Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Taufan Rizka
ilustrasi sedih (gettyimages)

Situasi batin yang porak poranda

Kacau balau akibat dahsyat perang

Perang batin seakan membunuhku perlahan

Sebegitu dahsyatnya gejolak perang batin

Kala aku harus memilih diantara dua pilihan

Pilihan untuk memutuskan siapa yang berhak

Berhak menjadi pendampingku sehidup semati

Namun selalu ada gejolak diantara dua pilihan

Gelisah dan linglung yang menghinggap diriku

Entah siapa pendamping hidupku yang berpihak kepadaku

Tekanan demi tekanan kian lama kian menyiksa jua

Kutak tahu diantara dua pilihan calon pilihan

Entahlah sampai kapan waktu akan menentukan

Menentukan siapa yang berhak mendampingi hidupku

Cemas sepanjang waktu yang tak ada hentinya

Berharap ada satu pilihan yang terbaik yang akan mendampingiku

Taufan Rizka