Bird Box, adalah novel karya Josh Malerman yang menyuguhkan misteri, ketegangan, ketakutan, dan sisi emosional manusia. Semua dibeberkan lewat peristiwa-peristiwa yang mengaduk-aduk perasaan.
Cerita ini dibuka dengan berita yang mengabarkan adanya wabah yang menyerang. Korbannya menjadi gila dan melukai diri sendiri dan orang sekitar. Seperti yang terjadi pada kita saat wabah Covid-19 baru muncul, Malorie sebagai tokoh utama dalam cerita tidak begitu memedulikan berita itu.
Wanita itu lebih mengkhawatirkan janin di dalam perutnya karena ia hamil di luar nikah. Ia dilanda kebimbangan apakah harus memberitahu orang tuanya lebih dulu atau kekasihnya.
Cerita terus bergulir sampai berita mulai menyiarkan semakin banyak korban yang tewas. Pembaca berita menyarankan orang-orang untuk bersembunyi di dalam rumah dan menutup semua jendela mereka dengan selimut atau benda apa pun yang bisa menghalangi mereka melihat makhluk yang ada di luar sana.
Ketegangan berlanjut saat Shanon, adik Malorie melihat lewat jendela di lantai dua dan akhirnya tewas bunuh diri di kamar mandi. Malorie yang akhirnya kehabisan ide memutuskan untuk berkendara mencari rumah yang memasang iklan di surat kabar bahwa orang itu menerima siapa pun yang masih hidup untuk berkumpul di rumahnya.
Malorie tiba di rumah itu dengan susah payah. Saat tiba di sana, ia disambut beberapa pria dan seorang wanita yang juga datang karena iklan di surat kabar. Perdebatan demi perdebatan terjadi akibat perbedaan pendapat mengenai kehamilan Malorie dan persediaan makanan mereka di gudang bawah tanah.
Setelah beberapa waktu tinggal di sana, seorang wanita hamil yang juga tinggal tak jauh dari sana datang dan meminta untuk bergabung. Perselisihan terjadi dan akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan pemungutan suara. Akhirnya wanita bernama Olympia diizinkan untuk masuk. Cerita selengkapnya bisa kalian baca di novelnya atau bisa menonton filmnya di Netflix.
Cerita ini memakai sudut pandang orang ketiga, tetapi tetap mengedepankan misteri yang disuguhkan lewat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari benak setiap tokoh. Cerita ini memakai alur maju-mundur, sehingga unsur misteri dalam cerita ini semakin kuat. Selalu ada tanda tanya di benak pembaca saat membaca setiap babnya. Kengerian dan ketegangan yang sangat kuat ada pada saat Malorie melarikan diri lewat sungai bersama anaknya dan anak Olympia.
Secara keseluruhan cerita ini sangat apik. Cara penulis dalam menciptakan karakter tiap tokoh dan menyampaikan kegelisahan mereka sangat baik. Namun, sampai akhir cerita, tidak ada penjelasan mengenai makhluk seperti apa sebenarnya yang ada di luar sana dan membuat orang yang melihatnya menjadi gila dan membunuh dirinya sendiri.
Apakah kamu sudah membaca novelnya atau mungkin menonton filmnya? Bagaimana pendapatmu?
Baca Juga
-
Tuai Hujatan Karena Menang MCI, Pantaskah Belinda Diperlakukan Demikian?
-
Ulasan Novel Mata dan Rahasia Pulau Gapi, Kental dengan Nilai Sejarah dan Pengabdian
-
Ulasan Novel Rooftop Buddies, Pengidap Kanker yang Nyaris Bunuh Diri
-
Berkaca pada Kasus Bunuh Diri di Pekalongan, Dampak Buruk Gadget bagi Anak
-
Ulasan Novel Mata di Tanah Melus, Petualangan Ekstrem di Negeri Timur
Artikel Terkait
Ulasan
-
Mengulik Save me Karya Xdinary Heroes: Kala Jiwa yang Terluka Harapkan Pertolongan Tuhan
-
Review Film Aftersun: Kisah yang Diam-Diam Mengoyak Hati
-
Five Cities Four Women: Saat Para Penyedia Jasa Teman Kencan Butuh Dekapan
-
The Divorce Insurance: Drama Satir Lee Dong Wook Soal Cinta dan Perceraian
-
Review Way Back Love: Romansa Fantasi tentang Berdamai dengan Masa Lalu
Terkini
-
Marvel Resmi Tunda Dua Film Avengers Ini Demi Tingkatkan Kualitas
-
Boy Group AHOF Umumkan Debut Juli, Gandeng EL CAPITXN sebagai Produser
-
Dikabarkan Kembali ke Spanyol, Mampukah Jordi Amat Bersaing di Usia Senja?
-
Marvel Hapus 3 Film dari Jadwal Rilis Usai Doomsday dan Secret Wars Ditunda
-
Hugh Jackman Buka Suara soal Kemunculan Wolverine di Avengers: Doomsday