Aku duduk di depan gubuk tua.
Gubuk tempat aku berpijak saat hari-hari kemarin waktu pikiranku masih polos.
Gubuk tua rumah perjuanganku sampai saat ini.
Hingga kini pun masih menyimpan kenangan ketika aku duduk lagi di depan gubuk tua.
Ku duduk dan pikiran tak bisa fokus.
Di depan jua ada sosok perempuan pejuang yang tangguh.
Kadang ku diam dan mulai untuk berpikir mau ngomong apa.
Senja di sore hari, namun alam nampak mendung.
Aku coba melirik pada gedung tinggi di hadapan sana.
Gedung yang baru saja di bangun.
Namun pikiranku berkata kalau ia akan menjadi ladang membisnis pendidikan.
Gedung-gedung tinggi itu pun di kelilingi pohon-pohon hijau.
Aku coba fokuskan pikiranku.
Menilai kehidupan dengan positif walau hidup di atas onani-onani para penguasa.
Walau pikiran ini seakan aneh dan ngaco.
Namun hatiku jua berkata seperti itu, apakah aku keliru?
Senja pun kini mulai menjauh dan pergi.
Aku masih asyik menikmati sore dengan penuh perasaan.
Dan lagi-lagi alam kini mulai menggelap.
Suara azan pun kini terdengar dan memanggil.
Kenapa aku masih sulit untuk bangkit dari tempat dudukku.
Padahal malam sudah menampakkan dirinya.
Aku masih berpikir atas sadisnya hidup ini.
Bahkan pikiranku pun terbawa pada gedung baru itu.
Ya, gedung baru yang aku pandang dari kejauhan.
Gedung itu dibangun atas dasar ladang ilmu pengetahuan.
Tempat para mahasiswa menuntut ilmu.
Namun pikiranku malah memberontak dan berpikir aneh, gedung itu akan di tempati oleh orang-orang rakus dan haus.
Gubuk Marhaenis, 19 Agustus 2021
Baca Juga
-
Guru yang Menjadi Cermin: Keteladanan yang Membangun Karakter Siswa
-
Menemukan Ketenangan di Tengah Dunia yang Selalu Online
-
Efisiensi Tanpa Overthinking: Menata Ulang Budaya Kerja Lembaga Mahasiswa
-
Duet Ayah dan Anak di Pemilu: Sah secara Hukum, tapi Etiskah?
-
Generasi Z di Pusaran Globalisasi: Masihkah Cinta Tanah Air?
Artikel Terkait
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
Sastra
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
4 Serum Korea Glutathione, Bikin Wajah Glowing Merata dan Cegah Flek Hitam!
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya