Ilustrasi Manusia Terluka (Pixabay)
Semenjak kau berlabuh pada hati yang lain
Rasaku seakan mati
Percayaku telah hilang
Luka yang kau toreh masih membekas dan akan terus ada
Air mataku mengering
Sirna seiring waktu melihatmu berbahagia dengan dia yang kau pilih
Tak dapat lagi kurasakan sedih
Hatiku membatu menyaksikan canda tawamu dengannya
Takkan sesakit ini bila sedari dulu kau katakan bahwa kau tak menginginkanku
Takkan seperih ini bila sedari dulu kau katakan bahwa kau tak mencintaiku
Namun tetap saja ini salahku yang dengan mudahnya terbuai dengan kata-kata manismu
Kini aku sadar, aku begitu berharga untuk semua rayuan sampahmu
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Review Film Perfect Days: Kebahagiaan Sederhana di Dalam Toilet Umum Tokyo
-
Wisata Sendang Kun Gerit, Tempat Liburan Keluarga yang Ideal di Sragen
-
BRI Liga 1: Persebaya Takluk saat Jamu Bali United, Terlalu Banyak Blunder?
-
Doh Kyung Soo Siap Rilis Album Penuh pada Juli 2025 dan Gelar Tur Asia
-
Stand Out saat Hangout dengan 5 Inspirasi Outfit Kasual ala Sheila Dara