Agaknya, kekerasan seksual di negeri ini tak kunjung habis. Tiap hari, beragam kasus terus bermunculan. Hukuman yang ditimpakan kepada pelaku seolah-olah belum cukup untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual. Ironisnya, modus kekerasan seksual terus berkembang biak. Salah satunya adalah sexual grooming.
Istilah sexual grooming identik dengan predator seksual di mana mereka melakukan pendekatan secara manipulatif dengan tujuan melakukan pelecehan atau kekerasan seksual di kemudian hari. Mudahnya, pelaku sengaja mengenakan topeng dan memasang tampang ‘baik’ agar modusnya berjalan lancar. Ia mempersiapkan korban jauh-jauh hari dengan melakukan perbuatan bak malaikat.
Tidak sedikit korban yang tertipu sebab merasa pelaku adalah orang yang sangat memperhatikannya. Korban akan merasa aman dan nyaman bahkan merasa diperlakukan secara istimewa. Sulit memang membedakan apakah seseorang memiliki niat sexual grooming atau tidak. Akan tetapi, terdapat tanda-tanda apakah anak-anak tengah mengalaminya.
Oleh karena itu, selaku orang tua, kita harus peka untuk dalam menilai kondisi anak. Serta tidak tenggelam dalam kesibukan sehingga kurang memperhatikan tumbuh kembang buah hati.
Lantas, bagaimana ciri-ciri seorang anak yang mengalami sexual grooming? Berikut penjelesannya.
1. Anak Mendadak Murung
Apabila seorang anak yang semula ceria, aktif, dan periang lantas mendadak murung serta pendiam, tanyakan pada mereka apa yang sebetulnya terjadi. Apakah memiliki masalah sesama teman atau justru kemungkinan yang lain.
2. Menarik Diri dari Pergaulan
Ciri selanjutnya akan mudah diidentifikasi apabila orang tua benar-benar memperhatikannya, yaitu jika si anak mulai enggan bermain ke luar rumah, menolak bermain di luar atau ingin di dalam kamar saja.
3. Sering Gelisah
Anak yang menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual cenderung gelisah, was-was, dan merasa tidak aman. Ia akan mudah takut sebab apa yang dialaminya akan melekat selama bertahun-tahun.
4. Sakit Saat Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Ciri ini akan tampak pada perubahan fisik si anak. Apabila ia merasakannya, tanyakan baik-baik terkait aktivitas apa saja yang ia lakukan selama beberapa hari ke belakang.
5. Mudah Sakit
Pelecehan atau kekerasan seksual bukan perkara mudah. Ia tidak hanya meninggalkan luka di fisik, tetapi juga psikis. Tak jarang korban sexual grooming adalah anak kecil yang tidak mengerti aktivitas tersebut disebut pelecehan seksual. Ketika menyadarinya, tidak sedikit yang trauma.
Proses penyembuhannya butuh bertahun-tahun. Luka yang dialami sangat membekas. Tak ayal jika ia mudah sakit sebab psikis korban kekerasan seksual benar-benar terganggu.
Demikian 5 ciri anak ketika mengalami sexual grooming. Sebagai orang tua, kita perlu peka sebab tak jarang pelakunya berasal dari lingkungan dekat, seperti keluarga, teman, atau tetangga. Satu hal yang paling penting, jangan pernah menyalahkan korban dan teruslah mendukung kepulihannya.
Tag
Baca Juga
-
4 Zodiak yang Gampang Baper dan Cepat Menangis, Siapa Saja Mereka?
-
Kamu Susah Move On dari Mantan? Bisa Jadi Ini Alasannya
-
Benarkah Kesehatan Mental Bisa Terganggu Akibat Candu Media Sosial?
-
Cara Mengatasi Deadlock saat Menulis, Simak Tips Berikut Ini!
-
5 Tips agar Cerpenmu Dimuat di Koran dan Media Online
Artikel Terkait
Ulasan
-
5 Buku Parenting Seru dengan Ilustrasi Menarik untuk Orang Tua Modern
-
Mamaku Hebat: Keteguhan Seorang Ibu di Tengah Keterbatasan
-
Film Animasi Anak Rasa Dewasa! 'The Twist' Tawarkan Humor dan Kritik Sosial
-
Review Film Rosario: Kutukan yang Menggali Luka Keluarga dan Identitas!
-
Lucu dan Heartwarming! 3 Novel Jepang Terjemahan Terbaru tentang Kucing
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
4 Serum Korea Glutathione, Bikin Wajah Glowing Merata dan Cegah Flek Hitam!
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya