Ilustrasi Manusia Terluka (Pixabay)
Semenjak kau berlabuh pada hati yang lain
Rasaku seakan mati
Percayaku telah hilang
Luka yang kau toreh masih membekas dan akan terus ada
Air mataku mengering
Sirna seiring waktu melihatmu berbahagia dengan dia yang kau pilih
Tak dapat lagi kurasakan sedih
Hatiku membatu menyaksikan canda tawamu dengannya
Takkan sesakit ini bila sedari dulu kau katakan bahwa kau tak menginginkanku
Takkan seperih ini bila sedari dulu kau katakan bahwa kau tak mencintaiku
Namun tetap saja ini salahku yang dengan mudahnya terbuai dengan kata-kata manismu
Kini aku sadar, aku begitu berharga untuk semua rayuan sampahmu
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Kontroversi AFC! Keputusan Aneh Ancam Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
4 Sheet Mask yang Berbahan Tea Tree Ampuh Atasi Jerawat dan Kontrol Minyak
-
Persik Kediri Gaet Imanol Garcia, Eks Pemain Osasuna dengan CV Menjanjikan!
-
Jump oleh BLACKPINK: Ungkapan Penuh Percaya Diri, Keberanian, dan Kebebasan
-
Berkaca pada Takopii no Genzai: Mengapa Visual Imut Buat Cerita Kian Ngeri?