Teruntuk semua yang pernah ditinggalkan
Bagaimana rasanya memperjuangkan cinta sendirian ?
Bagaimana rasanya mengetahui cintamu tak pernah merdeka ?
Dijajah begitu keras oleh manusia yang tidak tahu malu,
Merebut kekasihmu yang sedang mati-matian kau perjuangkan
Terkadang kita mengalami fase yang begitu memilukan
Bertumpu pada kerja alami semesta,
Yang terkadang begitu keji dengan segala vonisnya
Namun juga menjadi hakim yang paling adil
Hingga akhirnya aku tersudut pada persimpangan rasa yang menyakitkan
Kini aku tahu satu pendewasaan terbaik yaitu kehilangan
Mengerti bahwa tak setiap rasa harus berbalas
Menjadi seseorang yang tetap bertahan,
Ketika sebuah perjuangan tak lagi dihargai
Bahkan tetap berdiri kukuh ketika rasa yang kau miliki,
Tak pernah mendapat balasan yang setimpal
Andai rasa ini tak pernah ada, tak pernah jua merasakan
Bagaimana mencintai seseorang hanya untuk melepasnya
Aku tak bisa memaksakan,
Takdirmu bukanlah aku dan aku hanya mampu merelakannya
Dan kini aku sadar, tingkat mencintai yang paling tinggi
Adalah rela melihat dia bahagia bersama takdir yang telah dipilih Tuhan
Terima kasih atas segala rasa yang telah kau berikan
Aku pergi dengan sisa guguran kelopak hati yang masih tersisa
Baca Juga
-
Bikin Pekerjaanmu Jadi Lebih Mudah dengan 5 Aplikasi Kecerdasan Buatan Ini
-
Jangan Diremehkan, Inilah 5 Skill Dasar yang Harus Dikuasai Pekerja
-
Cari PTN yang Fleksibel? Simak Ulasan Kampus Universitas Terbuka Berikut
-
Terapkan Aturan Dua Menit, Inilah Cara Efektif Membentuk Kebiasan Baru
-
Inilah Alasan Mengapa Seseorang Memutuskan untuk Hiatus Media Sosial
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e
-
Ulasan Novel Hi Serana Adreena, Perjuangan Anak Pertama yang Penuh Air Mata