoleh banyak dana dari hasil penjualan minyaknya sebesar 100 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp1,5 triliun per tahun.
Zelenskyy menganggap jumlah tersebut masih cukup untuk mendanai operasi militer Rusia kepada negaranya. Padahal, Polandia beserta negara-negara Baltik telah mengusulkan batasan harga minyak sebesar 30 dolar Amerika atau sekitar Rp 463.632 per barel. Sayangnya, usulan tersebut tidak disetujui.
2. Rusia tidak gentar
Meskipun pembatasan harga minyak telah diberlakukan, Rusia tetap enggan menjual minyaknya berdasarkan batas harga yang telah ditetapkan. Bahkan, Rusia juga dikabarkan tak akan segan-segan untuk mengurangi produksi minyaknya kepada dunia. Hal tersebut tentunya merupakan sebuah bahaya. Pasalnya, saat ini, Rusia merupakan negara pengekspor minyak terbesar ke-2 di dunia setelah Arab Saudi.
Selain itu, Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, mengatakan bahwa pembatasan harga minyak yang telah dilakukan G7, Uni Eropa, dan Australia merupakan tindakan yang melanggar aturan perdagangan bebas (free trade). Novak juga mengatakan bahwa pembatasan harga minyak hanya akan membuat situasi pasar minyak global makin tidak stabil.
Lebih lanjut, Novak mengatakan bahwa Rusia tidak akan menjual minyaknya kepada negara-negara yang tidak mau bekerja sama. Itu berarti, Rusia berencana untuk tidak akan menjual minyaknya kepada negara-negara G7, Uni Eropa, dan Australia. Namun, Rusia akan tetap menjual produk minyaknya kepada negara yang mau bekerja sama dengan mereka. “Kami akan tetap menjual minyak bumi kami hanya kepada negara-negara yang akan bekerja sama dengan kami,” ucap Novak melansir Reuters.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
Tag
Baca Juga
-
Malaysia Akan Ambil Langkah Hukum untuk Menuntut Meta, Kenapa?
-
Kasus Infeksi Penyakit oleh Nyamuk Meningkat di Eropa, Apa Sebabnya?
-
Joe Biden Sebut Xi Jinping Pemimpin Diktator, Begini Respons Perdana Menteri Selandia Baru
-
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Temui Jokowi di Istana, Ada Apa?
-
Presiden Jokowi Kembali Beri Kode Soal Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Artikel Terkait
-
Menko Airlangga Blak-blakan WTO Dukung RI dalam Sengketa Biodiesel dengan Uni Eropa
-
Airlangga Sebut Indonesia Kalahkan Uni Eropa, Bea Masuk Biodiesel Diusulkan Dicabut
-
Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Blora Bertambah, Kobaran Api Belum Padam!
-
Link Video Eks Marinir Satria Kumbara Terluka Parah Beri Pesan ke Presiden Prabowo sebelum Hilang
-
Tak Cuma Riza Chalid! Kejagung Jerat Saudagar Minyak Pasal Pencucian Uang, Sinyal Tersangka Baru
News
-
Jejak Karier Immanuel Ebenezer: Dari Driver Ojol hingga Wamenaker yang Terjerat OTT KPK
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya
-
Datang ke KPK, Lisa Mariana Diperiksa soal Dugaan Korupsi BJB: Ridwan Kamil Kapan Menyusul?
-
Dikritik Jerome Polin, Hitungan Adies Kadir soal Tunjangan Rumah DPR Jadi Sorotan
-
Terbukti Bukan Ayah Biologis, Kenapa Ridwan Kamil Kirim Uang ke Lisa Mariana?
Terkini
-
Rahasia Kulit Cerah Alami dengan 4 Rekomendasi Serum Ekstrak Sakura Terbaik
-
Sinopsis Thalaivan Thalaivii, Film Vijay Sethupathi dan Nithya Menen
-
Setelah 8 Tahun, Daniel Day-Lewis Akhirnya Comeback Lewat Film Anemone
-
Bojan Hodak Singgung Pemain Kunci PSIM Yogyakarta, Mulai Ketar-ketir?
-
Ulasan Buku Little Birdies, Empat Burung Kecil dan Kakek yang Penyayang