Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Sam Edy Yuswanto
Buku Wonderful Muslimah. Sumber gambar (DocPribadi/samedy)

Perempuan adalah sosok istimewa yang sangat dimuliakan dalam agama Islam. Sebagaimana diungkap dalam bukuWonderful Muslimah’ bahwa banyak keistimewaan dan kemuliaan yang diberikan kepada perempuan oleh Islam melalui Nabi Muhammad saw. Mulai dari memuliakannya dengan menjadi seorang ibu, sebagai seorang guru dan pendidik bagi anak-anaknya. Kemudian ia juga dimuliakan dengan dipertanggungjawabkan oleh empat laki-laki yakni ayahnya, saudara laki-lakinya, suaminya, dan anak laki-lakinya.

Perempuan yang mulia dan terhormat akan selalu berusaha menjaga penampilan dan harga dirinya. Terlebih perempuan muslimah. Ia akan selalu berusaha sekuat tenaga mematuhi segala aturan yang telah ditetapkan dalam agamanya, salah satunya ialah menutup aurat. Jangan sampai auratnya diumbar kepada laki-laki yang bukan mahramnya. 

Dalam buku ‘Wonderful Muslimah’ dijelaskan, menjaga diri wanita tentu tidak hanya dengan berhijab syar’i. Namun juga menjaga pergaulan dengan lawan jenisnya. Mengerti adab, etika, dan bagaimana semestinya bergaul dengan lawan jenisnya. Tidak mudah untuk bercanda tawa dan merayu-rayu lawan jenisnya. Seorang wanita yang menjaga diri akan selalu memiliki malu, bukan karena minder tetapi karena dia menjaga dirinya.

Perempuan menjadi sebab atas sukses atau gagalnya seorang laki-laki sebagaimana peribahasa yang sering kita dengar, “Di balik laki-laki yang sukses tentu ada wanita hebat di belakangnya yaitu istri dan ibunya, dan di balik kegagalan seorang laki-laki biasanya juga ada wanita di belakangnya yaitu selingkuhannya atau wanita-wanita nakal lainnya.” Tak berlebihan memang, karena sebagai perhiasan dunia, Allah Swt. menciptakan wanita dengan berjuta keindahan dan keindahannya itulah yang menjadi ujian dan cobaan bagi para lelaki (Wonderful Muslimah, halaman 48).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. berpesan, “Sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita salihah”. Ia tak hanya menghiasi dunia agar menjadi indah namun juga memancarkan cahaya yang menerangi suramnya kehidupan dunia sekitarnya. Ia juga laksana rembulan yang sinarnya menerangi namun tak menyilaukan mata. Ia juga bagaikan matahari yang cahayanya tak membakar namun menghangatkan. Terkadang ia menjadi sesosok gemintang, hanya berkedip-kedip kecil namun menebarkan keindahan (Wonderful Muslimah, 121-122).

Buku berjudul ‘Wonderful Muslimah’ yang ditulis secara duet oleh Agus Ariwibowo dan Fidayani ini menurut saya sangat layak dijadikan sebagai bacaan yang menghibur sekaligus mendidik bagi kaum perempuan muslimah. 

***  

Sam Edy Yuswanto