Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Thalita Novalya Rizki Rahmandita
Ilustrasi tekstil (pexels/Ksenia Chernaya)

Sering kali kita merasa gengsi ataupun minder ketika mengenakan pakaian yang sama secara berulang-ulang. Perasaan tersebut tak dapat dipungkiri bahwa kecepatan jaman merubah gaya hidup hingga trend fashion saat ini. Perubahan trend gaya berpakaian semakin marak sejak terkenalnya brand-brand fast fashion yang merajalela di tiap sudut gerai pakaian saat ini.

Namun tahukah kalian bahwa industri pakaian atau fashion telah menyumbang 10% dari total emisi karbon dunia saat ini (forestdigest.com). Tanpa disadari industri fashion menjadi musuh dalam selimut bagi kelestarian bumi. Pakaian yang hanya sebatas kebutuhan primer kini bergerak secara perlahan menimbulkan problematika lingkungan

Problematika industri fashion bagi kelangsungan bumi

Ilustrasi produksi tekstil (pexels/harabe 1001)

Menurut Riset yang dilakukan oleh Direktur Asosiasi Daur Ulang Tekstil Inggris, Alan Wheeler, menyatakan bahwa industri fashion menyumbang polusi terbesar kedua di dunia. Hasil penelitian tersebut dapat dibuktikan dengan data sebanyak 1,2 miliar ton emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh industri tekstil dunia. 


Emisi karbon yang diciptakan oleh industri fashion memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap lingkungan. Hal tersebut berasal dari produksi tekstil mencakup penggunaan bahan kimia berbahaya, pencemaran polutan melalui air, dan akumulasi limbah tekstil yang sulit terurai.


Perkembangan mode yang semakin cepat kian memperparah peningkatan emisi karbon dan pencemaran di pada lingkungan. Munculnya produk-produk fast fashion yang menawarkan gaya mode sesuai perkembangan zaman menjadi daya tarik bagi konsumen untuk terus mengkonsumsi produk fashion tanpa memperhatikan pengaruh jangka panjang terhadap bumi. 

Menggunakan baju secara berulang merupakan solusi cemerlang

Ilustrasi baju (pexels/Ksenia Chernaya)

Problematika yang telah diciptakan oleh industri fashion dengan menyumbang polutan bagi bumi menjadikan hal ini sebagai ancaman bagi kelangsungan kehidupan di bumi. Pakaian merupakan kebutuhan yang tidak bisa terpisahkan dari keseharian dan aktivitas kita. Namun, produksi pakaian yang semakin masif dan tidak memperhatikan lingkungan, menjadikan hal ini sebagai kenyataan pahit bagi lingkungan hidup di bumi. 


 Kita sebagai manusia dapat melakukan tindak sederhana untuk mengurangi emisi karbon dan polutan yang disumbang oleh produksi tekstil. Hal tersebut dapat kalian lakukan dengan mengenakan baju secara berkala. Langkah kecil ini ternyata menjadi ide yang cemerlang untuk dapat mengurangi emisi karbon yang berasal dari industri fashion. 

Mengenakan baju secara berulang kerap dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Tak jarang hal itu yang membuat orang merasa minder ketika menggunakan baju yang sama dengan frekuensi waktu yang terus menerus. Namun, langkah ini ternyata punya dampak yang baik bagi bumi. Dengan mengenakan pakaian secara berkala kita dapat mengurangi limbah dan polutan pakaian yang dapat mencemari lingkungan. 

Jangan asal pilih baju yang digunakan secara berkala, ini tipsnya!

Ilustrasi memilih baju (pexels/MART PRODUCTION)

Dalam mengenakan pakaian secara berkala ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar dapat menunjang penampilan kamu makin keren, berikut ini tips yang bisa kamu ikuti dalam memilih baju sebelum dibeli: 

1. Pilih baju yang tidak termakan jaman atau timeless
Pemilihan baju dengan model timeless merupakan pilihan yang tepat, karena model pakaian ini tak akan lekang oleh perubahan waktu. pakaian ini akan tetap terlihat modis di tengah perubahan mode yang kian masif. Beberapa pakaian yang tidak tergilas trend diantaranya, jeans, dress berwarna polos, outer atau cardigan, dan kemeja.

2. Memilih model pakaian yang cocok 
Mengetahui model pakaian yang sesuai untuk badan kita bisa mengurangi rasa bosan dan tidak nyaman ketika menggunakan pakaian secara berkala. Cobalah untuk memilih model yang sesuai dengan bentuk tubuh dan gaya keseharian. 

3. pilih bahan yang dapat menyesuaikan di segala kondisi
Pilihlah bahan seperti katun, linen, atau wol sering kali dianggap sebagai bahan yang baik, karena dapat menyesuaikan dengan berbagai kondisi cuaca. Bahan berjenis ini memiliki sifat yang dapat memiliki sirkulasi udara yang baik bagi kulit, sehingga dapat mengatur suhu tubuh pada saat cuaca panas dan tetap memberikan kehangatan ketika cuaca dingin.

4. Memilih baju dengan model yang dapat di mix and match 
Mix and match merupakan metode untuk memadupadankan pakaian dengan berbagai variasi mode. Pilihlah pakaian yang memiliki model yang fleksibel dan dapat dipadukan dengan berbagai item lainnya. 

Strategi dalam memilih mode pakaian untuk digunakan secara berulang dapat menambah rasa percaya diri ketika menggunakan pakaian tersebut kembali. Dengan menerapkan cara ini kita tetap bisa tampil stylish tanpa harus mengikuti trend mode di era sekarang. 

Dengan demikian, menggunakan pakaian secara berulang-ulang hal tersebut bukanlah suatu hal membuat kita gengsi akan penampilan kita. Hal ini justru menjadi cara kita sebagai manusia untuk berkontribusi menjaga dan melestarikan kehidupan di bumi serta mengurangi emisi karbon.  

Thalita Novalya Rizki Rahmandita